Creativestation.id – Kolaborasi Digital ASEAN Korea semakin menguat, ditandai dengan digelarnya ASEAN-Korea Digital Business Partnership Forum 2025 di Jakarta, Selasa (10/6). Acara ini menghadirkan sejumlah pejabat tinggi dari ASEAN dan Korea Selatan, serta perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memperkenalkan inovasi terkini mereka.
Park Yunkyu, Kepala Badan Pengembangan Industri Teknologi Informasi Korea Selatan (NIPA), menegaskan bahwa negaranya sudah lama menjadikan sektor digital sebagai penggerak utama ekonomi. “Sejak awal 2000-an, digitalisasi menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pembangunan kami. Kini kami ingin memperluas pengaruh itu bersama ASEAN,” ujarnya dalam forum tersebut.
Menurut Park, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk tumbuh dalam ekosistem digital global. Ia percaya, melalui kerja sama yang erat, pasar digital ASEAN dan Korea dapat terintegrasi lebih luas. “Dengan kerja sama ini, kami bisa membuka dan memperluas pasarnya di dunia digital secara global,” tegasnya.
Potensi Ekonomi Baru dari Kolaborasi Digital ASEAN Korea
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Ekonomi, Satvinder Singh, menjelaskan bahwa transformasi digital adalah prioritas kawasan. Ia menyebut Peta Jalan Bandar Sri Begawan sebagai dasar utama strategi digital ASEAN, yang dirancang untuk mengintegrasikan kebijakan lintas negara di bidang ini.
“Kita memiliki perencanaan dengan detail tinggi untuk masa lima tahun ke depan. Ini mencakup strategi keamanan digital, integrasi data, hingga penguatan infrastruktur teknologi,” jelas Singh. ASEAN juga telah menetapkan ASEAN Vision 2045, sebuah visi jangka panjang yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.
Forum ini juga menjadi panggung bagi perusahaan teknologi Korea Selatan yang memamerkan inovasi berbasis AI. B4Play, misalnya, memperkenalkan mesin analisis konten game yang dapat mendeteksi kekerasan atau bahasa kasar hanya dalam dua menit. “Layanan kami membantu orang tua menentukan game edukatif untuk anak. Sudah digunakan di Indonesia dan Vietnam,” ungkap CEO B4Play, Youngmin Lee.
Geumdo System membawa platform Posivibes AI, yang mampu menganalisis komentar publik secara real-time. Executive Director Baek Sang Keun mengatakan, “Ini pertama kali kami perkenalkan di Indonesia. Teknologi ini cocok untuk pelaku bisnis online yang ingin tahu sentimen publik terhadap produknya.”
Sementara itu, Brainworks menawarkan solusi AI untuk manufaktur, menggunakan sistem yang bisa mendeteksi getaran tidak normal pada mesin secara langsung dan memberikan peringatan otomatis. Teknologi ini dapat membantu efisiensi dan keamanan operasional industri.
Satvinder Singh mengakhiri forum dengan penekanan pada pentingnya kehadiran teknologi dari Korea di kawasan Asia Tenggara. “Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, ASEAN berkomitmen memajukan ekonomi digital dan terbuka terhadap kolaborasi seperti ini,” ujarnya.
Kegiatan ini mencerminkan langkah strategis kedua belah pihak dalam mempercepat transformasi digital kawasan, sekaligus membuka peluang bisnis yang lebih besar di sektor teknologi cerdas, analitik data, dan industri digital masa depan.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment