Asam Lambung di Usia Muda: Mengapa Gen Z Rentan Terkena GERD?

Zidan Abdillah

May 3, 2025

3
Min Read

creativestation.id Di tengah gaya hidup serba cepat dan pola makan instan yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi muda, muncul kekhawatiran serius dari kalangan medis: meningkatnya kasus Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) di kalangan Generasi Z. 

Data dan pengamatan para ahli menunjukkan bahwa anak muda saat ini, yang berusia antara 12 hingga 27 tahun, semakin rentan terhadap gangguan asam lambung yang dulunya lebih banyak dialami oleh orang dewasa atau lansia.

GERD: Bukan Lagi Penyakit Orang Tua

GERD merupakan kondisi kronis ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Gejala umum meliputi rasa terbakar di dada (heartburn), mual, hingga kesulitan menelan. 

Jika tidak ditangani dengan baik, GERD bisa memicu komplikasi serius seperti peradangan kerongkongan, penyempitan saluran makanan, bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus.

Dulu, GERD lebih sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun kini, generasi muda pun tak luput dari ancaman ini. Perubahan pola makan, stres berlebih, dan gaya hidup sedentari menjadi penyebab utama.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi GERD di Kalangan Gen Z

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko GERD di kalangan Gen Z antara lain:

Pola Makan Tidak Teratur

Banyak anak muda melewatkan waktu makan, terutama sarapan, lalu mengganti dengan camilan tinggi lemak atau makanan cepat saji. Hal ini bisa memicu produksi asam lambung berlebih.

Konsumsi Kafein dan Minuman Bersoda

Kopi, teh, minuman energi, dan soda adalah bagian dari gaya hidup Gen Z. Sayangnya, kandungan kafein dan gas dalam minuman tersebut dapat melemahkan otot sfingter esofagus, yang berfungsi mencegah naiknya asam lambung.

Kebiasaan Makan Larut Malam

Makan sebelum tidur membuat asam lambung mudah naik ke kerongkongan karena tubuh berada dalam posisi horizontal saat tidur.

Stres dan Tekanan Sosial

Tuntutan akademik, tekanan media sosial, hingga masalah kesehatan mental menjadi sumber stres yang dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup digital yang membuat Gen Z duduk terlalu lama di depan layar juga berdampak buruk bagi sistem pencernaan. Kurangnya olahraga memperlambat metabolisme dan memperburuk gejala GERD.

Pendapat Ahli: Gaya Hidup Menjadi Akar Masalah

Menurut dr. Ayu Nirmala, Sp.PD, spesialis penyakit dalam di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, gaya hidup Gen Z menjadi faktor dominan dalam meningkatnya kasus GERD.

“Kebiasaan begadang, makan tidak teratur, dan stres kronis membuat lapisan lambung terus-menerus teriritasi. Ini bukan hanya masalah pola makan, tapi keseluruhan gaya hidup,” jelasnya.

Ia juga menyarankan agar anak muda lebih sadar akan pentingnya pencegahan melalui pola hidup sehat. “GERD bukan sesuatu yang bisa diabaikan. Jika dibiarkan, bisa berdampak jangka panjang dan mengganggu kualitas hidup.”

Langkah Pencegahan: Mulai dari Diri Sendiri

Pencegahan GERD dapat dilakukan dengan langkah sederhana namun konsisten, seperti:

Menjaga pola makan teratur, tidak melewatkan sarapan

Menghindari makanan pedas, berlemak, dan minuman bersoda

Tidak langsung tidur setelah makan

Mengelola stres dengan baik, misalnya melalui meditasi atau olahraga ringan

Tidur cukup dan berkualitas

Meningkatnya kasus GERD di kalangan Gen Z menjadi sinyal bahwa kesehatan pencernaan tidak bisa lagi dianggap enteng. Dengan edukasi yang tepat dan kesadaran untuk menjalani pola hidup sehat, risiko penyakit ini dapat ditekan sejak dini.

Apakah kamu sering merasa perih di dada setelah makan? Bisa jadi itu bukan sekadar maag biasa. Kenali gejalanya, perbaiki gaya hidup, dan konsultasikan dengan dokter jika keluhan berlanjut.

  1. […] Asam Lambung di Usia Muda: Mengapa Gen Z Rentan Terkena GERD? […]

Leave a Comment

Related Post