Creativestation.id – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan optimisme terhadap naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global seiring dengan penerapan program Biodiesel 50 (B50) di Indonesia. Kebijakan ini dinilai tak hanya mendorong transisi energi nasional, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani sawit di berbagai daerah.
Dalam pernyataan resminya, Jumat (30/5/2025), Amran menyebutkan bahwa implementasi B50 akan mengurangi volume ekspor CPO Indonesia secara signifikan. Dari total 26 juta ton ekspor CPO tahun 2024, pemerintah berencana mengalihkan 5,3 juta ton untuk kebutuhan biodiesel dalam negeri.
“Kalau 5 juta ton kita alihkan untuk B50, maka ekspor tinggal 21 juta ton. Logikanya, pasokan global berkurang, harga pasti naik,” ujar Amran.
Indonesia Kuasai 65% Pasar Global, Efek B50 Tak Bisa Diabaikan
Dengan dominasi 65,94% terhadap pangsa pasar CPO dunia, Indonesia memainkan peran krusial dalam menentukan arah harga global. Pengurangan pasokan ekspor dalam jumlah besar diprediksi akan menimbulkan tekanan pasokan di pasar internasional, sehingga mendorong kenaikan harga komoditas secara signifikan.
Program B50 sendiri merupakan kebijakan strategis yang mencampurkan 50% biodiesel berbasis CPO dengan 50% solar konvensional. Didorong oleh komitmen pemerintah dalam mencapai target energi hijau, program ini diyakini mampu menyerap jutaan ton CPO dalam negeri setiap tahunnya.
Baca juga: Panas Bumi Jadi Andalan! Target Energi Hijau RI Meroket
Petani Sawit Diharapkan Jadi Pemenang Utama
Kenaikan harga CPO akan berdampak langsung pada harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani. Hal ini menjadi harapan besar bagi jutaan petani sawit yang selama ini rentan terhadap fluktuasi harga global. Amran menekankan bahwa kebijakan ini disusun untuk memastikan petani sawit berada di pusat manfaat transisi energi nasional.
“Kalau harga naik, petani sejahtera, kan? Kita semua senang kalau petani makmur,” tegas Amran.
Kementerian Pertanian berharap, dengan kolaborasi lintas kementerian dan dukungan kebijakan fiskal, program B50 bisa dijalankan optimal dan menjadi contoh keberhasilan sinergi antara ekonomi hijau dan ketahanan pangan-energi nasional.
Ikuti terus strategi transisi energi, dinamika industri sawit, dan kebijakan pertanian berkelanjutan hanya di Creativestation.id — Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.
Baca juga: Startup Hijau Indonesia yang Diakui Dunia Karena Inovasi Lingkungan
Leave a Comment