Badai PHK Jawa Barat 2025: Ribuan Pekerja Tumbang, Industri Kian Terpuruk

Ratih S

June 14, 2025

3
Min Read
phk jawa barat 2025
Gelombang PHK Jawa Barat 2025 yang mengkhawatirkan

Creativestation.id – Sepanjang tahun 2025, Jawa Barat kembali diguncang gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Fenomena PHK Jawa Barat ini melibatkan setidaknya lima perusahaan besar yang secara resmi menutup operasionalnya, merumahkan lebih dari 3.200 karyawan. Krisis ini bukan hanya menyentuh sektor manufaktur, tapi juga menyebar ke berbagai bidang lain seperti perhotelan, retail, hingga layanan kesehatan.

Pusat badai PHK Jawa Barat berasal dari tiga daerah: Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, dan Kabupaten Garut. Di lokasi ini, lima pabrik besar resmi menghentikan kegiatan operasionalnya. Kelima perusahaan itu adalah PT. Sanken Indonesia, PT. Yamaha Music Product Asia, dan PT. Tokai Kagu di Bekasi; PT. Danbi Internasional di Garut; serta PT. Bapintri di Cimahi.

Gelombang PHK Jawa Barat Belum Juga Mereda, Bandung Juga Terdampak

Menurut Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Jawa Barat, Firman Desa, keputusan penutupan ini dipicu oleh kombinasi tekanan ekonomi global dan dampak jangka panjang pandemi COVID-19. “Kalau Bapintri memang terus merugi sejak pandemi, dan sekarang akhirnya benar-benar tutup. Sementara Danbi sudah bermasalah sejak tiga tahun lalu karena krisis ekonomi global yang membuat pesanan dari pasar Eropa turun tajam,” ujarnya pada Jumat (14/5/2025).

Baca juga: Industri Tembakau di Ujung Tanduk, PHK Massal Mengintai!

Dari total 3.200 pekerja yang terkena dampak, PT. Danbi Internasional menjadi penyumbang terbesar dengan 2.079 orang yang kehilangan pekerjaan. Sementara itu, PT. Sanken Indonesia mem-PHK 459 pekerja, Yamaha Music Product Asia sebanyak 200 orang, PT. Tokai Kagu sebanyak 195 orang, dan PT. Bapintri di Cimahi merumahkan 267 orang.

Firman juga menyebutkan bahwa sepanjang 2024, total pekerja yang di-PHK di 16 kabupaten/kota di Jawa Barat mencapai 6.453 orang. Wilayah dengan jumlah PHK tertinggi tahun lalu adalah Kabupaten Bogor (1.294 orang), Bandung Barat (991 orang), dan Kota Bekasi (846 orang). “Mayoritas berasal dari industri garmen dan tekstil,” tambah Firman.

Tak hanya kawasan industri besar, gelombang PHK Jawa Barat juga melanda Kota Bandung. Data dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung mencatat, hingga akhir Mei 2025, terdapat lebih dari 2.000 pekerja yang kehilangan pekerjaan, di mana 951 di antaranya adalah warga Kota Bandung.

Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman, mengungkapkan bahwa PHK ini tidak terbatas pada sektor perhotelan yang terkena dampak efisiensi, namun juga merembet ke sektor manufaktur, ritel, bahkan layanan kesehatan. “Warga Bandung-nya itu terdata ada 951 orang yang terkena PHK. Tapi yang mengajukan tunjangan kehilangan pekerjaan lebih dari 2.000 orang,” jelasnya.

Sebagai langkah mitigasi, Pemkot Bandung akan menggelar bursa kerja (job fair) pada 17-18 Juni 2025, dengan harapan bisa menyerap tenaga kerja terdampak. “Sudah ada 40 perusahaan yang ikut serta, dengan sekitar 2.588 lowongan. Mudah-mudahan yang di-PHK bisa segera dapat pekerjaan baru,” ucap Andri.

Penurunan Tren, Tapi Masih Mengkhawatirkan

Meski angka PHK secara keseluruhan menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 54.131 kasus, tren PHK Jawa Barat tetap menjadi alarm keras bagi perekonomian daerah. Menurut Disnakertrans, sektor manufaktur masih menjadi penyumbang tertinggi kasus PHK, terutama di wilayah Cikarang, Karawang, dan Kota Bekasi.

Baca juga: Bos Sritex Korupsi, Pesangon Buruh Ambyar?!

Firman menjelaskan bahwa efek pandemi masih terasa di sebagian besar perusahaan, terutama yang bergantung pada pasar ekspor. “Pada tahun 2023 jumlahnya memang tinggi, karena masih ada efek dari pandemi. Tapi kalau dibandingkan dengan 2024 dan 2025, angkanya memang cenderung menurun, meski tetap mengkhawatirkan,” kata Firman.

Fenomena PHK Jawa Barat di tahun 2025 menjadi gambaran nyata bahwa sektor industri dan ketenagakerjaan di provinsi ini masih jauh dari kata pulih. Meski ada upaya dari pemerintah daerah untuk menekan angka pengangguran, kenyataannya ribuan warga kehilangan mata pencaharian. Jika tak ada langkah konkret yang diambil dari hulu hingga hilir, bukan tak mungkin badai ini akan terus berulang dalam skala yang lebih besar.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post