Creativestation.id – Di era serba cepat seperti sekarang, dua istilah ini—self love dan self improvement—makin sering terdengar, terutama di kalangan Gen Z. Banyak yang mulai mempertanyakan, apakah lebih penting mencintai diri sendiri terlebih dahulu atau berfokus pada peningkatan diri?
Pertanyaan ini tidak sesederhana yang terlihat. Keduanya sama-sama penting, tapi bagaimana jika harus memilih satu untuk diprioritaskan terlebih dahulu? Yuk, bahas bersama secara santai tapi tetap bermakna!
Kenapa Topik Ini Penting untuk Gen Z?
Generasi Z tumbuh di tengah banjir informasi dan ekspektasi sosial media yang tinggi. Tak sedikit yang merasa hidupnya tidak cukup menarik hanya karena melihat pencapaian orang lain di Instagram atau TikTok. Situasi ini bisa memicu krisis identitas, rasa tidak percaya diri, bahkan kelelahan emosional.
Itulah mengapa pembahasan soal self love dan self improvement jadi penting. Dua hal ini bisa jadi fondasi untuk menjaga kesehatan mental dan membentuk versi terbaik dari diri sendiri. Tapi sebelum menentukan mana yang perlu diutamakan, perlu dipahami dulu makna masing-masingnya.
Baca Juga: Main Character Energy: Mindset Percaya Diri di Kalangan Gen Z
Apa Itu Self Love Sebenarnya?
Self love bukan soal memanjakan diri atau membenarkan semua keputusan yang salah. Mencintai diri sendiri berarti menerima segala hal yang melekat dalam diri, termasuk kekurangan, luka masa lalu, dan kegagalan. Ini tentang memperlakukan diri dengan rasa hormat dan kasih sayang.
Self love bisa diwujudkan lewat hal-hal sederhana. Seperti:
- Tidur cukup saat tubuh mulai lelah
- Menghindari pertemanan yang toksik
- Menolak pekerjaan tambahan ketika tubuh sudah burnout
- Hal-hal ini bukan bentuk kemalasan, tapi penghargaan terhadap batas diri.
Tanda-Tanda Kamu Sudah Mempraktikkan Self Love
- Tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan
- Bisa bilang “tidak” tanpa merasa bersalah
- Memberi ruang untuk gagal tanpa merendahkan diri sendiri
- Merawat tubuh dan pikiran secara konsisten
Self love itu bukan tujuan akhir, tapi proses. Dan setiap orang punya kecepatan berbeda dalam menjalaninya.
Apa Dampaknya Kalau Kurang Self Love?
Kurangnya self love bisa bikin seseorang mudah merasa tidak cukup, tidak layak, atau terus-menerus bergantung pada validasi orang lain. Kondisi ini bisa menurunkan self-esteem (harga diri), yang akhirnya membuat seseorang sulit berkembang secara sehat.
Kalau terus dibiarkan, bisa berdampak pada kondisi mental seperti overthinking, stres, hingga kecemasan sosial. Jadi, sebelum melompat ke langkah besar seperti pengembangan diri, fondasi self love harus diperkuat dulu.
Lalu, Apa Itu Self Improvement?
Self improvement adalah proses untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup. Ini bukan hanya tentang belajar hal baru, tapi juga soal bertanggung jawab atas pilihan, memperluas wawasan, dan memperbaiki kebiasaan buruk.
Jika self love adalah menerima diri apa adanya, maka self improvement adalah percaya bahwa diri ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Bentuk-Bentuk Self Improvement sederhana
- Mengatur waktu lebih baik
- Belajar skill baru (desain, public speaking, coding, dll.)
- Membaca buku atau ikut webinar untuk memperluas pemikiran
- Berlatih disiplin dan konsistensi dalam rutinitas harian
Self improvement bisa sangat personal. Nggak perlu mengikuti tren atau pencapaian orang lain. Yang penting, progresmu sendiri.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Self Improvement?
Saat kamu sudah mulai bisa berdamai dengan diri sendiri dan memahami kebutuhan personalmu, maka kamu siap untuk berkembang. Self improvement butuh energi mental yang cukup, jadi sebaiknya tidak dipaksakan saat kondisi masih terlalu lelah secara emosional.
Penting juga untuk diingat: berkembang itu bukan sprint, tapi maraton. Harus tahan lama, bukan cepat selesai.
Bahaya Jika Terlalu Fokus pada Self Improvement
Terlalu terobsesi dengan self improvement juga bisa jadi bumerang. Seseorang bisa terjebak dalam siklus “harus selalu produktif”, yang akhirnya membuat stres, kelelahan, dan kehilangan makna. Maka dari itu, perlu keseimbangan. Jangan sampai niat berkembang justru membuat kehilangan koneksi dengan diri sendiri.
Jadi, Mana yang Harus Didahulukan?
Pertanyaan ini punya jawaban berbeda untuk setiap orang. Tapi secara umum, jika sedang berada di titik rendah, tidak percaya diri, atau merasa lelah secara mental, maka self love sebaiknya jadi langkah pertama.
Baru setelah mental lebih stabil dan penuh rasa syukur, self improvement bisa dimulai sebagai langkah lanjutan untuk terus tumbuh.
Hubungan Self Love dan Self Improvement Itu Saling Menguatkan
Self love dan self improvement bukan dua hal yang terpisah. Justru, keduanya saling menguatkan. Ketika seseorang mencintai dirinya sendiri, maka akan muncul dorongan alami untuk menjadi lebih baik. Dan ketika seseorang mulai berkembang, maka rasa cinta dan bangga pada diri sendiri juga ikut bertambah.
Ini tips menjalankan keduanya secara seimbang:
- Buat jurnal harian untuk mencatat perasaan dan pencapaian
- Tetapkan tujuan kecil, jangan terlalu ambisius
- Rayakan kemajuan sekecil apapun
- Luangkan waktu untuk refleksi setiap minggu
- Jangan ragu minta bantuan saat butuh support
Keseimbangan ini nggak akan tercipta dalam sehari. Tapi kalau konsisten, perlahan akan terasa dampaknya.
Lingkungan Positif Itu Kunci
Pilih circle yang sehat. Teman-teman yang saling dukung, komunitas yang menerima kekurangan, dan konten media sosial yang membangun bisa sangat membantu dalam perjalanan self love dan self improvement. Hindari lingkungan yang bikin insecure atau memaksakan standar hidup tertentu.
Menentukan prioritas antara self love dan self improvement sebenarnya bukan soal memilih salah satu, tapi soal tahu kapan harus menempatkan yang mana di depan. Jika hati masih penuh luka, beri waktu untuk mencintai diri sendiri dulu. Jika sudah pulih dan siap, lanjutkan dengan berkembang.
Yang penting adalah tidak berhenti mengenal diri dan terus bergerak, sekecil apapun langkahnya. Karena pada akhirnya, hidup bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri—dengan cinta dan kemauan untuk terus tumbuh.
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment