Teknologi dalam Fashion, Baju Pintar dan Wearable Tech Favorit Gen Z

Ilmi Habibi

May 22, 2025

4
Min Read

Creativestation.idDalam era digital yang serba cepat, teknologi tidak hanya mengubah cara kita bekerja dan berkomunikasi, tetapi juga cara kita berpakaian. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital native, menjadi penggerak utama dalam tren mode berbasis teknologi. Mereka tidak hanya mencari pakaian yang estetis, tetapi juga fungsional dan terkoneksi dengan teknologi. Inilah yang melahirkan tren baru dalam dunia fesyen: baju pintar (smart clothing) dan wearable technology.

Evolusi Mode Menuju Dunia Digital

Dunia fashion kini memasuki babak baru. Dulu, pakaian hanya digunakan sebagai pelindung tubuh atau pernyataan gaya. Kini, baju bisa membaca detak jantung, mengatur suhu tubuh, hingga terhubung dengan ponsel. Evolusi ini menjawab kebutuhan Gen Z yang menginginkan keseimbangan antara estetika dan teknologi.

Salah satu contoh adalah baju olahraga pintar yang bisa memonitor aktivitas fisik. Beberapa merek seperti Hexoskin dan Nadi X telah mengembangkan pakaian yang dilengkapi sensor untuk melacak postur tubuh, laju pernapasan, dan bahkan kualitas tidur. Fungsi ini sangat diminati Gen Z yang cenderung aktif dan peduli pada kesehatan.

Baca Juga :  Mengenal No-Code Tools, Cara Gen Z Buat Produk Digital Tanpa Ngoding

Wearable Tech: Lebih dari Sekadar Jam Tangan Pintar

Selain baju pintar, wearable tech seperti jam tangan pintar, cincin pintar, hingga kacamata AR (Augmented Reality) juga menjadi aksesori fashion yang digemari. Produk seperti Apple Watch, Fitbit, dan Oura Ring bukan hanya alat pelacak kesehatan, tapi juga simbol gaya hidup cerdas yang cocok dengan karakter Gen Z yang adaptif dan multitasking.

Generasi muda tidak hanya ingin tampil keren, mereka juga ingin fungsional. Smartwatch kini menjadi bagian dari outfit sehari-hari,” ujar Intan Pertiwi, analis tren fashion digital di Jakarta.

Tidak hanya itu, kacamata pintar seperti Ray-Ban Stories yang berkolaborasi dengan Meta, memungkinkan pengguna merekam video, mengambil foto, dan mendengarkan musik secara hands-free. Teknologi ini sangat cocok untuk Gen Z yang aktif di media sosial dan selalu mencari pengalaman baru.

Fashion Berbasis AI dan AR

Kecanggihan teknologi juga merambah pada cara pakaian dirancang dan dipasarkan. Banyak brand fashion kini memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis tren dan preferensi pelanggan. Beberapa aplikasi bahkan sudah memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual dengan bantuan AR (Augmented Reality).

Contohnya, aplikasi seperti ZOZOSUIT memungkinkan pengguna mengukur tubuh secara akurat dari rumah menggunakan pakaian khusus dan kamera smartphone. Hasilnya, pengalaman berbelanja menjadi lebih personal dan efisien sesuatu yang sangat dihargai oleh Gen Z yang menyukai kenyamanan dan kecepatan.

Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia

Tantangan dan Masa Depan Fashion Pintar

Meski teknologi dalam fashion menawarkan banyak keunggulan, ada pula tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah harga yang masih relatif tinggi. Selain itu, keberlanjutan (sustainability) juga menjadi isu penting. Gen Z sangat peduli dengan dampak lingkungan, sehingga mereka cenderung memilih produk yang tidak hanya canggih, tapi juga ramah lingkungan.

Fashion teknologi harus mengikuti prinsip sustainable fashion. Baju pintar tidak boleh menjadi limbah elektronik baru,” kata Rizky Aditya, pengamat industri fashion dan teknologi.

Namun, seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya kesadaran produsen, banyak perusahaan kini mulai mengembangkan baju pintar yang dapat didaur ulang dan menggunakan bahan ramah lingkungan. Hal ini membuka peluang besar untuk pertumbuhan industri fashion pintar di masa depan.

Gen Z dan Fashion Masa Depan

Gen Z bukan sekadar konsumen pasif, melainkan pencipta tren. Mereka menuntut lebih dari sekadar tampilan luar. Dengan integrasi teknologi, pakaian menjadi media ekspresi sekaligus alat bantu aktivitas sehari-hari. Pakaian kini bisa menyala sesuai musik, berubah warna mengikuti suhu tubuh, bahkan berinteraksi dengan lingkungan.

Kolaborasi antara desainer dan insinyur teknologi akan menjadi pendorong utama inovasi fashion di masa depan. Dengan potensi AI, IoT, dan wearable devices, kita bisa membayangkan masa depan di mana pakaian dapat menyesuaikan diri dengan emosi pemakainya, mengingatkan jadwal, hingga berperan dalam menjaga kesehatan mental.

Teknologi dalam fashion bukan sekadar tren, melainkan revolusi gaya hidup yang sedang dibentuk oleh Gen Z. Baju pintar dan wearable tech menjadi simbol bagaimana generasi ini menggabungkan fungsi, kenyamanan, dan gaya dalam satu paket. Meskipun masih ada tantangan, arah perkembangan teknologi fashion sangat menjanjikan. Di masa depan, mungkin pakaian bukan hanya tentang penampilan, tapi juga menjadi mitra pintar dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post