Creativestation.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi memutuskan pembagian dividen senilai Rp 1,13 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025.
Keputusan ini setara dengan 25% dari laba bersih perusahaan tahun buku 2024, atau sekitar Rp 156,23 per lembar saham. Sementara itu, sisa laba bersih akan dialokasikan sebagai laba ditahan untuk memperkuat cadangan perusahaan ke depan.
Apresiasi kepada Pemegang Saham
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo, menyampaikan bahwa pembagian dividen ini merupakan bentuk penghargaan atas kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham.
“Dividend payout ratio (DPR) tahun ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memberikan nilai tambah berkelanjutan kepada investor,” ujar Ari dalam konferensi pers usai RUPST.
Ia menambahkan bahwa kebijakan pembagian dividen akan tetap dilanjutkan secara terukur dan hati-hati, dengan memperhatikan kesehatan keuangan internal dan dinamika ekonomi nasional.
Baca juga : Transaksi Kartu Kredit Melambat di Awal 2025, Tanda Daya Beli Melemah?
Peningkatan DPS Capai 312%
Salah satu sorotan dari RUPST tahun ini adalah lonjakan drastis pada dividend per share (DPS). Dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan Rp 37,86 per saham, DPS tahun ini melonjak menjadi Rp 156,23, atau tumbuh sebesar 312,61% year-on-year.
Pembayaran dividen akan dilakukan secara proporsional kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal 21 Mei 2025.
Kinerja Keuangan 2024 Mengesankan
Di balik keputusan pembagian dividen besar tersebut, kinerja keuangan Jasa Marga sepanjang tahun 2024 menunjukkan capaian gemilang. Berikut beberapa indikator utama:
- Pendapatan usaha mencapai Rp 18,73 triliun, tumbuh 20,32% yoy.
- Core profit tercatat Rp 3,70 triliun, tumbuh 35,95% yoy.
- EBITDA naik menjadi Rp 12,62 triliun, tumbuh 27,30% yoy.
- EBITDA Margin bertahan tinggi di 67,38%, mencerminkan efisiensi operasional yang kuat.
Pertumbuhan ini didorong oleh strategi konsolidasi tiga ruas jalan tol serta aksi korporasi berupa equity financing PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang memberikan efek positif terhadap arus kas dan kapasitas pembiayaan perusahaan.
Rasio Keuangan Menguat, Bukti Solvabilitas Membaik
Jasa Marga juga berhasil memperkuat struktur permodalannya. Beberapa rasio keuangan penting mengalami perbaikan signifikan:
- Interest Bearing Debt to Equity Ratio (DER) turun menjadi 1,04x.
- Interest Coverage Ratio (ICR) meningkat menjadi 3,13x, menandakan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman semakin solid.
- Debt to EBITDA Ratio menurun drastis dari 6,9x (2023) menjadi 4,7x (2024).
Data tersebut mencerminkan peningkatan solvabilitas dan fleksibilitas keuangan, yang memungkinkan Jasa Marga untuk tetap agresif dalam investasi dan ekspansi ke depan tanpa membebani neraca perusahaan secara berlebihan.
Baca juga : IHSG Terbang ke Level 6.948,97, Tambang dan Infrastruktur Jadi Motor Kenaikan
Fokus Berkelanjutan ke Infrastruktur Tol
Keberhasilan Jasa Marga dalam menjaga pertumbuhan kinerja di tengah ketidakpastian ekonomi menjadi bukti bahwa sektor infrastruktur jalan tol tetap memiliki potensi besar. Perusahaan akan terus fokus pada optimalisasi aset jalan tol, pengembangan proyek strategis, serta penerapan inovasi berbasis digital untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jalan.
“Dengan pencapaian ini, kami semakin yakin untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis yang agresif dan manajemen risiko yang disiplin, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional,” tegas Ari Wibowo.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment