Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan

Dicky Wicaksono

October 5, 2025

3
Min Read
Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan (TikTok/@cutintanmeutia)
Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan (TikTok/@cutintanmeutia)

On This Post

Creativestation.id – Baru-baru ini, sebuah video adu argumen antara siswa dan guru soal razia rambut menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Dilansir dari unggahan akun TikTok @cutintanmeutia pada Minggu (14/9/2025), terlihat seorang siswa menuliskan protes di selembar kertas agar sekolah menghentikan razia rambut.

Namun, sang guru tidak tinggal diam. Ia membalas tulisan tersebut dengan pernyataan yang menyindir, meminta siswa berhenti menjadi murid yang ngeyel.

Perdebatan itu terus berlanjut melalui tulisan. Sang siswa bersikeras ingin memiliki rambut keren, sementara gurunya menegaskan bahwa keren bukan dilihat dari panjang atau pendeknya rambut, melainkan ketaatan terhadap aturan sekolah.

Siswa itu kembali melontarkan pertanyaan, apakah rambut panjang benar-benar mengganggu pelajaran. Gurunya pun menjawab bahwa rambut tersebut ternyata bisa mengganggu.

Bahkan videonya menjadi contoh nyata. Menurut guru itu, siswa tersebut tidak memahami pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Guru tersebut juga menambahkan bahwa tidak hanya di sekolah, di setiap tempat pasti ada aturan. Jika ingin melanggar, maka siswa harus siap menerima konsekuensinya.

Ia menegaskan, apabila tidak ingin terikat oleh aturan sekolah, maka siswa dipersilakan mencari sekolah lain yang tidak mengatur panjang rambut.

Baca Juga: Prof. Sugiyono, Sosok Legendaris di Balik Kutipan Skripsi Mahasiswa Indonesia

Unggahan tersebut sontak memancing perhatian netizen. Banyak dari mereka yang menyoroti perbandingan dengan SMA Kolese De Britto di Yogyakarta.

Sekolahnya justru membebaskan siswanya untuk berambut panjang atau gondrong. Rambut gondrong bahkan dianggap sebagai ciri khas sekolah tersebut.

Meski demikian, sekolah itu tetap dikenal sebagai salah satu sekolah terbaik di Yogyakarta, dengan murid-murid yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Menariknya, perdebatan soal rambut ini menuai pro dan kontra dari warganet. Ada yang menilai aturan rambut terlalu membatasi kebebasan siswa, namun ada pula yang beranggapan bahwa aturan tetap perlu ditegakkan demi kedisiplinan.

“Guru luar negri: anak harus pintar dan anak harus bisa menyelesaikan masalah. Guru Indo: anak harus botak dan sepatu harus hitam,” ujar akun @troll***.

“Yang komen rata-rata pembangkang. Padahal itu peraturan udah diterapkan dari zaman dulu dan anak 80-90an gak masalah tuh dengan soal itu,” ujar akun @aaay***.

“Yang komen pada bilang rambut gak ganggu pelajaran. Inti sekolah itu mengajarkan disiplin sejak dini. Lu masuk sekolah itu ada aturan. Bayangin kalau di sekolah aja aturan dilanggar apalagi di dunia kerja. Sampe sini paham kan?” Ujar akun @permen***.

Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan (TikTok/@cutintanmeutia)
Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan (TikTok/@cutintanmeutia)
Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan (TikTok/@cutintanmeutia)
Siswa Protes Razia Rambut, Guru Balas dengan Tulisan hingga Jadi Perdebatan (TikTok/@cutintanmeutia)

Baca Juga: Satpam UM Tulis Pesan di Jok Sepeda Motor Mahasiswa yang Parkir Sembarangan

Leave a Comment

Related Post