Ryu Kintaro: Pebisnis Cilik Raih 1M di Usia 9 Tahun dan Runner-Up South Asia Young Entrepreneur X Factor 2025

Syarifah

May 5, 2025

4
Min Read
Ryu Kintaro: Pebisnis Cilik Raih 1M di Usia 9 Tahun dan Runner-Up South Asia Young Entrepreneur X Factor 2025
Ryu Kintaro (Dok. Instagram @ryu_kintaro)

Creativestation.id – Di tengah derasnya arus digital dan gaya hidup instan, muncul sosok inspiratif dari kalangan Gen Alpha: Ryu Kintaro. Anak berusia 10 tahun ini bukan hanya dikenal sebagai konten kreator, tetapi juga sebagai pebisnis cilik dengan sederet prestasi luar biasa.

Keberhasilan Ryu menjadi sorotan karena ia mampu mengukir prestasi bisnis sejak usia tujuh tahun, sekaligus menyeimbangkan peran sebagai pelajar, kreator, dan pengusaha.

Dari Kamera ke Komersial: Jejak Awal Seorang Kreator

Perjalanan Ryu di dunia digital dimulai dari usia lima tahun. Berawal dari selfie tak terarah, ia mulai membuat video komedi saat berusia enam tahun dengan bantuan sang ayah.

Setahun berselang, ia sudah memiliki tim kecil profesional yang terdiri dari tiga orang: editor, kameraman, dan tim kreatif. Dukungan ini membuatnya menekuni dunia konten secara serius.

Namun, tidak semua orang mendukung langkah Ryu. Beberapa teman sekolah sempat mencibir dan berniat menyabotase popularitasnya dengan meng-unsubscribe dan memberi dislike. Menanggapi hal ini, Ryu memilih sikap dewasa. “Aku cuekin aja, kan nggak bisa semua orang suka sama kita,” tuturnya dalam berbagai kesempatan.

Jatuh Bangun di Dunia Bisnis

Ryu bukan hanya konten kreator, ia juga dikenal luas karena bisnis jamu modernnya: Jamu Tjap Nyonya Kaya, yang berlokasi di Gading Serpong. Ia memulai usaha sejak usia tujuh tahun, diawali dari bisnis ayam crispy grobakan yang kemudian gagal karena kesulitan membagi waktu.

Usaha kedua berupa rice bowl dan susu sapi di mobil Lexus yang juga tidak bertahan lama karena kendala teknis dan logistik. Baru pada bisnis ketiganya, yakni Jamu Tjap Nyonya Kaya, ia menemukan keberhasilan.

Jamu yang dijual Ryu berbeda dari jamu tradisional. Ia mengedepankan rasa yang lebih ringan dan tidak pahit, dikemas secara modern, dan dipasarkan dengan semangat anak muda. “Indonesia tuh mulai melupakan jamu. Aku pengen bikin jamu modern yang enak dan sehat,” ungkap Ryu saat diwawancarai di berbagai platform, termasuk dalam podcast bersama Helmy Yahya.

Baca juga: Firsta Yufi Amarta Putri dari Banyuwangi Dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025

Kemandirian dan Visi Jangka Panjang

Prestasi Ryu bukan sekadar viral. Di usia sembilan tahun, ia telah menghasilkan Rp1 miliar pertama dari gabungan bisnis, endorsement, dan YouTube Adsense. Bahkan, harga endorsement Ryu tergolong sangat terjangkau karena menurutnya, “Kalau endorse mahal dan nggak ada hasil, nanti yang endorse bisa rugi. Aku pengen mereka happy, karena kebahagiaan mereka itu rezeki juga buat aku.”

Salah satu pernyataan paling reflektif Ryu muncul saat menjadi tamu di podcast Raditya Dika. Ketika ditanya mengapa ia masih bekerja keras meski hidupnya sudah tercukupi, ia menjawab, “Karena saat kita sudah punya semuanya, itu rasanya biasa. Tapi kalau kita lagi mengejar sesuatu, itu rasanya luar biasa. Dan aku ingin merasakan proses itu.”

Bagi Ryu, masa kecil bukan untuk disia-siakan. “Lebih baik aku kehilangan masa kecilku daripada kehilangan masa depanku,” tegasnya. Ungkapan ini mencerminkan filosofi hidup yang ditanamkan oleh orang tuanya: kesuksesan adalah hasil cicilan dari kegigihan dan pendidikan jangka panjang.

Peran Keluarga dan Pola Didik Kritis

Ryu adalah anak tunggal. Orang tuanya menyadari bahwa harta warisan tidak cukup untuk menjamin masa depan jika tidak dibekali keterampilan. Sejak kecil, ia diajarkan berbisnis sebagai bagian dari pendidikan hidup.

Dalam podcast bersama Samuel Christ, Ryu menyampaikan pesan kepada para orang tua: “Jangan sampai rasa sayang ke anak malah membunuh masa depan mereka. Jangan dimanja terus. Didikan yang keras itu bukan berarti jahat, tapi demi kebaikan.”

Didikan keras bukan berarti pengekangan, melainkan pembekalan. Dari kecil, ia sudah dikenalkan dengan tantangan nyata dunia bisnis. Mulai dari kegagalan, kritik, hingga pengelolaan uang dan waktu, semua menjadi kurikulum alternatif yang membentuk karakternya.

Menuju Brand Global dan Inspirasi Sebaya

Saat ini, Ryu bermimpi agar brand jamunya bisa berkembang ke tingkat global seperti Starbucks atau Mixue. Ia juga menjadi runner-up dalam ajang South Asia Young Entrepreneur X Factor 2025 dan mulai aktif tampil di berbagai acara televisi nasional seperti Brownis, Rumpi No Secret, FYP Trans7, dan InsertLive.

Ia juga membagikan wawasan bisnisnya dalam berbagai podcast ternama dan tak segan berbagi ilmu dengan generasi sebaya. Dalam podcast bersama Helmy Yahya, ia menekankan pentingnya mencintai pekerjaan, bahkan jika itu bukan passion awal. “Passion aja nggak cukup dalam berbisnis. Kita harus tahu gimana caranya  untuk mencintai pekerjaan kita, walaupun kita membenci pekerjaan kita,” ujar Ryu.

Ryu Kintaro adalah simbol dari perubahan paradigma: bahwa usia muda bukan penghalang untuk berkarya dan berdampak. Ia bukan sekadar viral, tetapi memiliki visi yang kuat, bekal didikan yang kokoh, dan mentalitas pembelajar sejati.

Ikuti terus perkembangan kisah inspiratif dan prestasi anak muda Indonesia hanya di Creativestation.id – Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.

Baca juga: Dari Skripsi Buntu Menjadi Seblak Hits: Kisah “Seblak Gondez” Andalan Gen Z Pecinta Pedas

2 responses to “Ryu Kintaro: Pebisnis Cilik Raih 1M di Usia 9 Tahun dan Runner-Up South Asia Young Entrepreneur X Factor 2025”

  1. […] Baca juga: Ryu Kintaro: Pebisnis Cilik Raih 1M di Usia 9 Tahun dan Runner-Up South Asia Young Entrepreneur X Fa… […]

  2. […] Baca juga: Ryu Kintaro: Pebisnis Cilik Raih 1M di Usia 9 Tahun dan Runner-Up South Asia Young Entrepreneur X Fa… […]

  3. […] Baca juga: Ryu Kintaro: Pebisnis Cilik Raih 1M di Usia 9 Tahun dan Runner-Up South Asia Young Entrepreneur X Fa… […]

Leave a Comment

Related Post