creativestation.id – PAPARAN matahari di tengah cuaca panas yang melanda berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini tak hanya membuat gerah, tapi juga membawa radiasi sinar ultraviolet atau sinar UV berintensitas tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) meminta masyarakat mewaspadai UV yang berisiko mengganggu kesehatan kulit dan mata.
Mengutip Antara , Senin, 20 Oktober 2025, Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan hasil pemantauan terbaru menunjukkan indeks UV di beberapa wilayah telah mencapai tingkat yang berisiko terhadap kesehatan. Sinar UV berbahaya bila menyinari seseorang secara langsung dalam waktu lama. “Paparan sinar matahari langsung pada indeks UV tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata dalam hitungan menit,” kata Andri pada Jumat lalu.
Sebelumnya BMKG sudah menyatakan fenomena ini dipengaruhi pergeseran posisi semu matahari ke wilayah Indonesia bagian selatan. Penyebab lainnya adalah massa udara kering dari monsun Australia.
Masyarakat di sebagian besar wilayah Indonesia diimbau menghindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama pada siang ke sore, antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Imbauan ini didengungkan lagi menyusul kondisi cuaca panas ekstrem. Suhu maksimum di sejumlah lokasi jauh melewati kondisi normal, bisa mencapai 35 derajat Celcius atau lebih tinggi.
Di Jakarta, sejumlah dinas juga menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasi dampak cuaca panas ekstrem, meski belakangan hujan turun pada sore hari. Staf Khusus Gubernur DKI Chico Hakim menyatakan Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan upaya mitigasi berbasis data. “Bagian dari komitmen kami untuk menghadapi tantangan perubahan iklim,” katanya, dikutip dari keterangan tertulis Pemerintah Jakarta pada 16 Oktober lalu.
Sesuai instruksi Pramono, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta akan meneruskan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengatur distribusi curah hujan. Metode itu juga untuk mengurangi intensitas panas.
Baca juga : iPhone 17 Pro Max Versi Emas 24K Dijual Ratusan Juta
Dinas Kesehatan Jakarta diminta meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus yang menyangkut panas ekstrem, seperti dehidrasi, heatstroke, dan infeksi saluran pernapasan atau ISPA. Dinkes juga akan meluncurkan kampanye edukasi masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan pada jam puncak panas, umumnya pada pukul 10.00-14.00.
Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment