Creativestation.id – Di tengah hiruk-pikuk dunia kerja dan kuliah, muncul tren baru yang semakin digandrungi anak muda: side hustle. Istilah ini mungkin sudah sering kamu dengar. Tapi sebenarnya, apa sih yang membuat side hustle Gen Z jadi topik hangat dan begitu relevan? Mengapa semakin banyak anak muda rela begadang atau mengorbankan akhir pekan demi menjalankan pekerjaan sampingan?
Fenomena ini bukan cuma tren sementara. Menurut survei Deloitte tahun 2023 yang melibatkan lebih dari 14.000 Gen Z dari 44 negara, hampir setengah dari Gen Z saat ini punya kerja sampingan. Yup, kerja bukan cuma soal gaji bulanan, tapi juga pengembangan diri, eksplorasi passion, dan tentu saja—siapa yang menolak?—penghasilan tambahan.
Jadi, apa sebenarnya yang bikin side hustle Gen Z begitu menarik dan terasa “worth it”? Yuk, kita bahas bareng!
Kenapa Side Hustle Jadi Pilihan Gen Z?
Side hustle bukan cuma tentang uang, tapi juga tentang arah hidup. Gen Z adalah generasi yang tumbuh di era teknologi, tantangan ekonomi, dan perubahan sosial yang cepat. Semua itu memengaruhi cara kita melihat pekerjaan dan makna kesuksesan.
1. Tambahan Penghasilan di Tengah Kebutuhan yang Terus Meningkat
Kita tidak bisa menutup mata bahwa alasan utama banyak Gen Z menjalani side hustle adalah untuk menambah penghasilan. Harga kebutuhan pokok terus naik, sementara gaji atau uang bulanan sering kali hanya cukup untuk bertahan.
Namun, survei Deloitte menunjukkan bahwa hanya 38% Gen Z yang menjalani side hustle karena alasan finansial. Sisanya? Mereka tertarik karena alasan yang lebih dalam—dan itu menarik untuk dikulik.
2. Mengejar Passion yang Tak Selalu Didapat dari Pekerjaan Utama
Berapa banyak dari kita yang kuliah di satu bidang, tapi hati kita sebenarnya tertarik pada bidang lain? Atau sudah bekerja, tapi merasa tidak punya ruang untuk mengekspresikan diri?
Nah, side hustle adalah wadah buat menyalurkan passion yang mungkin tidak bisa kamu lakukan di pekerjaan utama. Misalnya, kamu kerja kantoran sebagai data analyst, tapi malam harinya jadi ilustrator freelance atau jualan produk handmade di media sosial.
3. Upgrade Skill Secara Nyata
Dengan menjalankan side hustle, kamu juga berkesempatan untuk mengasah skill baru yang tidak kamu dapatkan di kampus atau kantor. Mulai dari public speaking, desain, hingga digital marketing.
Skill ini tidak hanya berguna untuk pekerjaan sampinganmu, tapi juga bisa menjadi bekal karier jangka panjang. Bahkan, banyak perusahaan sekarang lebih menghargai calon karyawan yang sudah punya pengalaman praktis dari side hustle.
4. Bangun Personal Branding Sejak Dini
Di era digital, jejak online bisa jadi portofolio paling efektif. Side hustle seperti membuat konten di TikTok, jualan online, atau menulis blog bisa membantu kamu membangun personal branding yang kuat.
Bukan cuma dikenal sebagai “anak medsos”, tapi juga sebagai seseorang yang punya keahlian dan kredibilitas di bidang tertentu.
Baca Juga: Biaya Hidup Naik Terus, Gen Z Wajib Tahu Rahasia Dana Darurat Ini!
Jenis-Jenis Side Hustle Gen Z Terfavorit
Kreatif, fleksibel, dan bisa dimulai dari modal kecil—itulah kenapa banyak Gen Z tertarik mencoba side hustle. Berikut beberapa contoh pekerjaan sampingan yang populer:
1. Jualan Online
Ini adalah salah satu side hustle Gen Z yang paling banyak dijalani. Modalnya relatif kecil, fleksibel, dan bisa dilakukan dari rumah. Kamu bisa mulai dari jualan barang preloved, produk handmade, makanan ringan, atau bahkan dropshipper produk kekinian.
2. Jadi Content Creator
Kalau kamu senang tampil di depan kamera, bikin konten bisa jadi opsi menarik. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram sekarang bukan cuma tempat hiburan, tapi juga lahan penghasilan dari iklan, endorsement, hingga kolaborasi brand.
3. Freelancer
Punya kemampuan menulis, desain grafis, editing video, atau bahkan voice over? Kamu bisa menawarkan jasa di platform seperti Fiverr, Upwork, atau Sribulancer. Ini adalah cara cerdas untuk monetisasi skill yang kamu miliki.
4. Monetisasi Hobi
Suka memasak? Coba buka pre-order makanan rumahan. Hobi fotografi? Bisa tawarkan jasa foto untuk UMKM. Intinya, apa pun hobi kamu bisa jadi sumber cuan, asalkan konsisten dan dikelola dengan baik.
Cara Memulai Side Hustle Tanpa Ribet
Semangat punya, ide juga ada. Tapi masih bingung harus mulai dari mana? Tenang, berikut langkah-langkah praktis yang bisa kamu ikuti:
1. Kenali Passion dan Skill
Coba pikirkan: apa yang kamu suka dan apa yang kamu bisa? Side hustle akan lebih menyenangkan (dan bertahan lama) kalau sesuai dengan passion atau kemampuan kamu.
Kalau kamu jago fotografi, misalnya, tawarkan jasa foto produk ke UMKM. Atau kalau kamu suka desain, mulai jualan template digital. Pastikan juga ada pasar yang memang butuh produk atau jasa kamu.
2. Atur Waktu dengan Bijak
Kamu tetap butuh istirahat, jadi jangan sampai side hustle justru mengganggu pekerjaan utama atau kuliah. Mulailah dari waktu luang 2–3 jam per minggu.
Buat jadwal yang realistis dan disiplin menjalankannya. Manajemen waktu itu kunci, apalagi kalau kamu punya banyak tanggung jawab.
3. Uji Pasar Sebelum Serius
Sebelum mengeluarkan banyak modal, uji dulu idemu ke pasar kecil. Bisa lewat teman, media sosial pribadi, atau komunitas online. Dari situ, kamu bisa tahu apakah idemu potensial atau perlu dikembangkan lagi.
4. Gunakan Platform Digital
Manfaatkan internet sebagai alat bantu. Social media bisa jadi promosi gratis, marketplace seperti Shopee cocok buat jualan produk, dan platform freelance cocok untuk jasa.
Dengan teknologi, semua jadi lebih mudah dan murah—yang penting konsisten.
Side Hustle Sebagai Investasi Masa Depan
Side hustle bukan cuma soal menambah uang saku hari ini, tapi juga tentang mempersiapkan masa depan. Bahkan, banyak yang memulai dari iseng, tapi akhirnya menjadikan side hustle sebagai bisnis utama.
1. Siap Hadapi Ketidakpastian
Dengan memiliki beberapa sumber penghasilan, kamu tidak terlalu bergantung pada satu pekerjaan saja. Ini bikin kamu lebih tahan banting kalau suatu saat menghadapi tantangan, seperti pemutusan hubungan kerja atau perubahan industri.
2. Buka Peluang Baru
Semakin lama kamu tekuni side hustle, semakin luas jaringan dan pengalamannya. Bisa jadi kamu bertemu klien besar, diajak kolaborasi oleh brand ternama, atau bahkan dapat investor yang tertarik dengan ide bisnis kamu.
Fenomena side hustle Gen Z bukan sekadar gaya hidup. Ini adalah refleksi dari cara generasi muda melihat dunia kerja: lebih fleksibel, kreatif, dan berani mengejar apa yang mereka percaya.
Dengan side hustle, kamu bisa:
- Menambah penghasilan tanpa meninggalkan pekerjaan utama atau kuliah.
- Mengembangkan skill dan passion pribadi.
- Membangun personal branding dan portofolio sejak dini.
- Menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi masa depan.
Jadi, kalau kamu masih ragu, mungkin ini saatnya untuk berhenti menunda dan mulai mencoba. Nggak perlu langsung besar, yang penting mulai dulu dari langkah kecil. Siapa tahu, side hustle kamu hari ini bisa jadi karier utama di masa depan.
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment