Creativestation.id – PT BPR Luna Sinar Indonesia, yang dikenal dengan nama Bank Luna, berhasil membukukan laba bersih senilai Rp4 miliar hingga Mei 2025. Kenaikan ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 62,64% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan angka Rp2,4 miliar. Dengan pencapaian tersebut, laba Bank Luna menjadi salah satu sinyal positif bagi iklim perbankan lokal yang kini kian kompetitif dan adaptif.
Sebagai informasi, Bank Luna merupakan hasil akuisisi dari PT BPR Asri Cikupa Karya, lembaga keuangan yang telah berdiri sejak 1995. Akuisisi tersebut dilakukan pada 2024 sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang.
Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan layanan, khususnya dalam mendukung pembiayaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, strategi ini juga membuka jalan bagi sinergi yang lebih erat antara sektor BPR dan perusahaan teknologi finansial (fintech) di Indonesia.
Kredit Naik Lebih dari Dua Kali Lipat
Salah satu faktor utama di balik peningkatan laba Bank Luna adalah melonjaknya penyaluran kredit di kuartal pertama tahun 2025. Kredit yang diberikan meningkat hingga 105,43% secara tahunan. Hal ini mencerminkan kepercayaan publik yang terus tumbuh terhadap produk pembiayaan yang ditawarkan bank.
Direktur Utama Bank Luna, Joko Purwanto, menegaskan bahwa pencapaian ini tak lepas dari dukungan nasabah dan strategi penyaluran kredit yang tepat sasaran. “Kami bersyukur atas kepercayaan nasabah, yang tercermin dari pertumbuhan penyaluran kredit melebihi 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Joko, Selasa (17/6/2025).
Ia menambahkan bahwa angka ini memacu pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan finansial.
Tak hanya dari nasabah individu, dukungan juga datang dari institusi besar. Pada akhir 2024, Bank Luna menjalin kemitraan strategis dengan CIMB Niaga untuk menyalurkan pendanaan produktif senilai Rp50 miliar. Kerja sama ini memperkuat posisi Bank Luna sebagai bank yang siap bertumbuh berkelanjutan.
Fokus Teknologi dan Kualitas Kredit Jadi Kunci
Tak hanya mengandalkan pertumbuhan kredit, Bank Luna juga fokus pada pengembangan teknologi digital sebagai fondasi ekspansi mereka di tahun 2025. Pengembangan ini mencakup pembaruan sistem digital dan antarmuka (interface) layanan agar lebih cepat, mudah digunakan, dan nyaman bagi nasabah.
“Kami percaya bahwa masa depan perbankan ada pada teknologi. Inisiatif ini kami jalankan untuk mendukung ekspansi Bank Luna dan memperkuat daya saing kami di era digital,” tutur Joko.
Baca juga: Bank Victoria Syariah Resmi Diambil Alih BTN
Selain teknologi, kualitas kredit juga menjadi perhatian utama. Hal ini terbukti dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang hanya sebesar 2% hingga akhir Mei 2025. Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata NPL BPR di wilayah Jabodetabek serta masih di bawah batas maksimum 5% yang ditetapkan OJK.
Direktur Bank Luna, Ginanjar Utardi, menyampaikan, “Rasio NPL yang rendah ini mencerminkan penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap proses kredit di Bank Luna. Kami berharap dapat terus menjaga kualitas kredit untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.”
Laba Bank Luna dan Harapan untuk Masa Depan
Dengan pencapaian laba Bank Luna yang melesat serta dukungan teknologi dan kemitraan strategis, bank ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain penting dalam sektor perbankan lokal. Capaian hingga pertengahan 2025 ini menjadi indikator bahwa Bank Luna berada di jalur yang tepat untuk terus berkembang, menjangkau lebih banyak masyarakat, dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Bank Luna menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, transformasi teknologi, serta komitmen terhadap kualitas, lembaga keuangan lokal pun bisa meraih pertumbuhan yang signifikan dan berkelanjutan.
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment