Bangga! 2 Siswa Malang Jadi Pembicara di Global Youth Innovation Summit 8

Ratih Syahriza

June 24, 2025

2
Min Read
Nafisa dan Farhan, delegasi sekaligus pembicara di event Global Youth Innovation Summit 8.
Nafisa dan Farhan, delegasi sekaligus pembicara di event Global Youth Innovation Summit 8.

Creativestation.id – Dua pelajar asal Kota Malang, Jawa Timur, terpilih untuk berpartisipasi di Global Youth Innovation Summit atau GYIS 8 sebagai delegasi sekaligus pembicara yang digelar di Singapura dan Malaysia pada 15–18 Juni 2025. Acara bertaraf internasional ini diselenggarakan oleh Pemuda Mendunia bekerja sama dengan Sejahtera Centre for Sustainability and Humanity, International Islamic University Malaysia (IIUM).

Baca Juga: Sherly Phangestu, Kartini Muda yang Tampil di WWDC25

Kedua delegasi muda tersebut adalah Farhan Alif Ujilast, anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur, dan Nafisa Al Zahra, siswi SMA Negeri 8 Malang. Dalam forum bertaraf global ini, Farhan dan Nafisa tampil sebagai pembicara, menyampaikan materi berjudul “From Learning to Earning: Empowering Youth with Skills in Digital Era”, yang membahas tantangan pengangguran di kalangan generasi muda dan solusi pemberdayaan melalui keterampilan digital.

Kiprah Delegasi Asal Malang di Global Youth Innovation Summit

Dalam presentasinya, Nafisa memaparkan bahwa 1 dari 5 generasi Z berisiko mengalami pengangguran pasca-pendidikan. Ia mengutip data bahwa 82% perusahaan lebih memprioritaskan keterampilan lunak (soft skills) dibanding keterampilan teknis (hard skills). Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan nyata di dunia kerja.

“Masalah utama yang dihadapi anak muda Indonesia saat ini adalah pengangguran. Masalah ini perlu diangkat karena pengangguran menjadi sebab angka kemiskinan dan penurunan kualitas hidup masyarakat,” ujar Nafisa.

Farhan menambahkan bahwa pemuda perlu memanfaatkan peluang digital untuk meningkatkan daya saing. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembentukan platform pelatihan berbasis komunitas, seperti bootcamp, untuk mendukung pemuda dalam mengembangkan keterampilan dan beradaptasi dengan tuntutan global.

“Generasi muda adalah aset berharga untuk masa depan pertumbuhan ekonomi global,” kata Farhan. Ia menjelaskan bahwa generasi muda perlu ruang untuk berkembang dan berkontribusi melalui inovasi.

Dalam partisipasi mereka di Global Youth Innovation Summit, Farhan dan Nafisa tergabung dalam tim proyek bernama Impactin, yang dikembangkan bersama lima pemuda lainnya dari berbagai daerah. Platform ini dirancang sebagai ruang belajar dan pengembangan diri bagi generasi muda Indonesia.

Anggota tim lainnya meliputi Aisyah Risqia Ramadhani (Universitas Airlangga), Ridha Amalia (UIN Bandung), Gita Gloria Geovanni (President University), Irfan Al Faris (Universitas Darussalam Gontor), dan Erina Darlene Tirza Liu (SMA Negeri 10 Samarinda).

Kehadiran dua siswa Malang dalam forum internasional ini menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu tampil dan bersuara di panggung global.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post