Creativestation.id – Rudal Kheibar Shekan kembali menjadi sorotan dunia usai Iran meluncurkannya dalam gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Ahad pagi, 22 Juni 2025. Peluncuran rudal ini terjadi sebagai bagian dari Operasi Janji Sejati 3 yang diklaim sebagai respons terhadap serangan udara gabungan yang dilakukan Amerika Serikat dan Israel ke fasilitas nuklir Iran.
Dalam operasi tersebut, Garda Revolusi Iran menyebut bahwa rudal Kheibar Shekan, yang merupakan bagian dari generasi baru rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat, berhasil mencapai sejumlah target strategis di Israel, termasuk Bandara Ben Gurion dan pusat komando militer.
“Serangan ini adalah peringatan bahwa kami tidak akan tinggal diam ketika kedaulatan kami dilanggar,” ujar juru bicara Garda Revolusi Iran dalam siaran TV nasional, yang juga menayangkan rekaman peluncuran rudal tersebut.
Rudal Kheibar Shekan dan Serangan ke Wilayah Israel
Rudal Kheibar Shekan atau dikenal juga sebagai Khorramshahr-4, pertama kali diperkenalkan pada 2022. Dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer dan hulu ledak seberat 1.500 kilogram, rudal ini diklaim mampu menembus sistem pertahanan udara modern sekalipun.
Baca Juga: Institute Weizmann Israel, Lembaga ‘Berbahaya’ yang dirudal Iran
Serangan terbaru dari Iran dilaporkan menimbulkan kerusakan signifikan di wilayah Tel Aviv Raya, Haifa, dan Ness Ziona. Menurut media lokal, sedikitnya 27 orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Di beberapa titik, bangunan mengalami keruntuhan total, dan puluhan warga masih terjebak di bawah puing-puing.
Radio militer Israel menyebut bahwa sekitar 30 rudal diluncurkan dalam serangan tersebut, dengan tingkat intersepsi yang rendah. Pihak militer tengah menyelidiki kegagalan sistem peringatan dini yang tidak sempat mengaktifkan sirene di Haifa saat rudal menghantam wilayah tersebut.
Bukan kali pertama rudal Kheibar Shekan digunakan Iran dalam aksi militer. Awal tahun ini, Iran juga mengujinya dalam serangan ke Idlib, Suriah. Saat itu, rudal ditembakkan dari Iran selatan untuk mengukur kemampuannya menjangkau target sejauh Tel Aviv — dan hasilnya dianggap sukses.
“Penggunaan Kheibar Shekan bukan hanya uji coba teknologi, tetapi juga sinyal politik yang kuat,” jelas Fabian Hinz, analis di International Institute for Strategic Studies. Ia menambahkan, “Ini cara Iran menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tekanan regional maupun global.”
Rudal ini dibekali sistem panduan canggih yang memungkinkannya bermanuver di udara, membuatnya sulit dihadang oleh sistem pertahanan konvensional. Kemampuan tersebut menjadi perhatian besar bagi negara-negara Barat, terutama mengingat konflik Iran-Israel yang kian panas.
Selain itu, nama Kheibar Shekan sendiri memiliki makna historis. Diambil dari nama benteng yang pernah ditaklukkan pasukan Muslim pada abad ke-7, rudal ini merepresentasikan simbol perlawanan sekaligus kekuatan militer modern Iran.
Rudal Kheibar Shekan Jadi Simbol Perubahan Sikap Iran
Peluncuran rudal Kheibar Shekan ke wilayah Israel mencerminkan perubahan sikap Iran yang makin asertif dalam menghadapi tekanan militer eksternal. Meskipun tengah berada dalam tekanan diplomatik dan ekonomi, Iran terus memperkuat kemampuan militernya — dengan Kheibar Shekan sebagai bukti konkret.
Bagi Iran, pengembangan rudal ini bukan semata-mata soal kekuatan militer, tapi juga cara untuk menegaskan eksistensinya sebagai kekuatan strategis di kawasan. Seperti disampaikan seorang pejabat senior Iran kepada media lokal, “Kami tidak ingin perang, tetapi kami tidak takut untuk melawan jika diserang.”
Kini, dunia menunggu apakah aksi ini akan memicu eskalasi lebih lanjut atau membuka ruang baru bagi perundingan — di tengah bayang-bayang rudal Kheibar Shekan yang telah mengubah peta ancaman di Timur Tengah.
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment