creativestation.id – Benarkah Indonesia mencatat pencapaian membanggakan di bidang inovasi? Berdasarkan laporan terbaru Global Innovation Index (GII) 2025 yang dirilis oleh World Intellectual Property Organization (WIPO), Indonesia dinobatkan sebagai negara paling inovatif di kawasan Asia Tenggara.
Prestasi ini menandai lonjakan signifikan dari posisi sebelumnya, sekaligus mencerminkan kemajuan pesat dalam sektor teknologi, pendidikan, dan ekonomi digital.
Dalam laporan tersebut, Indonesia berhasil naik ke peringkat 52 secara global, melampaui negara-negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan bahkan Singapura yang selama ini dikenal sebagai pusat inovasi di Asia.
Keberhasilan ini dipicu oleh peningkatan dalam beberapa indikator kunci, seperti jumlah paten, pertumbuhan startup, pengeluaran untuk riset dan pengembangan (R&D), serta daya saing digital.
Lonjakan Indeks Inovasi
Global Innovation Index mengukur performa inovasi suatu negara berdasarkan lebih dari 80 indikator, termasuk infrastruktur, sumber daya manusia, riset ilmiah, kemudahan berbisnis, dan hasil teknologi.
Indonesia memperoleh skor tertinggi di indikator market sophistication dan business sophistication, yang mencerminkan iklim usaha yang semakin kondusif dan peningkatan kerjasama antara sektor swasta dan institusi pendidikan.
Menteri Riset dan Teknologi, Prof. Bambang Setiawan, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari konsistensi pemerintah dalam mendukung ekosistem inovasi nasional.
“Kita telah mengarahkan investasi yang lebih besar untuk pengembangan teknologi dan digitalisasi, termasuk mendorong inkubator startup, membangun pusat riset terpadu, dan memperkuat pendidikan STEM,” ujar Bambang dalam konferensi pers di Jakarta.
Peran Startup dan Digitalisasi
Perkembangan pesat sektor startup juga menjadi faktor penting. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mencatatkan peningkatan jumlah startup aktif hingga 35%, dengan fokus pada sektor fintech, edutech, agritech, dan e-commerce.
Kehadiran unicorn seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka telah menciptakan ekosistem yang dinamis dan mendukung inovasi lokal.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika juga gencar mendorong transformasi digital, terutama melalui program “100 Smart Cities” dan pelatihan digital bagi UMKM. Hal ini turut mendongkrak posisi Indonesia dalam indeks inovasi.
Meski meraih prestasi membanggakan, tantangan ke depan masih besar. Analis teknologi dari Center for Innovation Studies, Dinda Rahmawati, mengingatkan agar pencapaian ini tidak membuat pemerintah terlena.
“Kita masih perlu meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas akses teknologi di daerah tertinggal, serta memperkuat perlindungan kekayaan intelektual,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dinda menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan akademisi dalam mempertahankan posisi ini. “Tanpa sinergi berkelanjutan, capaian ini bisa cepat tergeser,” tambahnya.
Dengan berbagai kebijakan strategis dan keterlibatan aktif sektor swasta, Indonesia berhasil membuktikan diri sebagai negara yang mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah tantangan global.
Prestasi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Jika dikelola secara berkelanjutan, Indonesia berpeluang besar menjadi pusat inovasi tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di tingkat global. Waktunya Indonesia melangkah lebih jauh.
Untuk informasi dan perkembangan prestasi Indonesia lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment