Creativestation – Dalam upaya meningkatkan transparansi dan efektivitas pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Transparansi Tender Indonesia (TTI) mengajukan sebuah usulan strategis kepada pemerintah. Usulan ini melibatkan partisipasi Koperasi Merah Putih yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Ketua TTI, Nasruddin Bahar, menyampaikan pentingnya kolaborasi ini untuk menangani titik-titik rawan dalam pengelolaan MBG yang saat ini dikelola oleh yayasan.
Pentingnya Pengelolaan Makan Bergizi Gratis
Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program yang dirancang untuk memberikan akses makanan sehat kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi di Indonesia. Namun, pengelolaan yang kurang transparan sering kali menjadi masalah yang menghambat efektivitas program ini.
Tantangan dalam Pengelolaan MBG
1. Kurangnya Transparansi: Banyak yayasan yang mengelola program MBG tidak memiliki sistem akuntabilitas yang jelas. Hal ini dapat menimbulkan dugaan penyimpangan dan korupsi.
2. Distribusi yang Tidak Merata: Dalam beberapa kasus, distribusi makanan bergizi tidak menjangkau semua daerah, terutama di wilayah terpencil. Ini menyebabkan ketidakadilan dalam akses makanan sehat.
3. Kualitas Makanan: Terkadang, kualitas makanan yang disediakan tidak sesuai dengan standar gizi yang diperlukan. Hal ini membuat program MBG kehilangan tujuan utamanya.
Baca Juga:Serius Bangun Tanggul Laut Raksasa 500 Km, Prabowo Panggil AHY
Usulan Kolaborasi dengan Koperasi Merah Putih
Nasruddin Bahar mengusulkan agar Koperasi Merah Putih, yang merupakan jaringan koperasi yang tumbuh pesat di Indonesia, dilibatkan dalam pengelolaan MBG. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kolaborasi ini dianggap penting:
1. Keterlibatan Masyarakat Lokal
Koperasi Merah Putih memiliki akar yang kuat di komunitas lokal. Dengan melibatkan mereka, pengelolaan MBG akan lebih terhubung dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.
2. Pengawasan yang Lebih Baik
Koperasi memiliki struktur organisasi yang jelas dan sistem pengawasan internal yang dapat membantu meminimalkan kecurangan dan penyimpangan dalam pengelolaan dana dan distribusi makanan.
3. Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Makanan
Dengan melibatkan koperasi, kualitas makanan yang disediakan dapat ditingkatkan. Koperasi biasanya memiliki akses ke petani lokal dan produsen makanan yang dapat menyediakan bahan baku berkualitas.
Contoh Keberhasilan Koperasi dalam Program Sosial
Di beberapa daerah, keterlibatan koperasi dalam program sosial telah menunjukkan hasil yang positif. Misalnya, di daerah pedesaan, koperasi berhasil mengelola program pemberdayaan ekonomi yang juga mencakup distribusi makanan bergizi. Pendekatan ini telah membantu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memberikan akses makanan sehat kepada masyarakat.
Dengan adanya usulan dari TTI untuk melibatkan Koperasi Merah Putih, diharapkan pengelolaan program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi lebih efektif, transparan, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam program yang sangat penting ini.
Baca Juga:Ungkap Titik Rawan MBG Dikelola Yayasan, TTI Usulkan Gandeng Koperasi Merah Putih
Leave a Comment