Creativestation.id – Rencana pelaksanaan car free night Jakarta yang semula dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, resmi dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal, acara ini digadang-gadang bakal menjadi alternatif seru malam minggu warga ibu kota sekaligus bagian dari perayaan Jakarta Muharram Festival 2025. Namun, publik harus gigit jari karena uji coba malam bebas kendaraan ini batal sehari sebelum pelaksanaannya.
Inisiatif car free night Jakarta pertama kali diungkap oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, pada awal Juni lalu. Ia menilai, makin banyak warga Jakarta yang gemar berolahraga dan beraktivitas malam hari, sehingga muncul ide untuk menutup ruas jalan di pusat kota pada malam minggu. “Yang akan kita coba yaitu Car Free Night. Kita akan mulai di jam 22.00 malam. Karena ternyata orang banyak juga yang olahraga di malam hari,” kata Rano.
Baca Juga: 500 Ribu Ojol Mogok Massal! Jakarta Lumpuh?
Rencana ini awalnya mendapat sambutan hangat dari publik. Berdasarkan jajak pendapat yang diadakan oleh media daring kumparan, lebih dari 50 persen responden mengaku tertarik menghadiri car free night Jakarta jika diselenggarakan secara rutin setiap malam minggu. Kawasan Bundaran HI pun dipilih sebagai lokasi utama, mengingat infrastrukturnya sudah siap dan ramah bagi pejalan kaki maupun pedagang kaki lima.
Persiapan Matang, Tapi Batal Sehari Sebelum Launching
Tak hanya masyarakat yang antusias, Pemprov DKI juga terlihat serius mempersiapkan acara ini. Sebuah panggung besar lengkap dengan videotron dan pencahayaan megah telah berdiri di sekitar Bundaran HI. Bahkan, car free night Jakarta dirancang untuk menjadi bagian dari Jakarta Muharram Festival 2025, yang mencakup pawai obor dengan 10 ribu peserta dari HI menuju Monas.
Namun, sehari sebelum acara dimulai, rencana tersebut mendadak dibatalkan. “Karena ada kendala teknis, uji coba Car Free Night dibatalkan,” ujar Chico Hakim, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Jumat (4/7). Ia menambahkan, potensi kemacetan menjadi salah satu alasan utama keputusan ini diambil.
Menurut Chico, Pemprov DKI memutuskan untuk tidak melanjutkan acara demi menghindari gangguan terhadap arus lalu lintas dan kegiatan warga di malam minggu. “Kami sangat menghargai antusiasme warga dan kerja keras panitia. Keputusan ini tentu tidak mudah, namun dipandang sebagai langkah terbaik dalam situasi yang ada,” ucapnya.
Lokasi Masih Diperdebatkan, Pertimbangan Mobilitas Jadi Kunci
Selain kendala teknis dan kepadatan lalu lintas, pemilihan lokasi juga sempat menjadi perdebatan internal. Jika Rano Karno ingin pusat car free night Jakarta tetap di kawasan Bundaran HI seperti Car Free Day, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyebut bahwa lokasi masih dalam kajian. “Bisa saja tidak di Sudirman-Thamrin. Di beberapa lokasi yang kita usulkan itu nantinya akan dibahas secara komprehensif,” jelas Syafrin.
Ia menekankan bahwa mobilitas warga pada akhir pekan, termasuk acara pribadi seperti pernikahan, menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. “Mana yang cons-nya sedikit dan pro-nya banyak itu tentu yang akan menjadi pilihan. Karena itu yang minim konfliknya,” tambahnya.
Sayangnya, pihak kepolisian mengaku belum menerima informasi lengkap terkait rencana rekayasa lalu lintas menjelang uji coba. Kombes Pol Komarudin dari Ditlantas Polda Metro Jaya mengatakan, “Kami belum dapat informasi lagi dari Dishub provinsi. Mudah-mudahan hari ini ada info, sehingga kita siapkan rekayasanya.”
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment