Menanti Dividen dan Perubahan Manajemen, RUPST PGAS 2025 Jadi Sorotan Pasar

Redaksi creativestation

May 7, 2025

4
Min Read
Rahasia Dividen PGAS Segera Terungkap!

Creativestation.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), yang juga dikenal dengan nama dagang Pertamina Gas Negara (PGN), tengah menjadi pusat perhatian pelaku pasar menjelang gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 28 Mei 2025, pukul 14.00 WIB.

Acara yang akan berlangsung di Auditorium Graha PGAS ini dijadwalkan membahas tujuh mata acara penting, mulai dari penetapan penggunaan laba bersih hingga perubahan struktur pengurus perusahaan.

Dengan pencapaian laba bersih konsolidasi yang meningkat tajam pada tahun 2024, investor menaruh harapan besar pada potensi pembagian dividen yang lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, dinamika di jajaran komisaris dan direksi PGAS juga menjadi topik yang hangat diperbincangkan, terutama di tengah dorongan efisiensi dari Kementerian BUMN.

Laba Melejit, Dividen Diharapkan Ikut Naik

Pada tahun buku 2024, PGAS mencetak laba bersih konsolidasi sebesar US$ 349,66 juta atau setara dengan Rp 5,63 triliun (kurs Rp16.100 per USD). Angka ini mencerminkan kenaikan 22,05% secara tahunan (year on year) dibandingkan laba tahun sebelumnya.

Baca juga : Tepis Isu Kebal Hukum Direksi BUMN, Wamen BUMN Tiko Buka Suara!

Sebagai perbandingan, dividen yang dibagikan PGAS untuk tahun buku 2023 mencapai US$ 222,43 juta, dengan pembagian sekitar Rp 148 per saham.

Dengan peningkatan laba yang cukup signifikan tahun ini, para pemegang saham pun optimistis bahwa dividen per saham (DPS) tahun ini akan lebih tinggi, bahkan berpotensi mendekati angka Rp 200 per saham jika perusahaan tetap mengalokasikan porsi dividen yang sama atau lebih besar.

Bagi investor ritel, dividen menjadi salah satu daya tarik utama saham PGAS. Tak hanya memberikan pendapatan pasif, tetapi juga mencerminkan kesehatan fundamental perusahaan.

Oleh karena itu, keputusan RUPST terkait besaran dividen tahun buku 2024 menjadi momen krusial yang ditunggu-tunggu.

Agenda Lain Perombakan Struktur Manajemen

Selain soal dividen, perubahan komposisi pengurus perusahaan menjadi agenda penting lainnya dalam RUPST tahun ini.

Spekulasi mengenai kemungkinan pengurangan jumlah komisaris atau perombakan direksi mencuat setelah tren efisiensi yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir mulai diterapkan di berbagai perusahaan pelat merah.

Langkah ini sebelumnya telah dilakukan di beberapa BUMN sektor keuangan, seperti bank-bank milik negara, dan tampaknya mulai merambah ke sektor energi.

Baca juga : Kementerian BUMN Usulkan Penghapusan Utang Istaka Karya, Perlindungan untuk Vendor Kecil?

Pengurangan jumlah komisaris dianggap mampu menekan biaya operasional tanpa mengganggu fungsi pengawasan terhadap manajemen.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak PGAS, para analis memperkirakan akan ada penggantian posisi strategis, baik di jajaran komisaris independen maupun direksi operasional.

Langkah ini juga dipandang sebagai penyegaran kepemimpinan untuk menghadapi tantangan industri gas nasional yang semakin kompetitif.

Tujuh Agenda RUPST, Tak Hanya Dividen

Berikut ini tujuh mata acara yang dijadwalkan akan dibahas dalam RUPST PGAS 2025:

  • Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024.
  • Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2024, termasuk pembagian dividen.
  • Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2025.
  • Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
  • Penetapan Gaji dan Tunjangan Direksi dan Komisaris.
  • Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
  • Persetujuan Penugasan Khusus kepada Perseroan, jika ada, sesuai arahan pemegang saham utama.

Agenda-agenda tersebut bukan hanya formalitas, melainkan berdampak langsung terhadap arah strategis PGAS di tahun-tahun mendatang, termasuk proyek-proyek pengembangan infrastruktur gas, ekspansi pasar, dan integrasi dengan anak usaha Pertamina lainnya.

Respons Pasar dan Ekspektasi Investor

Pasar menyambut agenda RUPST ini dengan penuh antusiasme. Saham PGAS mengalami peningkatan volume transaksi menjelang tanggal rapat, seiring dengan meningkatnya spekulasi mengenai besaran dividen dan kemungkinan perombakan manajemen.

Sejumlah analis menyarankan investor untuk tetap memperhatikan fundamental perusahaan dan tidak hanya terfokus pada euforia dividen.

Meski dividen tinggi bisa menjadi sinyal positif, keberlanjutan laba bersih dan strategi jangka panjang PGAS tetap menjadi faktor utama dalam penilaian investasi.

Analis dari beberapa sekuritas besar menyatakan bahwa jika dividen yang dibagikan mencapai 60% dari laba bersih, maka dividen yield PGAS bisa menembus 10%, menjadikannya salah satu saham dengan imbal hasil dividen tertinggi di sektor energi.

PGAS di Tengah Transformasi Energi Nasional

Sebagai bagian dari holding energi di bawah Pertamina, PGAS memiliki peran strategis dalam mendukung transisi energi nasional menuju energi yang lebih bersih. Pengembangan jaringan gas kota (jargas), optimalisasi LNG, hingga penguatan infrastruktur transmisi gas menjadi bagian dari roadmap transformasi bisnis PGAS.

RUPST tahun ini menjadi momen untuk mengukur komitmen perusahaan dalam menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dengan tanggung jawab strategisnya terhadap negara.

Dengan kinerja yang solid dan berbagai inisiatif efisiensi, PGAS memiliki peluang untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Semua Mata Tertuju ke Graha PGAS

Tanggal 28 Mei 2025 akan menjadi penentu bagi masa depan PGAS, setidaknya untuk tahun fiskal 2025. Investor akan menilai tidak hanya dari besar kecilnya dividen yang dibagikan, tetapi juga dari arah kebijakan manajemen, transparansi laporan keuangan, serta rencana strategis perusahaan di masa depan.

Baca juga : Laba PT DNET Melonjak 185% di Kuartal I-2025, Indomaret Jadi Penopang Utama

Kita nantikan bersama hasil resmi RUPST PGAS dan bagaimana pasar akan merespons keputusan-keputusan penting yang akan diambil.

Leave a Comment

Related Post