Cui Li dari ZTE Bocorkan Masa Depan Teknologi AI

Acsyara Aulia

July 2, 2025

5
Min Read
Cui Li dari ZTE Bocorkan Masa Depan Teknologi AI

On This Post

creativestation.id – Chief Development Officer (CDO) ZTE, Cui Li, mendapat undangan untuk menjadi narasumber pada sesi bertajuk “The Techco Transformation: Pioneering the Next Era of Innovation”, sekaligus membawakan presentasi dengan tema “Envisioning the Future From 5G-A to 6G” dalam ajang GTI Summit 2025 di Shanghai, yang diselenggarakan bersamaan dengan MWC25 Shanghai.

Pada kesempatan itu, ia mengulas berbagai praktik inovatif yang dilakukan oleh ZTE serta pandangan strategis terkait kemajuan teknologi digital dan pintar di berbagai bidang industri, dalam masa revolusi kecerdasan yang dipicu oleh penerapan model-model AI skala besar.

Dalam paparnya, Cui Li membahas topik “Digital and Intelligent Evolution: Mengawali Zaman Baru Peradaban AI”.

“AI model yang canggih telah menciptakan ledakan transformasi di bidang kecerdasan pada tingkat global, membuka jalan bagi inovasi serta kemajuan berturut-turut dalam perkembangan teknologi maupun ekosistemnya,” ujarnya.

ZTE turut berkontribusi dalam penguatan ekosistem digital di Indonesia serta mendukung percepatan proses transformasi digital negeri ini.

Baca juga : Bukan Hoaks! Belajar AI Bisa Dongkrak Ekonomi RI Sampai 12%

Dalam ajang ZTE Global Services Ecosystem Forum 2025 yang berlangsung di Jakarta, Indonesia, bulan Mei kemarin, ZTE memperkenalkan konsep layanan jaringan koneksi yang diperkuat oleh teknologi kecerdasan buatan (AI).

Di kawasan Asia, ZTE sudah bekerja sama dengan 130 penyedia layanan telekomunikasi guna memberikan jaringan yang berkualitas bagi 500 juta pengguna.

Menurut Cui Li dari ZTE, fokus utama dalam perkembangan kecerdasan buatan masih tetap sama, yaitu menciptakan infrastruktur yang efektif, menyempurnakan algoritme, serta menjamin implementasi yang realistis.

Berkaitan dengan hal tersebut, ZTE menekankan pentingnya infrastruktur komputasi, pengoptimalan algoritme, serta kerja sama antara perangkat tepi dan terminal.

Dengan mengedepankan inovasi, ZTE bertekad untuk mendorong pemerataan dalam bidang komputasi dan kecerdasan buatan, sekaligus menciptakan fondasi bagi transformasi menuju teknologi cerdas di berbagai sektor industri.

Fokus ZTE dalam mengembangkan infrastruktur juga tampak jelas di Indonesia, khususnya lewat kerja sama yang telah dibangun bersama para penyedia layanan telekomunikasi setempat.
Bulan Mei kemarin, ZTE secara resmi menjalin kerja sama dengan XLSMART, sebuah badan usaha baru hasil penggabungan antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk. ZTE bertekad untuk membantu XLSMART dalam melakukan integrasi sekaligus transformasi jaringan, guna membangun infrastruktur yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan di masa mendatang dengan tingkat efisiensi dan performa maksimal.

Sebelumnya, ZTE sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Telkomsel guna menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI), jaringan lokal 5G (5G-LAN), serta solusi ultra-kompak dalam jaringan privat. Kerja sama tersebut ditujukan untuk meningkatkan mutu layanan broadband sekaligus mempercepat proses transformasi digital di berbagai sektor industri yang ada di Indonesia.

Melalui inovasi, ZTE berusaha membangun fondasi teknologi cerdas yang menggabungkan “jaringan, komputasi, dan energi”.

Berk focus pada data, algoritma, serta teknologi, ZTE menjalani pengembangan secara multidimensional sehingga menciptakan berbagai manfaat tambahan. Melalui pendekatan kecerdasan buatan (AI) untuk segala hal, ZTE menggabungkan AI bersama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), guna merancang solusi komputasi terpadu bagi beragam situasi atau skenario.

Selain itu, ZTE secara aktif mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan dalam bidang konsumen, perkantoran, dan industri guna mempercepat proses demokratisasi AI.

Menurut Cui Li, ZTE akan terus meningkatkan kompetitifitas produk dan solusi mereka, memperkuat kolaborasi dengan para mitra untuk menciptakan ekosistem yang lebih terpadu, sekaligus mendorong integrasi serta inovasi dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) dan informasi serta komunikasi (TIK).

ZTE bermitra dengan para pemain ekosistem untuk mengatasi berbagai tantangan menyangkut privasi, keamanan, dan aspek etis dalam penerapan AI. Upaya ini bertujuan membangun sebuah ekosistem yang terbuka, sinergis, dan dapat dipercaya guna mendukung perkembangan teknologi digital dan pintar di berbagai sektor, membawa dunia pada tahap peradaban baru.

Pada ajang GTI Summit di Shanghai tahun 2025, Cui Li memberikan presentasi berjudul *Intelligent Connectivity, Infinite Future*, sekaligus menghadiri atas undangan khusus pada acara peluncuran dokumen putih “China Mobile 5G-A Enablement untuk Triad Layanan Konsumsi Informasi Baru”, beserta beberapa inisiatif terobosan lainnya.

Cui Li menjelaskan secara rinci mengenai upaya sistematik yang dilakukan oleh ZTE, pencapaian konkret, serta pandangan strategisnya pada tiga aspek penting, yaitu koneksi berteknologi maju, penghitungan pintar untuk segala kebutuhan, dan implementasinya di perangkat tepi maupun akhiran.

Di bidang konektivitas canggih, ZTE bekerja sama dengan mitranya untuk mempercepat kemajuan teknologi jaringan, mulai dari 5G hingga 5G-Advanced (5G-A), dan juga pengembangan 6G demi menciptakan pusat saraf digital di masa depan dalam era smart technology.

Baca juga : Literasi Digital Nggak Bisa Diabaikan! Skill Wajib di Era Informasi yang Banyak Orang Masih Belum Paham

Dalam ranah komputasi cerdas, ZTE berkonsentrasi pada pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan data guna membangun infrastruktur yang optimal, merealisasikan penerapan secara efektif, sekaligus meningkatkan kapabilitas intelejensi. Berhasil memberdayakan nilai data secara maksimal sehingga mendukung perkembangan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Berdasarkan filosofi “AI for All”, ZTE memperkenalkan solusi cerdas yang mencakup keseluruhan skenario bisnis, baik dari perspektif implementasi tepi jaringan maupun perangkat akhir. Serangkaian solusi tersebut turut membantu dalam penghematan biaya operasional, peningkatan efisiensi kerja, sekaligus reduksi emisi karbon.

Cui Li menegaskan bahwa konektivitas cerdas tidak hanya bergantung pada teknologi itu sendiri, tetapi juga membutuhkan kolaborasi dari keseluruhan ekosistem terkait.

“ZTE akan bekerja sama dengan para mitra global guna mempopulerkan penggunaan AI dan teknologi canggih lainnya, sekaligus menggerakkan transformasi digital dan kecerdasan di berbagai bidang industri. Tujuan utamanya adalah menciptakan masa depan yang ditopang oleh koneksi yang dapat diakses di mana saja, teknologi pintar dengan kemampuan tak terbatas, serta banyak peluang,” katanya.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post