Indonesia Menang di Olimpiade Sains Dunia, Ini Profil Timnya

Ilmi Habibi

May 19, 2025

4
Min Read

Creativestation.id –  Indonesia kembali mengukir prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, tim pelajar Indonesia berhasil menyabet medali emas dalam ajang International Science Olympiad (ISO) 2025 yang digelar di Seoul, Korea Selatan. Keberhasilan ini menegaskan kapasitas anak bangsa dalam bidang sains dan membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing di tingkat global.

Ajang bergengsi ini diikuti oleh lebih dari 80 negara dari seluruh dunia, dengan ratusan peserta berkompetisi dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Informatika. Dalam ajang tersebut, Indonesia berhasil meraih 3 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu, menempatkan Indonesia di posisi ke-5 dunia. Capaian ini jauh melampaui target awal yang hanya menargetkan dua medali emas.

Capaian yang Membanggakan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian ini. “Saya sangat bangga dengan tim Olimpiade Sains Indonesia. Prestasi mereka membuktikan bahwa kualitas pendidikan kita, terutama di bidang sains, semakin menunjukkan perkembangan positif,” ujar Nadiem dalam keterangan pers.

Sementara itu, Ketua Tim Pembina Olimpiade Sains Indonesia (POSI), Dr. Anwar Fauzi, menyebut bahwa keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras, disiplin, dan pembinaan yang konsisten. Ia juga menyoroti peran guru pembina, orang tua, serta institusi pendidikan yang mendukung pengembangan bakat anak-anak berbakat dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia

Profil Singkat Para Juara

Berikut adalah profil singkat anggota tim Olimpiade Sains Indonesia yang meraih kemenangan membanggakan di ISO 2025:

1. Ahmad Rafli Ramadhan (Emas – Fisika)

Pelajar asal SMA Negeri 1 Semarang ini dikenal sebagai sosok yang tekun dan rendah hati. Rafli telah memenangi berbagai lomba Fisika sejak SMP, dan telah mengikuti pelatihan intensif selama 6 bulan bersama tim pembina nasional. Ia bercita-cita menjadi ilmuwan bidang astrofisika dan ingin berkontribusi pada riset antariksa Indonesia.

2. Meutia Zahra Aulia (Emas – Biologi)

Siswi SMA Islam Terpadu di Bandung ini mencuri perhatian juri dengan solusi bioteknologi ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah organik. Meutia juga aktif dalam riset sekolah dan tergabung dalam klub ilmiah remaja. Di sela kesibukannya, Meutia juga menyukai kegiatan menulis dan bercita-cita menjadi peneliti di bidang ekologi.

3. Kevin Jonathan (Emas – Informatika)

Siswa SMAK Petra Surabaya ini mengembangkan algoritma efisien dalam menyelesaikan masalah graf kompleks, membuatnya unggul di kategori Informatika. Kevin pernah menjuarai kompetisi programming tingkat Asia Tenggara dan kini tengah bersiap melanjutkan kuliah di MIT. Ia mengaku kecintaannya terhadap coding dimulai sejak usia 9 tahun.

4. Catherine Prameswari (Perak – Kimia)

Catherine, siswi SMA Santa Ursula Jakarta, memiliki ketertarikan pada kimia analitik. Ia menyusun proyek sederhana untuk mendeteksi logam berat dalam air minum menggunakan bahan alami. Keberhasilannya meraih medali perak ini menjadi motivasi besar untuk terus berkarya dalam bidang riset lingkungan.

5. Rehan Alfarizi (Perak – Matematika)

Berbekal logika tajam dan kecepatan berpikir, Rehan dari MAN Insan Cendekia Serpong menyumbang medali perak dalam bidang Matematika. Ia aktif dalam komunitas olimpiade nasional dan kerap menjadi mentor bagi adik-adik kelasnya. Rehan juga merupakan penerima beasiswa prestasi dari pemerintah daerah.

6. Nadira Salsabila (Perunggu – Biologi)

Pelajar asal SMA Negeri 3 Makassar ini menunjukkan kepiawaian dalam presentasi dan eksperimen laboratorium. Meski hanya meraih perunggu, kontribusinya sangat penting dalam tim. Nadira dikenal sebagai pelajar yang aktif berorganisasi dan memiliki semangat tinggi dalam mempelajari sains terapan.

Baca Juga : Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Berpengaruh di Dunia 2025, Ini Alasannya

Pembinaan yang Terencana dan Terarah

Kesuksesan tim Indonesia tak lepas dari peran Kementerian dan lembaga seperti POSI dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang secara rutin menggelar pelatihan, seleksi, dan bimbingan teknis. Seleksi nasional dilakukan secara ketat dengan melibatkan ribuan siswa dari seluruh provinsi. Mereka yang lolos disiapkan secara akademik, psikologis, dan fisik untuk menghadapi kompetisi internasional.

Menurut Dr. Anwar Fauzi, metode pembinaan dilakukan secara bertahap, mulai dari seleksi awal, pelatihan intensif nasional, hingga simulasi olimpiade internasional. “Kami juga melibatkan alumni olimpiade sebelumnya untuk menjadi mentor, sehingga para peserta memiliki gambaran jelas tentang tantangan yang akan dihadapi,” tambahnya.

Harapan ke Depan

Prestasi gemilang ini diharapkan menjadi motivasi bagi pelajar lain di seluruh Indonesia untuk terus semangat belajar dan berprestasi di bidang akademik. Pemerintah juga berjanji akan terus mendukung pembinaan siswa berbakat melalui anggaran pendidikan yang ditingkatkan serta kerja sama internasional di bidang riset dan pendidikan.

Kita tidak boleh berhenti di sini. Kita harus jadikan prestasi ini sebagai langkah awal membangun Indonesia Emas 2045 yang ditopang oleh generasi muda unggul dalam sains dan teknologi,” tegas Nadiem.

Dengan kemenangan di ajang Olimpiade Sains Dunia ini, Indonesia tidak hanya membawa pulang medali, tetapi juga kebanggaan nasional dan harapan besar akan masa depan sains di Tanah Air.

Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post