Minimalisme Modern: Hidup dengan Barang Seperlunya

Syarifah

May 8, 2025

3
Min Read
Minimalisme Modern: Hidup dengan Barang Seperlunya
(Dok. Creative Station/Syarifah)

Creativestation.id – Pernahkah kamu merasa lelah hanya karena melihat isi kamar sendiri? Lemari yang tak lagi muat menampung baju, meja kerja yang penuh barang, atau bahkan koleksi yang tak lagi tersentuh? Jika iya, mungkin saatnya mempertimbangkan gaya hidup yang lebih sederhana: minimalisme modern.

Lebih dari Sekadar Estetika

Gaya hidup minimalis sering disalahartikan sekadar sebagai tren estetik yang didominasi warna putih, ruang kosong, dan furnitur kayu terang. Padahal, minimalisme modern jauh lebih dalam. Ia adalah filosofi hidup yang menekankan kesadaran akan apa yang benar-benar dibutuhkan dan apa yang bisa dilepas.

Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus, penulis buku dan pembuat film dokumenter The Minimalists, mendefinisikan minimalisme sebagai “hidup dengan tujuan dan tanpa beban berlebih.” Mereka menyarankan untuk hanya mempertahankan barang yang bernilai fungsional atau emosional, selebihnya, lepaskan.

Mengapa Generasi Muda Tertarik?

Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, semakin sadar akan pentingnya keseimbangan hidup dan kesehatan mental.

Kehidupan yang padat informasi dan cepat berubah memicu keinginan untuk kembali ke hal-hal yang esensial. Minimalisme menjadi salah satu jalan untuk “bernapas” di tengah keramaian dunia digital.

Deloitte Global 2023 melaporkan bahwa lebih dari 49% Gen Z di Asia Tenggara merasa kewalahan oleh tekanan hidup modern, termasuk tuntutan sosial media, gaya hidup konsumtif, dan ekspektasi produktivitas.

Dalam konteks inilah, hidup dengan barang seperlunya menjadi bentuk perlawanan yang tenang namun berdampak.

Baca juga: Glorifikasi Produktivitas: Apa Kita Harus Selalu Sibuk?

Manfaat Hidup Minimalis

  1. Lebih Fokus
    Dengan ruang yang lebih bersih, pikiran pun jadi lebih jernih. Kamu bisa lebih fokus pada aktivitas penting seperti belajar, bekerja, atau waktu bersama keluarga.
  2. Mengurangi Stres dan Kecemasan
    Barang yang menumpuk diam-diam bisa jadi pemicu stres. Dengan memiliki barang seperlunya, kamu menciptakan ruang yang mendukung ketenangan.
  3. Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
    Mengurangi konsumsi barang juga berarti mengurangi pengeluaran dan sampah. Ini adalah langkah kecil menuju gaya hidup berkelanjutan (sustainable living).
  4. Mendorong Kesadaran dan Apresiasi
    Hidup dengan sedikit barang membuat kita lebih menghargai hal-hal yang kita miliki dan berhenti mencari kebahagiaan lewat konsumsi semata.

Bukan Tentang Membuang, Tapi Memilih

Minimalisme bukan tentang membuang semua barang atau hidup dalam kekosongan. Ini soal memilih dengan sadar. Kalau kamu punya 30 buku tapi semuanya kamu baca dan sayangi, itu bukan masalah. Tapi jika kamu punya 15 baju yang tak pernah terpakai, mungkin sudah waktunya untuk dievaluasi.

Tips Memulai Hidup Minimalis

  • Mulai dari satu area kecil, misalnya laci meja atau rak dapur.
  • Gunakan metode KonMari: simpan hanya barang yang “membawa kebahagiaan”.
  • Jangan tergoda membeli karena diskon, tanya dulu: apakah kamu benar-benar butuh?
  • Sumbangkan barang layak pakai ke yang membutuhkan.
  • Batasi konsumsi digital: minimalisme tak hanya soal barang fisik, tapi juga informasi dan kebisingan virtual.

Minimalisme modern bukan hanya tren sesaat, tapi ajakan untuk hidup lebih ringan, sadar, dan penuh makna. Di tengah dunia yang sibuk dan penuh distraksi, memilih untuk hidup dengan barang seperlunya bisa menjadi bentuk self-care terbaik yang kamu lakukan hari ini.

Karena terkadang, dengan memiliki lebih sedikit, kita justru mendapatkan lebih banyak.

Ikuti terus tren gaya hidup sadar, inspirasi keseharian Gen Z, dan transformasi sosial masa kini hanya di Creativestation.id — Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.

Baca juga: Soft Life Movement: Hidup Tenang Tanpa Drama Ala Gen Z

Leave a Comment

Related Post