Creativestation.id – Di tengah maraknya tren skincare viral dan produk kecantikan instan yang mengejar sensasi, dua perempuan Indonesia justru memilih jalur sunyi yang sarat makna. Maudy Ayunda dan Patricia Davina hadir dengan sebuah visi besar melalui brand lokal bernama From This Island, mengangkat kekayaan alam dan identitas bangsa lewat sains, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.
Skincare Bukan Sekadar Tren
From This Island bukan sekadar brand kecantikan. Ia adalah representasi dari keresahan yang mendalam: mengapa narasi kecantikan Indonesia masih tertinggal dalam industri yang selama ini berkiblat ke luar negeri?
Pertanyaan itu menjadi titik temu antara Maudy, lulusan Oxford dan Stanford, dengan Patricia, mantan konsultan PwC sekaligus founder Aeris Beaute.
Bersama, keduanya merancang strategi bisnis yang mengakar kuat pada nilai lokal namun menatap panggung global. Ini bukan semata-mata soal bisnis, tapi soal membangun ekosistem kecantikan Indonesia yang berdaulat dan berdampak.
Berbasis Sains dan Identitas
Riset dan pengembangan menjadi fondasi utama brand ini. Bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), mereka mengembangkan berbagai bahan aktif lokal yang sebelumnya belum terstandardisasi. Salah satu terobosannya adalah mengakuisisi paten ekstraksi buah merah Papua, bahan alami dengan potensi tinggi namun belum banyak dieksplorasi.
Langkah ini bukan hanya menunjukkan keseriusan pada sisi ilmiah, tapi juga bentuk keberpihakan pada kearifan lokal. Bahan-bahan seperti illipe butter (tengkawang) juga mulai diperkenalkan kepada pasar global melalui produk mereka, mengubah wajah industri skincare lokal yang selama ini terpinggirkan.
Baca juga: Menanam 10 Ribu Pohon di Bogor vs Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Kecantikan yang Memberdayakan
Tak berhenti pada formula, From This Island juga mengusung semangat sosial. Lewat program impact product, sebagian hasil penjualan disalurkan untuk mendukung pendidikan di daerah asal bahan baku. Pendekatan ini menunjukkan bahwa kecantikan tidak harus mengorbankan komunitas, tapi justru bisa menjadi alat pemberdayaan.
Sebuah Kontras: Raja Ampat dan Ironi Eksploitasi
Namun sayangnya, di saat inisiatif-inisiatif lokal seperti ini tumbuh, di tempat lain justru terjadi kerusakan. Raja Ampat, salah satu surga dunia yang kaya biodiversitas baru-baru ini diterpa kabar menyedihkan dengan adanya pertambangan nikel.
Padahal wilayah ini merupakan pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Izin pertambangan yang diberikan di sana menuai protes luas karena berpotensi merusak ekosistem yang tak tergantikan.
Situasi ini menunjukkan ironi besar: di satu sisi, anak muda seperti Maudy Ayunda sedang mencoba memperbaiki tanah air dengan pendekatan ilmiah dan berkelanjutan; di sisi lain, kekayaan alam negeri ini terus dikorbankan demi kepentingan jangka pendek.
Narasi yang Berbeda dari Selebriti pada Umumnya
Berbeda dari banyak figur publik yang mengejar pasar lewat tren skincare viral dan endorsement cepat, Maudy Ayunda memilih jalur panjang yang tak populer. Sebagai penyanyi, penulis, lulusan universitas ternama, dan penerima penghargaan Forbes 30 Under 30 Asia, Maudy telah membuktikan bahwa kualitas dan konsistensi bisa menjadi jalan untuk perubahan jangka panjang.
Ia juga aktif menyebarkan literasi lewat kanal YouTube-nya dengan membagikan wawasan dari buku-buku yang ia baca, bukan sekadar konten hiburan. Ini adalah bentuk nyata dari selebriti yang bertransformasi menjadi change agent.
Saatnya Perempuan dan Anak Muda Bangkit
Prestasi dan dedikasi Maudy Ayunda menjadi cerminan bahwa perempuan dan anak muda Indonesia bisa dan pantas memimpin perubahan. Bukan hanya dengan ambisi pribadi, tapi dengan keberanian untuk memberi manfaat bagi negeri.
Seperti yang ia katakan, “Saya kini berkomitmen untuk menggali kembali kekuatan akar budaya saya dan membagikan manfaat transformasionalnya kepada dunia.”
Di tengah krisis lingkungan, ketimpangan, dan eksploitasi, kisah Maudy Ayunda adalah pengingat: Indonesia tidak kekurangan potensi. Yang dibutuhkan adalah lebih banyak orang yang memilih untuk kembali pulang, membawa ilmu dan tekad, serta mengabdi untuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Ikuti terus cerita inspiratif perempuan Indonesia, inovasi bisnis lokal, dan perjuangan menjaga bumi hanya di Creativestation.id — Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.
Baca juga: Papua dan Ironi Janji Politik: Saat Tanah Kaya Tak Menjamin Kesejahteraan
Leave a Comment