Alfamidi Gaspol! 200 Toko Baru Siap Dibuka Tahun Ini

wiaam rifqi

May 22, 2025

3
Min Read
Tentu, ini dia artikel berita yang sudah dioptimalkan:

Creativestation.id Di tengah bayang-bayang penurunan daya beli masyarakat, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan ritel Alfamidi, justru memilih tancap gas. Perusahaan ritel ini tetap optimis dan menargetkan pembukaan sekitar 200 gerai baru di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun 2025.

Direktur MIDI, Suantopo Po, menegaskan bahwa penurunan daya beli bersifat lokal dan tidak mempengaruhi performa bisnis secara menyeluruh. “Penurunan daya beli mungkin terjadi di beberapa daerah tertentu, misalnya yang terdampak penutupan pabrik. Namun, secara keseluruhan, aktivitas ekonomi nasional masih menggeliat,” ujarnya dalam acara Public Expose yang digelar di Tangerang, Kamis (22/5/2025).

Potensi Daerah Non-Jawa Dorong Optimisme Perusahaan

Strategi ekspansi Alfamidi ini ditopang oleh keyakinan terhadap pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa yang terus menunjukkan tren positif. Saat ini, 52,1 persen gerai Alfamidi berada di luar Jawa, mencerminkan fokus perusahaan dalam memaksimalkan potensi pasar daerah. “Saya melihat sendiri bagaimana padatnya penerbangan dan lalu lintas di berbagai daerah. Ini menjadi indikasi bahwa ekonomi daerah tetap kuat,” ujar Suantopo.

Ia juga mencatat bahwa tingginya mobilitas masyarakat di luar Jawa menjadi sinyal bahwa roda ekonomi di daerah masih berputar. Hal inilah yang menjadi landasan perusahaan untuk terus memperluas jangkauan layanan ritel mereka secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga : IHSG Terbang Tinggi! Sentuh Level 7.165 di Awal Sesi

Tantangan PHK dan Momentum Pascalebaran

Manajemen MIDI juga menyadari bahwa tantangan berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) turut mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama di kawasan industri yang terdampak penutupan pabrik. Namun, data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan arah yang berlawanan, di mana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2025 naik menjadi 121,7, dari 121,1 pada bulan sebelumnya.

Meskipun terjadi kontraksi penjualan ritel usai momen Lebaran, hal ini tidak menyurutkan semangat ekspansi Alfamidi. Perusahaan tetap yakin bahwa peningkatan kepercayaan konsumen dan distribusi ekonomi yang semakin merata akan menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis mereka dalam jangka panjang.

Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia

Langkah Strategis Menyambut Peluang Pasar Baru

Dengan memperluas jangkauan hingga ke pelosok daerah, Alfamidi tidak hanya mengejar pertumbuhan bisnis, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai ritel yang adaptif terhadap dinamika pasar. Rencana pembukaan 200 gerai ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan penetrasi pasar dan daya saing di tengah persaingan ritel modern yang semakin ketat.

“Ekspansi ini bukan sekadar soal membuka toko baru, tetapi bagaimana kami memastikan kehadiran Alfamidi bisa memberikan dampak ekonomi di wilayah setempat,” tambah Suantopo.

Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post