creativestation.id – WhatsApp Pada hari Senin, 16 Juni 2025, mereka memulai penayangan iklan. Di dalam pernyataan terbaru tersebut, Meta menyebutkan bahwa sekarang platform ini akan menunjukkan iklan dari ragam usaha lewat fungsi Status yang mirip dengan Stories.
Dikutip dari The Verge , Senin, 16 Juni 2025, fitur Status di WhatsApp yang terletak pada tab “Pembaruan” dan membolehkan penggunanya untuk berbagi teks, gambar, catatan suara, atau video jangka pendek, sekarang juga bakal menghadirkan konten bernasabah dari perusahaan. Ini selain postingan dari sahabat dan kerabat Anda.
Meta sudah lama merencanakan penambahan iklan ke dalam WhatsApp, walaupun gagasan tersebut pernah ditinggikan suaranya dengan tegas oleh pendirinya. Walau begitu, rencana tentang iklan itu sempat tertunda pada tahun 2020. Namun demikian, pada tahun 2023, kepala WhatsApp yaitu Will Cathcart menyatakan bahwa pembangunan fitur ini tetap dilanjuti. Pada tahun kemarin saja, Meta berhasil mendapatkan pemasukan dari iklan yang melebihi angka US$ 160 miliar.
Baca juga : Fitur Chat Audio WhatsApp Dikira Alat Peretasan, Ternyata Cuma Hoaks!
Iklan akan disesuaikan secara personal menggunakan data terbatas seperti posisi geografis, bahasa pilihan, kanal yang dianut, dan juga tindakan penonton dalam merespons iklan pada platform tersebut. Jika mau, pemakai bisa mendefinisikan kembali keinginan mereka tentang jenis iklan lewat Pusat Akun Meta.
Meta menyatakan bahwa mereka berkomitmen menjaga privasi percakapan pengguna. “Kami percaya tab Pembaruan adalah tempat yang tepat untuk memperkenalkan fitur-fitur baru ini, tanpa mengganggu obrolan pribadi Anda,” tulis Meta, sambil menegaskan bahwa mereka tidak akan menjual atau membagikan nomor telepon kepada pengiklan, dan tidak menggunakan isi pesan, panggilan, atau grup untuk penargetan iklan.
Selain iklan, Meta juga memperkenalkan fitur baru di WhatsApp, seperti penampilan saluran yang dipromosikan saat pengguna mengeklik tombol Jelajahi, serta opsi berlangganan saluran untuk menerima konten eksklusif.
Pengembangan Peringkas Chat Panjang
WhatsApp juga dikabarkan tengah mengembangkan fitur baru yang memungkinkan pengguna meringkas percakapan panjang secara otomatis dengan bantuan teknologi Meta AI. Inovasi ini dirancang untuk memudahkan pengguna menghadapi tumpukan pesan, terutama dalam grup atau percakapan bisnis yang sibuk.
Menurut laporan dari WABetaInfo Saat ini, WhatsApp tengah mencoba fitur baru bernama “Ringkas dengan Meta AI” (Summarize with Meta AI) untuk chat pribadi dan kelompok pada perangkat berbasis Android. Di sebelah atas pesan-pesan yang belum terbuka akan ada tombol ringkasan tersebut. Penggunanya dapat menyentuhnya untuk melihat rangkuman singkat dari isi pembicaraan.
Dilansir dari PCMag , fitur ini bersifat opt-in, artinya pengguna harus secara sukarela mengaktifkan “Pemrosesan Pribadi”. Meta menjelaskan fitur ini sebagai opsi yang memungkinkan pengguna membuat permintaan secara aman dan pribadi menggunakan AI, tanpa membuat data pesan dapat diakses oleh pihak mana pun, termasuk Meta dan WhatsApp.
Baca juga : WhatsApp Stop Dukungan! 3 iPhone Ini Gak Bisa Dipakai Lagi Mulai 1 Juni 2025!
Namun, WABetaInfo mencatat bahwa fitur ringkasan AI tidak akan aktif jika pengguna menghidupkan fitur Privasi Obrolan Lanjutan, yang juga mencegah ekspor riwayat percakapan oleh siapa pun.
Sementara itu, Android Police menambahkan bahwa ketika pengguna memilih untuk menggunakan ringkasan AI, permintaan akan diproses secara pribadi untuk menjamin bahwa pesan tetap aman dan tidak dapat diakses oleh WhatsApp , Meta, ataupun pihak ketiga.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment