Memasuki bulan September, orang tua mulai memasuki masa krusial dalam memilih sekolah terbaik untuk buah hati.
Di tengah kesibukan yang semakin padat, Tren Baru Orang Tua Gen Z kini mulai terlihat, mereka tidak lagi hanya mengandalkan metode konvensional seperti mengunjungi open house atau membaca laporan resmi.
Sebuah studi terbaru dari Good Schools Guide (GSG) di Inggris menemukan, terjadi pergeseran signifikan pada pola pencarian informasi pendidikan.
Tren Baru Orang Tua Gen Z adalah mencari ulasan dan informasi sekolah melalui platform media sosial seperti TikTok, Instagram, bahkan memanfaatkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT.
Pergeseran ini menjadi perhatian serius. Melanie Sanderson, redaktur pelaksana GSG, memperingatkan bahwa pilihan pendidikan kini seakan dipaksa oleh algoritma dan cuplikan informasi yang dangkal.
“Orang tua tidak lagi membaca laporan Ofsted, mereka menonton TikTok. Hal ini seharusnya membuat kita waspada,” tegasnya.
Daya Tarik Konten Visual yang Menggeser Laporan Monoton
Meskipun laporan resmi dari lembaga sekelas Ofsted dirancang untuk memberikan penilaian yang komprehensif, fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.
Mayoritas orang tua, terutama dari kalangan Gen Z, enggan membaca laporan yang dianggap monoton dan kering.
Mereka lebih tertarik pada konten visual yang disajikan TikTok. Video berdurasi singkat yang memperlihatkan suasana sekolah, fasilitas, kegiatan ekstrakurikuler, hingga testimoni siswa terasa lebih otentik dan hidup.
Baca Juga:Asam Lambung di Usia Muda: Mengapa Gen Z Rentan Terkena GERD?
Tren Baru Orang Tua Gen Z ini menunjukkan bahwa mereka mencari pengalaman langsung, bukan sekadar data statistik.
Konten video memberikan pandangan yang lebih nyata tentang budaya sekolah, interaksi antara guru dan siswa, serta lingkungan belajar secara keseluruhan. Hal ini sulit didapatkan dari laporan tertulis yang hanya berisi teks dan peraturan.
Tren Baru Orang Tua Gen Z ini mencerminkan kebutuhan mereka akan informasi yang relevan dan mudah dipahami, yang dapat membentuk persepsi awal mereka dengan cepat.
Jebakan Algoritma dan Ancaman Akun Palsu
Di balik kemudahan ini, ada bahaya laten yang tidak banyak disadari. GSG memperingatkan tentang risiko informasi yang dangkal dan bias.
Algoritma TikTok dirancang untuk menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, yang dapat menciptakan ‘gelembung’ informasi.
Akibatnya, orang tua mungkin hanya melihat sisi-sisi positif dari sekolah tertentu tanpa mengetahui kelemahan atau masalah yang mungkin ada.
Tren Baru Orang Tua Gen Z ini membuat mereka rentan terhadap informasi yang tidak berimbang.
Ancaman lainnya datang dari lonjakan akun-akun ‘palsu’ yang mengaku sebagai ahli pendidikan atau mantan guru.
Sanderson mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang berpura-pura menjadi tutor atau konsultan, lalu secara sepihak memberikan daftar ‘sekolah terbaik’ atau rekomendasi yang seringkali tidak akurat dan sudah kedaluwarsa.
Tren Baru Orang Tua Gen Z ini membutuhkan kehati-hatian ekstra, sebab pilihan pendidikan terlalu penting untuk diserahkan sepenuhnya pada sumber yang belum terverifikasi.
Adaptasi Lembaga Resmi: Ofsted Mencoba Lebih Relevan
Menyadari pergeseran ini, Office for Standards in Education, Children’s Services and Skills (Ofsted) di Inggris mengambil langkah responsif.
Juru bicara Ofsted menyatakan bahwa mereka sedang dalam proses mengganti sistem penilaian lama yang hanya berupa satu kata dengan kode warna yang lebih jelas.
Nantinya, akan ada lima peringkat di 10 kategori berbeda, membuat laporan tentang sekolah menjadi lebih terperinci dan mudah dicerna.
Perubahan ini adalah bukti bahwa Tren Baru Orang Tua Gen Z telah memaksa lembaga resmi untuk beradaptasi.
Tujuannya jelas, yaitu untuk membuat laporan inspeksi lebih ramah pengguna dan dapat bersaing dengan format konten yang disukai Gen Z.
Dengan menyediakan informasi yang lebih terperinci dan visual, Ofsted berharap dapat kembali menjadi sumber informasi utama yang tepercaya bagi para orang tua.
Tren Baru Orang Tua Gen Z tidak hanya mengubah cara mereka mencari informasi, tetapi juga membentuk ulang cara lembaga-lembaga tradisional dalam menyajikan data.
Masa Depan Pilihan Pendidikan di Era Digital
Data survei GSG menunjukkan betapa kuatnya dampak media sosial. Hanya 31 persen dari seluruh orang tua yang masih menggunakan laporan Ofsted, dan angka ini menurun drastis menjadi 21 persen pada kelompok Gen Z.
Sebaliknya, 29 persen orang tua Gen Z beralih ke media sosial, jauh di atas angka rata-rata 16 persen dari keseluruhan responden.
Penggunaan AI juga meningkat, dengan 16 persen orang tua Gen Z menggunakan ChatGPT untuk mencari ulasan. Tren Baru Orang Tua Gen Z jelas tidak bisa diabaikan.
Fenomena ini menjadi cerminan bahwa masa depan pengambilan keputusan, bahkan dalam hal sepenting pendidikan, akan semakin dipengaruhi oleh dinamika digital.
Tren Baru Orang Tua Gen Z adalah tentang mencari informasi yang cepat, mudah, dan terasa personal, meskipun ada risiko besar yang mengintai.
Baca Juga:iPhone 17 Bisa masuk RI? Menperin Ungkap Fakta di Baliknya
Leave a Comment