Siswa SD dari Indonesia Ini Pecahkan Rekor Dunia Matematika

Ilmi Habibi

May 29, 2025

4
Min Read

Creativestation.id –  Seorang siswa sekolah dasar (SD) asal Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Prestasi membanggakan ini datang dari seorang anak berusia 10 tahun yang berhasil memecahkan rekor dunia dalam bidang matematika. Pencapaiannya mencuri perhatian dunia dan menunjukkan bahwa potensi generasi muda Indonesia sangat luar biasa.

Namanya adalah Daffa Alfarezi, siswa kelas 5 dari SD Negeri di Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai pemecah rekor tercepat dalam menyelesaikan 100 soal matematika dasar hanya dalam waktu 2 menit 20 detik. Rekor ini tercatat dalam ajang internasional bertajuk “World Mathematics Challenge 2025” yang diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh ribuan peserta dari lebih dari 50 negara.

Prestasi yang Mengejutkan Dunia

World Mathematics Challenge adalah ajang bergengsi tahunan yang mempertemukan siswa-siswa dengan kemampuan matematika terbaik dari berbagai penjuru dunia. Peserta ditantang untuk menyelesaikan soal matematika dasar hingga menengah dalam waktu yang sangat terbatas. Daffa mengejutkan dewan juri dan seluruh peserta dengan kecepatannya menyelesaikan soal tanpa kesalahan satu pun.

“Awalnya saya sempat gugup, tapi setelah soal pertama terjawab, saya merasa percaya diri,” ujar Daffa saat diwawancarai usai pengumuman juara. Ia menambahkan bahwa dirinya terbiasa berlatih menjawab soal-soal matematika setiap hari, bahkan di luar jam pelajaran sekolah.

Pelatih Daffa, seorang guru matematika bernama Ibu Yuliana, mengatakan bahwa sejak kelas 2 SD, Daffa sudah menunjukkan minat dan kemampuan yang luar biasa dalam berhitung. “Ia memiliki daya ingat kuat dan logika berpikir yang tajam. Kami hanya membantu mengarahkan dan melatih konsistensinya,” jelas Yuliana.

Baca Juga : Digital Volunteering, Relawan Zaman Now Lewat Aplikasi dan Platform Online

Dukungan Keluarga dan Sekolah

Kesuksesan Daffa tak lepas dari dukungan penuh keluarga dan pihak sekolah. Ayah Daffa, yang bekerja sebagai tukang servis elektronik, mengaku selalu memberi semangat dan waktu belajar khusus bagi anaknya meski di tengah keterbatasan. “Kami tidak punya fasilitas mewah, tapi kami selalu menyediakan waktu belajar bersama. Saya percaya, pendidikan adalah jalan terbaik untuk masa depan anak,” ujarnya haru.

Pihak sekolah pun turut bangga dan mendukung penuh proses latihan Daffa. Kepala Sekolah SD Negeri tempat Daffa belajar mengatakan bahwa mereka memberikan fleksibilitas waktu belajar dan pendampingan khusus agar Daffa bisa fokus menjelang kompetisi. “Kami percaya bahwa setiap anak punya keistimewaan. Tugas kami adalah menciptakan lingkungan yang mendukung mereka berkembang,” ujarnya.

Menginspirasi Generasi Muda

Keberhasilan Daffa ini menjadi inspirasi bagi banyak siswa lain di Indonesia. Di media sosial, namanya menjadi perbincangan hangat. Banyak yang merasa bangga dan termotivasi oleh perjuangan serta dedikasi bocah asal Yogyakarta tersebut. Beberapa tokoh nasional juga turut memberikan ucapan selamat, termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebut prestasi Daffa sebagai bukti bahwa anak Indonesia mampu bersaing secara global.

“Prestasi ini bukan hanya tentang angka dan kecepatan berhitung. Ini tentang kegigihan, dukungan lingkungan, dan potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak Indonesia,” kata Menteri Pendidikan dalam siaran persnya.

Daffa sendiri memiliki cita-cita menjadi ahli matematika dan ilmuwan komputer di masa depan. Ia berharap bisa menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi banyak orang. “Saya ingin membuat program komputer yang bisa membantu anak-anak belajar matematika dengan cara menyenangkan,” kata Daffa dengan senyum semangat.

Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia

Harapan untuk Masa Depan

Prestasi Daffa membuka mata banyak pihak bahwa pendidikan dasar di Indonesia menyimpan banyak potensi emas. Pemerintah diharapkan semakin memperhatikan pengembangan minat dan bakat anak sejak usia dini. Dukungan fasilitas, pelatihan guru, serta kurikulum yang adaptif menjadi kunci untuk mendorong lebih banyak “Daffa-Daffa” lainnya tumbuh dan berkembang.

Kompetisi seperti World Mathematics Challenge juga membuktikan bahwa meskipun bersaing secara global, anak Indonesia tidak kalah dalam hal intelektual dan ketekunan. Apalagi jika didukung dengan pendidikan yang merata dan berkualitas.

Di tengah tantangan dunia pendidikan saat ini, cerita Daffa menjadi cahaya harapan. Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah batasan untuk berprestasi, dan keterbatasan bukan halangan untuk bersinar.

Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post