creativestation.id – Colocation server di Jakarta semakin diminati seiring pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Permintaan tinggi datang dari startup, e-commerce, hingga perusahaan besar yang membutuhkan infrastruktur andal. Artikel ini membahas harga, spesifikasi, tren pasar, dan tips memilih colocation di Jakarta berdasarkan data terbaru 2025.
Apa Itu Colocation Server Jakarta?
Colocation server adalah layanan menitipkan server pribadi di pusat data profesional. Di Jakarta, fasilitas ini dilengkapi pendingin, listrik cadangan, jaringan internet multi-carrier, dan sistem keamanan 24 jam.
Menurut salah satu pakar IT di LinkedIn, “Colocation bukan sekadar sewa rak, tapi strategi jangka panjang agar bisnis lebih efisien dalam biaya dan infrastruktur.”
Pertumbuhan Pasar Colocation di Jakarta
Industri data center Indonesia sedang booming. Pada 2024, kapasitas nasional diproyeksikan bertambah lebih dari 800 MW , dengan sekitar 80% terkonsentrasi di Jakarta, Jawa Barat, dan Batam .
Proyeksi terbaru menyebut pasar colocation Indonesia akan naik dari USD 460 juta pada 2024 menjadi USD 1,15 miliar pada 2030 . Pertumbuhan ini menjadikan Jakarta salah satu hub digital paling strategis di Asia Tenggara.
Kehadiran Pemain Global di Jakarta
Tahun 2025 menjadi momen penting dengan hadirnya pemain internasional. Equinix resmi membuka pusat data pertama di Jakarta untuk menjawab kebutuhan infrastruktur digital. Perusahaan global lain juga memperluas proyek colocation di kawasan Jabodetabek.
Seorang analis teknologi di X menulis, “Masuknya operator global ke Jakarta memperkuat posisi kota ini sebagai pusat ekonomi digital Asia.”
Spesifikasi Data Center di Jakarta
Fasilitas colocation di Jakarta umumnya mengacu pada standar Tier 3 dengan uptime 99,982%. Berikut gambaran spesifik:
Jakarta 2 : menyediakan 9,4 MW IT load dan 7.700 m² ruang server .
Jakarta 3 (Cibitung) : menawarkan 45 MW IT load dan 18.000 m² server space .
Bandwidth koneksi hingga 10 Gbps , mendukung kebutuhan latency rendah.
Harga Colocation Server Jakarta
Harga bervariasi tergantung ukuran rak, kapasitas daya, dan bandwidth. Beberapa contoh paket 2025:
1U Server : mulai Rp500.000–Rp750.000/bulan dengan koneksi 10 Gbps.
Quarter Rack : sekitar Rp6,7 juta/bulan.
Half Rack & Full Rack : harga bisa puluhan juta tergantung daya dan lokasi.
Menurut seorang praktisi cloud di komunitas DevOps Indonesia, “Harga murah tidak selalu berarti buruk. Kuncinya adalah SLA, redundansi, dan kualitas support.”
Mengapa Memilih Colocation Server di Jakarta?
Lokasi Strategis – dekat dengan mayoritas pengguna internet Indonesia.
Konektivitas Tinggi – peering langsung ke IIX, OpenIXP, dan global carrier.
Keamanan & Compliance – data center mengikuti standar ISO dan PCI DSS.
Efisiensi Biaya – lebih hemat dibanding membangun data center sendiri.
Skalabilitas – mudah menambah kapasitas sesuai pertumbuhan bisnis.
Tips Memilih Colocation Server
Perhatikan Tier Data Center : minimal Tier 3.
Cek Uptime SLA : pastikan 99,9% ke atas.
Evaluasi Lokasi : Jakarta Pusat atau Bekasi (Cibitung) untuk latency rendah.
Hitung Kebutuhan Daya : sesuai spesifikasi server Anda.
Support 24/7 : pilih penyedia dengan remote hands yang responsif.
Prediksi Tren Colocation Jakarta 2025–2030
Ekspansi Infrastruktur : lebih banyak operator global membangun fasilitas di Jabodetabek.
Green Data Center : penggunaan energi terbarukan akan meningkat.
Hybrid Cloud & Edge : kombinasi colocation dengan cloud publik semakin populer.
Bisnis Lokal Mendominasi : startup dan e-commerce jadi penyumbang utama permintaan.
Baca juga : Drama Korea 21 Tahun Ke Atas Terbaru
Colocation server Jakarta adalah pilihan tepat untuk bisnis digital yang membutuhkan infrastruktur aman, scalable, dan hemat biaya. Dengan pertumbuhan pasar miliaran dolar hingga 2030, Jakarta dipastikan menjadi pusat data center Asia Tenggara.
Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment