Creativestation.id – Konglomerat kelapa sawit, Ciliandra Fangiono, resmi menguasai PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) melalui aksi korporasi besar-besaran senilai Rp 5,54 triliun.
Transaksi tersebut melibatkan akuisisi 3,06 miliar saham, atau setara 91,17% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan, yang dilaksanakan pada Selasa (6/5/2025).
Harga per lembar saham dalam transaksi ini mencapai Rp 1.813, jauh di atas harga pasar sebelumnya, mencerminkan nilai strategis dari akuisisi ini.
Pengendali lama George Santosa Tahija, Sjakon George Tahija, dan PT Memimpin Dengan Nurani telah melepas seluruh sahamnya, menandai perubahan kendali penuh atas ANJT.
Baca juga : Transaksi Kartu Kredit Melambat di Awal 2025, Tanda Daya Beli Melemah?
Pengendali Baru, First Resources Limited
Direktur ANJT, Naga Waskita, dalam keterangan resminya pada Rabu (7/5/2025), menyebutkan bahwa akuisisi ini berdampak langsung pada struktur pengendalian perusahaan.
“Akuisisi ini mengakibatkan perubahan pengendalian perusahaan,” jelas Naga.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa akuisisi ini dilakukan oleh First Resources Limited, perusahaan milik keluarga Fangiono yang berbasis di Singapura.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi lahan dan integrasi pasokan bahan baku guna memperkuat bisnis hilir yang dimiliki keluarga Ciliandra Fangiono.
Harga Saham ANJT Melejit
Kabar akuisisi ini langsung disambut positif oleh pasar. Pada perdagangan Rabu (7/5/2025), saham ANJT melonjak hingga level 1.750, mencatatkan kenaikan 144,76% sepanjang tahun berjalan (year-to-date). Lonjakan ini mencerminkan optimisme investor terhadap masa depan ANJT di bawah kendali baru.
Analis pasar menilai bahwa dengan masuknya grup Fangiono, ANJT memiliki potensi besar untuk mengembangkan kapasitas operasionalnya, terutama dalam rantai pasok perkebunan dan industri pengolahan sawit yang lebih efisien dan terintegrasi.
Profil Ciliandra Fangiono dan Keluarga
Ciliandra Fangiono saat ini menjabat sebagai CEO First Resources Limited, perusahaan perkebunan sawit yang sudah beroperasi lebih dari dua dekade dan terdaftar di Bursa Singapura.
Perusahaan ini memiliki basis lahan perkebunan yang luas di Indonesia, serta jaringan pengolahan yang mendukung bisnis hilir seperti biodiesel dan produk turunan sawit lainnya.
Menurut data Forbes 2024, keluarga Fangiono menempati peringkat ke-24 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 2,4 miliar. Sumber utama kekayaan mereka berasal dari sektor kelapa sawit yang menjadi tulang punggung ekonomi agribisnis Indonesia.
Akuisisi Strategis di Tengah Tren Industri Sawit
Akuisisi ANJT ini tidak hanya memperluas portofolio lahan First Resources, tetapi juga memperkuat posisi keluarga Fangiono sebagai pemain kunci dalam industri kelapa sawit nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren konsolidasi di sektor ini semakin meningkat, terutama dengan naiknya permintaan global terhadap produk turunan sawit yang berkelanjutan.
Baca juga : Garuda Indonesia Klarifikasi Isu “Grounded”, 15 Pesawat Tertunda Perawatan
Dengan struktur kepemilikan dan jaringan global yang kuat, ANJT di bawah kendali Fangiono diproyeksikan akan mengadopsi praktik-praktik manajemen yang lebih modern dan efisien, sekaligus memperluas pasar ekspor ke negara-negara utama seperti India, Tiongkok, dan Eropa.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment