Creativestation.id – Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet hari ini menekankan pentingnya peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam mengelola aset negara.
Dalam arahannya, Prabowo mengungkapkan angka yang mengejutkan terkait dengan aset yang dikelola oleh Danantara Indonesia, yang diperkirakan mencapai US$ 982 miliar, yang menurutnya masih bersifat konservatif. Menariknya, angka ini kemungkinan besar akan terus meningkat seiring dengan pengelolaan yang lebih baik.
Dalam pernyataannya, Prabowo memberikan contoh Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), yang ia klaim memiliki nilai US$ 30 miliar.
Hal ini mendorong total aset negara yang dikelola oleh Danantara untuk melampaui US$ 1 triliun. “Ini baru GBK, Pak Rosan (CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani)!” seru Prabowo, memberikan gambaran betapa besar potensi aset negara yang selama ini tidak terkelola dengan baik.
Potensi Aset Negara yang Tersembunyi
Bukan hanya GBK, Prabowo juga menyinggung tentang lahan seluas 400 hektare di Kemayoran yang diperkirakan bernilai sekitar US$ 40 miliar.
Dengan tambahan ini, total aset negara yang dikelola Danantara diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1,04 triliun. Fakta ini mengungkapkan potensi aset negara yang selama ini tersembunyi atau tidak terkelola dengan maksimal.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengkritik pengelolaan aset negara yang dianggap selama ini tidak transparan.
“Banyak aset negara disembunyikan, tidak jelas pengelolaannya,” ujar Prabowo. Ia menegaskan pentingnya pengelolaan yang lebih terbuka dan profesional dalam mengelola aset negara yang memiliki nilai strategis tersebut.
Baca juga : Ekonomi Lesu,APPI Waspadai Dampak Perang Dagang AS-China, UMKM Terancam, Multifinance Ditekan
Kritik Terhadap Pengelolaan GBK dan Aset Negara Lainnya
Salah satu sorotan utama Prabowo adalah pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) yang selama puluhan tahun dinilai kurang transparan. Ia menyoroti bahwa selama ini ada pihak-pihak yang menguasai aset tersebut tanpa adanya laporan yang jelas mengenai pengelolaan dan penggunaan GBK.
“Yang ini dikuasai ini, yang itu dikuasai itu,” ungkap Prabowo, mengkritik ketidakjelasan pengelolaan GBK. Pernyataan ini membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana langkah pemerintah ke depannya untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset negara.
Prabowo juga mengingatkan pentingnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan aset negara yang bernilai tinggi ini.
Tanpa pengelolaan yang baik, aset negara yang seharusnya dapat mendukung pembangunan ekonomi justru menjadi sumber masalah.
Oleh karena itu, perbaikan dalam sistem pengelolaan dan audit independen terhadap aset negara akan sangat menentukan ke depannya.
Mengoptimalkan Pengelolaan Aset Negara
Dengan nilai aset negara yang sangat besar, Prabowo berharap pemerintah akan lebih serius dalam mengelola dan memaksimalkan potensi ini.
Jika benar total aset yang dikelola oleh Danantara Indonesia mencapai lebih dari US$ 1 triliun, Indonesia seharusnya bisa lebih berdaya saing dan memiliki pengaruh yang lebih besar di pasar global.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan yang ketat. Sebagai langkah awal, Prabowo menginstruksikan para menteri untuk segera melakukan kajian lebih lanjut terkait aset negara yang selama ini tersembunyi. “Saya minta menteri-menteri mengkaji ini,” jelasnya.
Jika pengelolaan ini berjalan dengan baik, aset negara yang besar ini bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Danantara Indonesia bisa menjadi salah satu kunci utama dalam memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia.
Potensi Masa Depan Indonesia
Pengelolaan yang lebih transparan dan akuntabel akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Tidak hanya akan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional, tetapi juga membantu dalam mengoptimalkan pendapatan negara yang nantinya bisa digunakan untuk proyek-proyek pembangunan yang lebih besar.
Baca juga : UU BUMN Baru: Erick Thohir Bantah Direksi & Komisaris Kebal Hukum!
Penting bagi pemerintah untuk segera memastikan bahwa aset negara yang berharga ini tidak hanya menjadi sumber daya yang terabaikan, melainkan dikelola dengan cara yang mendatangkan manfaat maksimal bagi rakyat Indonesia.
Melalui langkah-langkah yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara dengan pengelolaan aset terbesar di dunia, yang dapat menjadi pendorong utama bagi perekonomian negara.
Ikuti terus informasi investasi dan tren keuangan lainnya hanya di Creativestation.id – Media creative dan inovatif.
Leave a Comment