Creativestation.id – Generasi Z atau Gen Z kini semakin menunjukkan peran besar dalam dunia finansial modern. Survei terbaru pada tahun 2025 mencatat bahwa 6 dari 10 Gen Z di Indonesia sudah memiliki investasi, baik di saham maupun kripto. Angka ini menandai perubahan besar dalam cara generasi muda mengelola keuangan, sekaligus menjadi bukti bahwa literasi finansial di kalangan anak muda mulai meningkat.
Gen Z Melek Investasi Sejak Dini
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z cenderung akrab dengan teknologi sejak kecil. Hal ini mempermudah mereka mengakses informasi tentang investasi saham maupun kripto hanya lewat gawai. Berbagai aplikasi trading online yang ramah pengguna juga membuat investasi terasa lebih mudah, transparan, dan cepat.
Menurut data riset keuangan, mayoritas Gen Z berusia 18–25 tahun kini tidak hanya menabung, tetapi juga menyalurkan sebagian uangnya untuk investasi. Menariknya, banyak yang memulai dengan modal kecil, bahkan hanya ratusan ribu rupiah, untuk belajar memahami pasar.
Saham Jadi Pilihan Aman, Kripto Jadi Tantangan
Dari hasil survei, sebagian besar Gen Z menganggap saham lebih aman karena sudah diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka biasanya memilih saham blue chip atau perusahaan teknologi yang dianggap punya masa depan cerah.
Namun, tak sedikit pula yang memilih aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, hingga aset baru yang muncul di bursa internasional. Meski tergolong berisiko tinggi, kripto dianggap menarik karena potensi keuntungannya yang cepat dan besar. Bagi Gen Z, risiko ini justru jadi tantangan sekaligus pengalaman belajar.
Baca Juga: Kuliner Pedas Jadi Tren, Gen Z Dominasi Pecinta Makanan Ekstrem
Faktor yang Mendorong Gen Z Berinvestasi
Ada beberapa alasan utama mengapa Gen Z semakin tertarik pada investasi saham maupun kripto di tahun 2025:
-
Akses teknologi yang mudah – Cukup dengan aplikasi di ponsel, mereka bisa memantau grafik harga secara real time.
-
Konten edukasi yang meluas – Banyak influencer keuangan di media sosial memberikan tips investasi dengan bahasa yang sederhana.
-
Dorongan finansial masa depan – Gen Z sadar bahwa mengandalkan gaji saja tidak cukup, mereka butuh sumber pendapatan tambahan.
-
Komunitas digital – Forum online dan grup diskusi membuat mereka lebih berani mengambil keputusan investasi.
Tantangan yang Harus Diwaspadai
Meski trennya positif, ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan Gen Z. Investasi kripto misalnya, masih rawan fluktuasi ekstrem dan belum sepenuhnya stabil. Di sisi lain, investasi saham juga membutuhkan kesabaran karena keuntungan biasanya terlihat dalam jangka panjang.
Selain itu, maraknya penipuan investasi atau scam di media sosial menjadi ancaman nyata. Tidak sedikit Gen Z yang tertipu dengan iming-iming keuntungan cepat tanpa risiko. Oleh karena itu, edukasi literasi keuangan tetap penting agar mereka bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Pandangan Pakar
Ekonom dan pakar investasi menilai fenomena ini sebagai perkembangan positif. Dengan semakin banyaknya Gen Z yang paham investasi, Indonesia berpotensi memiliki generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global.
Namun, pakar juga mengingatkan pentingnya keseimbangan. Investasi memang penting, tetapi jangan sampai melupakan kebutuhan pokok dan dana darurat. Prinsip manajemen risiko harus selalu dipegang agar tidak terjebak pada kerugian besar.
Baca Juga: Gen Z Jadi Generasi Pertama yang Gunakan AI untuk Belajar dan Bekerja
Fenomena 6 dari 10 Gen Z sudah punya investasi saham atau kripto di 2025 menunjukkan bahwa generasi ini semakin sadar akan pentingnya mengelola keuangan sejak dini. Teknologi, edukasi digital, dan akses informasi menjadi pendorong utama lahirnya investor muda yang aktif dan berani mengambil risiko.
Meski demikian, tantangan seperti fluktuasi pasar, risiko kripto, dan potensi penipuan tetap harus diwaspadai. Dengan literasi finansial yang baik, Gen Z bisa menjadi generasi yang tidak hanya konsumtif, tetapi juga produktif dalam membangun masa depan finansial mereka.
Leave a Comment