creativestation.id – Di era digital yang kian kompetitif, membangun personal branding di media sosial profesional seperti LinkedIn menjadi sebuah keharusan, terutama bagi para profesional muda dan pencari kerja.
Namun, tantangan yang sering muncul adalah bagaimana tampil profesional tanpa terkesan kaku atau terlalu formal. LinkedIn dikenal sebagai platform yang digunakan oleh kalangan profesional untuk berbagi pencapaian karier, pengalaman kerja, serta pandangan industri.
Sayangnya, tidak sedikit pengguna yang merasa canggung dalam membagikan konten pribadi atau opini karena takut dinilai tidak sesuai dengan ‘image’ profesional.
Pakar komunikasi digital, Nia Pramudita, menyebutkan bahwa kunci utama dari personal branding yang efektif adalah keaslian. “LinkedIn bukan hanya tempat memamerkan CV digital.
Ini adalah wadah untuk menunjukkan siapa Anda sebenarnya, nilai-nilai yang Anda pegang, dan bagaimana Anda berkontribusi di bidang Anda,” jelasnya dalam sebuah webinar yang diselenggarakan akhir pekan lalu.
Gunakan Gaya Bahasa yang Luwes tapi Tetap Profesional
Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan bahasa yang terlalu kaku atau teknis dalam setiap unggahan. Hal ini justru bisa membuat audiens merasa jauh atau tidak terhubung.
Menurut Nia, gaya bahasa semi-formal yang ramah dan komunikatif justru lebih disukai. “Gunakan bahasa yang mudah dipahami, seperti sedang berbicara langsung, namun tetap sopan dan relevan,” ujarnya.
Misalnya, dalam membagikan pengalaman kerja atau pelajaran dari suatu proyek, pengguna bisa menambahkan opini pribadi atau refleksi sederhana. Ini membantu menunjukkan sisi manusiawi dan nilai unik yang dibawa oleh individu tersebut.
Konsistensi dan Relevansi Adalah Kunci
Personal branding yang kuat dibangun dari konsistensi. Pengguna disarankan untuk mengunggah konten secara berkala, baik itu berupa insight industri, artikel pendek, hingga cerita di balik layar pekerjaan.
Namun, penting untuk tetap menjaga relevansi dengan bidang atau minat profesional yang dimiliki.
“Jangan asal ikut tren jika tidak nyambung dengan keahlian Anda. Lebih baik bahas topik-topik yang memang Anda kuasai agar orang mengenali Anda sebagai sumber terpercaya di bidang tersebut,” tambahnya.
Tampilkan Visual yang Menarik dan Profesional
Foto profil yang jelas dan profesional, serta header yang informatif, bisa memperkuat kesan pertama di halaman LinkedIn. Selain itu, menambahkan konten visual seperti infografis, video pendek, atau slide presentasi juga bisa meningkatkan daya tarik unggahan.
Interaksi Adalah Bagian dari Personal Branding
Personal branding bukan hanya tentang apa yang Anda unggah, tapi juga bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain.
Memberikan komentar yang bernas, membagikan konten orang lain dengan tambahan perspektif pribadi, serta mengucapkan selamat atas pencapaian rekan, bisa menciptakan citra positif sebagai profesional yang suportif dan aktif.
Dengan pendekatan yang lebih luwes, personal branding di LinkedIn tidak harus terlihat kaku atau berjarak.
Justru, dengan menjadi versi terbaik dari diri sendiri secara otentik, setiap profesional dapat membangun reputasi yang kuat dan berdampak di platform tersebut.
Ikuti terus perkembangan inspiratif hanya di Creativestation.id – Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.
Leave a Comment