Creativestation.id – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mendukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menggunakan teknologi maju dengan tujuan menambah produktivitas serta pengambilan migas nasional.
Diketahui bahwa sasaran produksi khusus untuk jenis minyak pada tahun 2025 dinaikkan menjadi 600.000 barel per hari (bph), turun dibandingkan dengan sasarannya di APBN 2024 yaitu 635.000 bph. Di sisi lain, jumlah gas alam sesuai RAPBN 2025 adalah 1,005 juta barel setara minyak per hari, berkurang jika dibandingkan dengan target tahun 2024 yang mencapai 1,033 juta barel setara minyak per hari.
“Menggunakan teknologi modern, sumur-sumur lama pun dapat dioptimalkan. SKK Migas perlu mendoroti hal ini untuk memenuhi permintaan energi masyarakat dengan harga yang terjangkau,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappepamas Rachmat Pambudy saat menandatangani nota kesepakatan bersama antara Bappepamas dan SKK Migas di Jakarta pada hari Senin tanggal 9 Juni 2025.
Tanda tangan MoU menggambarkan kerjasama yang kuat antara pihak pemerintahan dengan industri hulu minyak dan gas dalam merencanakan, melaksanakan, serta memantau proyek-proyek tersebut.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyatakan bahwa kerjasama tersebut merupakan titik penting dalam mendukung kelangsungan minyak dan gas di hulu sekaligus menjaga keberlanjutannya dengan cara yang inklusif dan ramah terhadap lingkungan. “Perjanjian Memorandum ini membantu kita melampaui rintangan pada proyek-proyek strategis dan merancang manfaat jangka panjang untuk masyarakat serta alam sekitar,” ungkapnya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk merampingkan penggunaan data, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, mempersingkat proses izin di sektor hilir minyak dan gas, serta mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menetapkan target kenaikan produksi minyak nasional sebesar 30.000 barrel per hari (barrel of oil produced daily/BOPD) menjelang bulan Agustus tahun 2025. Pertambahan produksi tersebut diperkirakan akan datang dari operasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Produksinya yang semula mencapai 155.000 BOPD direncanakan dapat tumbuh menjadi antara 185.000 sampai dengan 190.000 BOPD.
Baca juga : Shell Lepas SPBU di RI? BPH Migas Angkat Bicara!
Di depan Presiden Prabowo Subianto, Bahlil menyatakan komitmennya untuk terus memperbaiki produksi minyak dan gas dalam negeri agar dapat menjangkau sasaran produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari pada tahun 2030. Meskipun saat ini pencapaian produksinya baru sebesar 580.000 barel per hari, Bahlil tetap yakin bahwa tujuan tersebut akan dicapai walaupun permintaan masyarakat diperkirakan mencapai kira-kira 1,6 juta barel
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment