Diabetes Bukan Lagi Penyakit Usia Tua, Generasi Z Mulai Terdampak

Alfitra Nurramadhani

September 16, 2025

5
Min Read
Diabetes Bukan Lagi Penyakit Usia Tua, Generasi Z Mulai Terdampak

Creativestation.id – Kebiasaan nongkrong di kafe sambil menikmati makanan manis dan kopi susu dengan tambahan gula berlebih kini menjadi gaya hidup yang sangat umum di kalangan anak muda.

Sayangnya, di balik tren tersebut tersimpan risiko besar, yakni meningkatnya potensi terkena diabetes. Penyakit yang sebelumnya identik dengan orang lanjut usia ini kini mulai menjangkit Generasi Z dan bahkan Gen Alpha.

Fenomena ini menunjukkan bahwa diabetes kini bukan hanya soal faktor usia, tetapi juga hasil dari pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, menjadi ancaman kesehatan serius bagi generasi muda.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pola makan masyarakat kini semakin bergeser dari makanan alami ke makanan siap saji dan olahan tinggi gula, lemak trans, serta garam.

Anak muda lebih sering memilih makanan instan yang cepat dan praktis, ditambah kebiasaan minum minuman manis kekinian yang mengandung gula berlebihan. Data menunjukkan bahwa konsumsi gula pada anak muda di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Kami melihat tren yang mengkhawatirkan. Anak muda sekarang lebih suka makanan dan minuman manis, yang kandungan gulanya jauh di atas batas aman harian,” ujar dr. Budi Santoso, seorang ahli endokrinologi.

Pergeseran pola makan ini diperparah dengan minimnya aktivitas fisik. Gaya hidup modern yang banyak didominasi gadget dan hiburan digital membuat anak muda lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk.

Aktivitas fisik yang rendah menyebabkan tubuh kurang efisien dalam menggunakan insulin untuk memproses gula, sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah.

Selain itu, paparan stres berkelanjutan dari rutinitas sekolah, pekerjaan, maupun media sosial juga ikut memperburuk kondisi kesehatan metabolisme. Kombinasi faktor-faktor ini mempercepat terjadinya resistensi insulin dan berujung pada diabetes tipe 2.

Diabetes Tak Lagi Eksklusif untuk Orang Dewasa

Di masa lalu, diabetes tipe 2 hampir selalu dijumpai pada orang dewasa. Namun kini, anak usia SMP dan SMA bahkan ada yang sudah mengalaminya. Kondisi ini membuktikan bahwa diabetes tidak lagi eksklusif bagi usia tua.

Penyakit kronis ini bergerak cepat mengintai generasi muda yang pola hidupnya cenderung tinggi gula dan rendah aktivitas fisik.

“Kami menemukan kasus diabetes pada pasien berusia 15 tahun. Ini sesuatu yang sangat jarang terjadi satu atau dua dekade lalu,” kata dr. Anita Pratiwi, seorang dokter spesialis anak.

Ketika diabetes muncul di usia muda, risiko komplikasi akan lebih cepat berkembang. Artinya, generasi ini berpotensi mengalami penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, hingga amputasi jauh lebih dini dibanding generasi sebelumnya.

Paparan gula darah tinggi dalam jangka panjang merusak sistem organ tubuh. Beberapa komplikasi yang sering muncul antara lain gangguan jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronis, retinopati atau kebutaan, hingga luka yang sulit sembuh.

Luka kecil bisa berkembang menjadi borok (gangren) yang pada akhirnya memerlukan amputasi jika tidak ditangani dengan baik.

Baca Juga: Fenomena Gen Z yang Bikin Heboh

Dampak Kronis dan Faktor Risiko

Dampak lain dari diabetes yang sering terlupakan adalah penurunan kualitas hidup. Anak muda yang seharusnya bisa produktif belajar, bekerja, dan beraktivitas, harus berhadapan dengan kontrol ketat terhadap pola makan, obat-obatan rutin, hingga kemungkinan rawat inap akibat komplikasi.

“Bayangkan, di usia yang seharusnya produktif, mereka harus memikirkan jadwal suntik insulin atau obat-obatan. Itu sangat membatasi,” ujar dr. Budi.

Ada beberapa penyebab utama meningkatnya risiko diabetes pada generasi muda. Faktor-faktor tersebut antara lain pola makan tidak seimbang, konsumsi gula tinggi, obesitas, kurang aktivitas fisik, hingga riwayat genetik dari orang tua.

Selain itu, kebiasaan merokok dan pengelolaan stres yang buruk semakin memperbesar peluang terjadinya diabetes. Modernisasi gaya hidup yang serba cepat membuat anak muda lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji.

Akibatnya, tubuh kekurangan nutrisi penting yang seharusnya diperoleh dari makanan alami, sehingga keseimbangan metabolisme tubuh terganggu.

Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai dan Upaya Pencegahan

Meskipun kerap dianggap sepele, gejala diabetes pada usia muda harus diwaspadai sejak dini.

Beberapa tanda yang sering muncul antara lain haus berlebihan (polidipsi), buang air kecil berlebihan (poliuri), lapar terus-menerus (polifagia), penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, penglihatan kabur, serta luka yang sulit sembuh terutama di bagian kaki.

Selain itu, penderita sering merasa cepat lelah, pusing, dan lemas. Jika gejala ini dibiarkan, risiko komplikasi serius akan semakin besar. Oleh karena itu, mengenali tanda awal sangat penting agar bisa segera melakukan pemeriksaan ke tenaga medis.

Kabar baiknya, diabetes bisa dicegah dengan langkah sederhana. Anak muda perlu membiasakan diri dengan pola makan sehat, memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan alami.

Mengurangi minuman manis, kopi dengan tambahan gula, serta junk food menjadi langkah awal yang sangat efektif. Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, menjaga berat badan ideal, serta berhenti merokok juga menjadi bagian dari pencegahan.

Tidak kalah penting adalah manajemen stres melalui aktivitas positif, seperti yoga, meditasi, atau hobi. Dengan kebiasaan sehat, generasi muda bisa terbebas dari ancaman diabetes di usia dini.

Diabetes bukan lagi penyakit yang hanya menyerang orang tua. Generasi Z dan Gen Alpha kini menghadapi risiko besar akibat gaya hidup tinggi gula dan minim aktivitas fisik.

Jika tidak segera diantisipasi, ancaman komplikasi serius akan muncul lebih cepat dan menurunkan kualitas hidup mereka. Langkah pencegahan harus dimulai sejak dini, baik melalui edukasi, perubahan gaya hidup, maupun kebijakan kesehatan masyarakat.

Generasi muda perlu menyadari bahwa kesehatan adalah investasi utama untuk masa depan yang lebih produktif dan berkualitas.

Momen ini adalah panggilan bagi kita semua, orang tua, sekolah, dan pemerintah, untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat bagi anak-anak.

Ikuti terus cerita inspiratif, inovasi lokal, dan aksi sosial berdampak hanya di Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Baca Juga: Gen Z Hits Dari Media Sosial hingga Fashion Kekinian

Leave a Comment

Related Post