Creativestation.id – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan belum memperoleh informasi resmi terkait rencana penjualan seluruh jaringan SPBU Shell Indonesia. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa aset Shell di sektor hilir, termasuk stasiun pengisian bahan bakar dan distribusi BBM, akan dijual kepada perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
“Sampai saat ini, baik PT Shell Indonesia maupun pihak terkait lainnya belum menyampaikan pemberitahuan resmi kepada BPH Migas,” ujar Anggota Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra, di Jakarta, Selasa (27/05/2025). Ketidakhadiran informasi resmi ini membuat BPH Migas belum bisa mengambil sikap lebih lanjut terhadap kemungkinan pengalihan kepemilikan maupun kelanjutan operasional SPBU Shell.
Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia
Kepatuhan terhadap Regulasi Ditekankan BPH Migas
Yapit menegaskan bahwa seluruh perusahaan yang memiliki izin usaha di sektor hilir migas wajib menaati regulasi nasional yang berlaku. Terutama, bagi pemegang Izin Niaga Umum (INU), yang berwenang melakukan kegiatan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat luas. Ketentuan ini diatur oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kami mengharapkan seluruh badan usaha yang beroperasi di sektor ini tetap menjalankan kewajibannya secara konsisten. Penyaluran BBM harus tetap lancar, baik dari segi volume, kualitas, maupun pelayanan kepada masyarakat,” lanjut Yapit. Ia juga menekankan pentingnya memastikan keberlangsungan suplai energi agar tidak menimbulkan gangguan distribusi akibat proses transisi kepemilikan.
Baca Juga : Taiwan Tawarkan Konsep Agrowisata Inovatif untuk Indonesia Lewat TETO
Shell Fokus Alihkan SPBU, Bisnis Pelumas Tetap Dikelola
Sebelumnya, Vice President Corporate Relations PT Shell Indonesia, Susi Hutapea, mengungkapkan bahwa pengalihan bisnis Shell hanya mencakup jaringan SPBU beserta kegiatan pasokan dan distribusi BBM. Namun, segmen usaha pelumas Shell tetap akan berada di bawah kendali perusahaan lama dan tidak termasuk dalam proses penjualan tersebut.
Langkah ini menunjukkan bahwa Shell Indonesia ingin fokus mengembangkan bisnis pelumasnya secara independen, sementara aset di sektor distribusi BBM dialihkan kepada investor baru. Proses akuisisi ini, apabila benar terjadi, akan menandai perubahan signifikan dalam peta persaingan bisnis SPBU di Indonesia.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment