Soft Life Movement: Hidup Tenang Tanpa Drama Ala Gen Z

Syarifah

May 6, 2025

3
Min Read
Soft Life Movement: Hidup Tenang Tanpa Drama Ala Gen Z
(Dok. Creative Station/Syarifah)

Creativestation.id – Di tengah budaya hustle dan tekanan hidup yang serba cepat, muncul sebuah arus kontra dari generasi yang kerap dianggap paling adaptif sekaligus rentan: Gen Z.

Mereka memperkenalkan konsep baru bernama soft life movement, yakni gaya hidup yang menolak tekanan berlebihan, ambisi tak sehat, dan drama yang tak perlu. Konsep ini bukan sekadar tren sesaat, tetapi bentuk perlawanan atas ekspektasi sosial yang kian membebani.

Apa Itu Soft Life Movement?

Soft life merupakan gaya hidup yang menekankan well being, ketenangan, dan kehidupan yang seimbang. Bagi Gen Z, ini berarti memilih pekerjaan yang tidak merusak kesehatan mental, memprioritaskan waktu untuk diri sendiri, dan menjauh dari konflik sosial yang tidak perlu. Mereka lebih memilih healing di rumah dengan aromaterapi daripada harus nongkrong yang bikin dompet tipis tapi hati tetap kosong.

Kenapa Gen Z Memilih Jalur Soft Life?

Dalam laporan Deloitte Global 2023 Gen Z and Millennial Survey, hampir setengah dari Gen Z (46%) melaporkan merasa stres atau cemas di tempat kerja sepanjang atau sebagian besar waktu.

Selain itu, lebih dari separuh Gen Z dan milenial mengatakan mereka hidup dari gaji ke gaji, menyoroti kekhawatiran yang berkelanjutan tentang keuangan pribadi, perubahan iklim, dan kesehatan mental.

Baca juga: Quarter Life Crisis: Kenapa Semua Orang Merasa Kehilangan Arah?

Dampak Positif dan Tantangannya

Konsep soft life ternyata berdampak baik bagi kesehatan mental. Banyak Gen Z yang merasa lebih bahagia setelah memprioritaskan diri sendiri dan menolak ekspektasi sosial yang tak relevan dengan nilai hidup mereka.

Namun, ada juga tantangan dalam gerakan ini. Soft life kerap disalahartikan sebagai kemalasan atau bentuk pelarian dari tanggung jawab. Di sinilah pentingnya literasi emosional agar soft life tidak menjadi alasan untuk stagnan atau enggan berkembang.

Soft Life dan Budaya Konsumsi Gen Z

Gerakan ini juga terlihat dari pola konsumsi mereka. Brand-brand lokal yang menjual aromaterapi, jurnal harian, dan produk wellness meningkat peminatnya.

Bahkan, banyak konten TikTok dan Instagram Reels yang menampilkan rutinitas soft life seperti minum teh di pagi hari, journaling, dan self-care Sunday. Ini menunjukkan bahwa soft life juga telah menjadi bagian dari identitas digital Gen Z.

Soft life movement bukan bentuk kemalasan, tapi sinyal bahwa generasi muda hari ini tak ingin lagi hidup dalam tekanan yang tidak manusiawi. Mereka memilih jalur hidup yang lebih sadar, tenang, dan penuh makna.

Jika sebelumnya kesuksesan diukur dari gaji dan jabatan, kini sukses bisa berarti cukup tidur, punya waktu untuk diri sendiri, dan hati yang damai.

Ikuti terus perkembangan gaya hidup digital, inspirasi Gen Z, dan isu sosial terkini hanya di Creativestation.id — Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.

Baca juga: Kenapa Gen Z Lebih Suka Riding untuk Healing Dibanding Nongkrong di Kafe?

2 responses to “Soft Life Movement: Hidup Tenang Tanpa Drama Ala Gen Z”

  1. […] Baca juga: Soft Life Movement: Hidup Tenang Tanpa Drama Ala Gen Z […]

  2. […] Baca juga: Soft Life Movement: Hidup Tenang Tanpa Drama Ala Gen Z […]

Leave a Comment

Related Post