Creativestation.id – Harga emas global naik di sesi pagi Rabu (12/6), didorong oleh penurunan dolar AS serta kenaikan keragu-raguan tentang penyelesaian perjanjian perdagangan antara AS dan Cina.
Pelaku pasar pun sedang mengawalinya dengan antisipasi terhadap pengumuman tentang tingkat inflasi di Amerika Serikat yang dapat memberikan indikasi tentang keputusan bank sentral The Fed sehubungan dengan tarif suku bunganya.
Mengutip Reuters, Harga emas spot meningkat 0,4% mencapai US$ 3.334,29 per ons troy pada pukul 00:41 GMT. Di sisi lain, harga kontrak emas di Amerika Serikat pun melonjak 0,4%, menembus tingkatan US$ 3.355,30 per ons troy.
Baca juga : Emas Antam Stabil di Awal Juni, Peluang Investasi?
Tak Pastinya Perdagangan Menjadi Sentimen yang Menguntungkan
dukungan bagi harga emas muncul usai Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai kesepakatan atas struktur baru guna menghidupkan kembali jeda perdagangan serta meresolusi perselisihan berkaitan dengan pembatasan ekspor bahan mentah vital seperti tersebut. rare earth dan magnet.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan bahwa struktur tersebut akan diserahkan kepada Presiden Donald Trump guna memperoleh persetujuan terakhir sebelum dilaksanakan.
Sekarang ini, kedua negara sudah berkonflik dengan kebijakan tariff sejak bulan April, tetapi mereka setuju untuk mengurangi tarif impor saat pembicaraan yang dilangsungkan di Jenewa beberapa waktu yang lalu.
Ketidakjelasan tentang kesepakatan ini lah yang membuat para pemain pasar kembali mencari emas sebagai sarana perlindungan nilai. safe haven ).
Baca juga : Harga Emas Antam Tembus Rp 1,9 Juta per Gram! Stabil atau Siap Naik Lagi?
Penurunan Nilai Dolar dan Harapan Terkait Tingkat Suaku Bunga
Penurunan indeks dolar Amerika Serikat sebesar 0,2% juga menyebabkan harga emas menjadi lebih terjangkau untuk para investor dengan menggunakan mata uang lain, oleh karena itu minat beli pun semakin bertambah.
Di sisi lain, sebagian besar ahli ekonom yang diwawancarai oleh Reuters mengantisipasi Federal Reserve akan tetap menjaga tingkat suku bunga untuk beberapa bulan mendatang, karena ada ketakutan bahwa inflasi mungkin meningkat lagi dikarenakan kebijakan tariff dari pemerintah Trump.
“Arahan kebijakan moneter akan sangat bergantung pada data inflasi yang dirilis hari ini,” demikian tertulis dalam catatan analis Reuters.
Investor kini menantikan data inflasi Consumer Price Index (CPI) AS bulan Mei yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT. Survei memperkirakan inflasi bulanan naik 0,3% dan tahunan mencapai 2,5%.
Harga emas putih dan jenis-logam mulia lainnya tetap stabil. Perak masih bertahan di angka US$ 36,59 per ons troy. Platinum mengalami penurunan sebesar 0,2%, mencapai harga US$ 1.218,78, sementara itu palladium juga merosot sebanyak 0,3% hingga level US$ 1.057,50.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment