MALANG – Ratusan diaspora Indonesia di Amerika Serikat menggelar aksi long march dari Central Park menuju Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York City pada Senin (1/9/2025).
Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas wafatnya 10 warga sipil dalam demonstrasi nasional pekan lalu di Indonesia.
Dilansir dari unggahan akun X @_logosid, terlihat para peserta long march mengawali aksi dengan doa bersama untuk mengenang para korban.
“Sesi doa dimulai sekarang. Dengan berlinang air mata, kami berduka atas wafatnya teman-teman kami dan memohon keadilan ditegakkan di negara kami,” tulisnya dalam caption.
Dalam kesempatan itu, diaspora menyerahkan dokumen berisi 17+8 Tuntutan Rakyat kepada Konsul Jenderal KJRI New York.
Baca Juga: PBB dan Parlemen Asia Desak Pemerintah Indonesia Usut Kekerasan dalam Aksi Demonstrasi
Pihak Konjen berjanji akan meneruskan tuntutan tersebut langsung kepada Menteri Luar Negeri RI. Setelah prosesi penyerahan, acara dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan hening cipta untuk menghormati para korban.
Aksi solidaritas juga meluas hingga ke Australia. Di Melbourne, diaspora Indonesia mengajak warga mengenakan pakaian berwarna pink saat berkumpul di Federation Square pada Selasa (2/9/2025).
Warna pink dipilih sebagai simbol keberanian perjuangan seorang demonstran bernama Ibu Anna, yang berani menghadapi barikade aparat pada aksi pekan lalu.
Gelombang aksi diaspora ini menjadi wujud kepedulian warga Indonesia di luar negeri yang menyerukan keadilan dan mendesak pemerintah untuk menindaklanjuti aspirasi rakyat di tengah situasi krisis politik dalam negeri.
Baca Juga: Solidaritas Warga Asia Tenggara, Pesan Makanan untuk Driver Ojol di Tengah Demo Indonesia
Leave a Comment