Yovie Widianto Pianis Kahitna Jadi Komisaris BUMN? Segini Gajinya

Ratih S

June 18, 2025

3
Min Read
Yovie Widianto, pendiri dan pianis Kahitna yang jadi Komisaris PT Pupuk Indonesia
Yovie Widianto, pendiri dan pianis Kahitna yang jadi Komisaris PT Pupuk Indonesia

Creativestation.id – Musisi senior Yovie Widianto kembali jadi sorotan, bukan karena lagu cinta terbarunya, tapi karena langkah barunya di dunia ekonomi. Pada Senin, 16 Juni 2025, Yovie resmi ditunjuk sebagai Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero), salah satu perusahaan pelat merah terbesar di bidang pupuk nasional.

Penunjukan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN bersama Direktur Utama Danantara Asset Management, sebagai perwakilan pemegang saham.

Yovie menggantikan posisi Anwar Sanusi, yang sebelumnya telah menjabat sebagai komisaris sejak 2018. Penetapan ini diumumkan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia di hari yang sama. Di luar karier musiknya sebagai pendiri band legendaris Kahitna, Yovie kini juga mengemban peran penting di sektor industri negara.

“Ini adalah bentuk apresiasi terhadap kontribusi pelaku industri kreatif di ranah strategis nasional,” kata perwakilan Kementerian BUMN dalam keterangan resmi.

Perjalanan Karier Yovie Widianto

Sebagai sosok di balik suksesnya grup Kahitna dan Yovie & Nuno, Yovie telah lama dikenal luas di dunia hiburan Tanah Air. Kini, ia memperluas perannya ke sektor ekonomi dan pemerintahan. Saat ini, Yovie juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden di bidang Ekonomi Kreatif, sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 22 Oktober 2024.

Baca juga: Peluncuran Resmi Indonesia Chart, Penanda Baru Industri Musik Tanah Air

Meski kini berperan di dunia BUMN, Yovie tidak meninggalkan musik. Sosoknya tetap aktif menciptakan lagu dan tampil di panggung. Karya-karyanya untuk Kahitna, Yovie & Nuno, hingga berbagai penyanyi ternama seperti Rossa dan Raisa, masih banyak digemari lintas generasi.

“Yovie adalah simbol dari bagaimana dunia seni dan industri bisa saling menguatkan,” ujar Anindya Kartika, analis kebijakan publik dari Jakarta School of Policy. “Kehadirannya di BUMN memberi pesan bahwa kreativitas juga punya tempat dalam pembangunan ekonomi nasional.”

Gaji Fantastis dan Posisi Strategis

Namun, jabatan barunya sebagai komisaris BUMN tidak hanya membawa tanggung jawab besar, tetapi juga kompensasi yang tidak sedikit. Berdasarkan Laporan Tahunan 2024 PT Pupuk Indonesia, struktur penghasilan komisaris terdiri dari honor bulanan, tunjangan (seperti THR, transportasi, dan asuransi), fasilitas kesehatan, serta tantiem (bonus kinerja).

Komponen honorarium untuk seorang komisaris setara dengan 90 persen dari gaji Komisaris Utama. Sebagai gambaran, para komisaris Pupuk Indonesia sebelumnya menerima total remunerasi hingga Rp 1,9 miliar per tahun, ditambah THR sekitar Rp 134 juta.

Gaji tersebut belum termasuk tunjangan dan tantiem jika kinerja perusahaan melampaui target. Pajak atas honor, tunjangan, dan fasilitas akan ditanggung oleh perusahaan, sedangkan pajak tantiem menjadi tanggungan pribadi.

“Penghasilan komisaris merupakan bentuk tanggung jawab dan penghargaan atas peran strategis mereka di perusahaan negara,” ujar seorang pejabat BUMN yang enggan disebutkan namanya.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post