Tren Solopreneur: Gen Z Bikin Usaha Sendiri Lewat Teknologi

Zidan Abdillah

May 20, 2025

2
Min Read
Gen Z Bikin Usaha Sendiri Lewat Teknologi

On This Post

creativestation.id – Trean solopreneur kian marak di kalangan generasi Z Indonesia. Dengan kemajuan teknologi digital, semakin banyak anak muda yang memilih jalur kewirausahaan individu, membangun usaha sendiri tanpa tim besar, hanya bermodalkan device dan kreativitas.

Solopreneur merupakan istilah bagi pelaku usaha mandiri yang mengelola bisnisnya secara independen, mulai dari produksi, pemasaran, hingga penjualan. 

Tidak seperti wirausaha tradisional yang biasanya membutuhkan modal besar dan tim operasional, solopreneur mengandalkan efisiensi teknologi untuk menjalankan seluruh proses bisnis.

Menurut data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan laporan Google-Temasek 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pelaku usaha digital individu berusia 18–27 tahun. 

Hal ini sejalan dengan meningkatnya akses terhadap internet, media sosial, serta platform e-commerce yang memudahkan siapa saja untuk memulai bisnis dari nol.

baca juga: Hackathon untuk Gen Z, Ruang Inovasi Anak Muda Digital

Salah satu contoh nyata adalah Wiam (25), pemilik akun Instagram @creativestationid, yang merupakan owner media inspiratif. Bermula dari menulis artikel/blog, kini telah berhasil menghasilkan omzet jutaan rupiah per bulan. 

“Awalnya saya lakukan sendiri, tapi kini sudah mulai ajak temen. Berkat Instagram dan website, saya bisa dapat passive income dari berbagai brand,” ujarnya.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota besar. Di daerah-daerah, banyak Gen Z ynag juga memanfaatkan platform seperti Shopee, Tokopedia, dan bahkan WhatsApp Business untuk menawarkan jasa atau produk lokal. 

Mulai dari makanan rumahan, aksesoris, hingga jasa digital seperti desain grafis dan copywriting. Pakar ekonomi digital dari Universitas Indonesia, Dr. Indra Wirawan, menyebutkan bahwa tren solopreneur mencerminkan perubahan pola pikir generasi muda.

“Gen Z sangat mandiri, tech-savvy, dan ingin kontrol penuh atas pekerjaan mereka. Mereka juga lebih berani mengambil risiko dan cepat beradaptasi dengan tren baru,” jelasnya.

baca juga: Kolaborasi Digital: Ini Cara Gen Z Bekerja Bareng Lewat Platform Virtual

Kehadiran teknologi pendukung seperti aplikasi kasir digital, tools manajemen stok, hingga AI chatbot untuk pelayanan pelanggan turut mempercepat pertumbuhan bisnis solopreneur.

Bahkan, kini tersedia berbagai pelatihan online dan komunitas digital yang membantu pengusaha muda mengembangkan bisnis mereka tanpa harus keluar rumah.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Mulai dari pengelolaan waktu yang kurang seimbang, burnout karena semua dikerjakan sendiri, hingga keterbatasan dalam skala produksi. Namun, banyak solopreneur tetap bertahan berkat fleksibilitas dan semangat inovasi.

Dengan semakin terbukanya akses teknologi dan informasi, tren solopreneur diperkirakan akan terus berkembang. Kalian tak harus menunggu kesempatan kerja, kalian bisa menciptakan peluangnya sendiri, satu bisnis digital dalam genggaman.

Leave a Comment

Related Post