creativestation.id – Peradaban suku Inca yang tinggal di kawasan Amerika Selatan sekitar abad ke-14 telah menyisakan warisan yang sangat menakjubkan. Mungkin kamu pernah mendengar mengenai Machu Picchu, ya? Benar, tempat tersebut merupakan salah satu cagar budaya yang terdaftar dalam Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Jika melihat sejauh mana jejak peradaban Bangsa Inca, pikiran kita langsung membayangkan sebuah masyarakat yang berkembang pesat. Namun, tak disangka bahwa mereka justru belum memiliki sistem huruf tulis. Hal ini bukan berarti mereka tidak melakukan pencatatan sama sekali. Data tentang penduduk, hasil pertanian, serta komunikasi antar daerah dilakukan oleh Bangsa Inca seperti halnya masyarakat lainnya.
Kemudian, bagaimana cara mereka menulis? Sebenarnya, bukan dengan menggunakaan abjad, melainkan merekam semua hal melalui ikatan tali. Sistem penyimpanan data yang khas ini dikenal sebagai quipu. Inilah beberapa fakta tentang quipu yang patut kamu ketahui.
Quipu dibuat dari tautan benang yang diikat simpul
Dilansir Peruforless Quipu dalam bahasa Quechua artinya ikatan atau simpul. Quipu terbentuk dari sebuah tali utama yang dihubungkan dengan beberapa tali kecil. Tiap tali kecil mempunyai bentuk dan letak simpul yang bervariasi. Warna, ukuran tali, jenis simpul serta penempatannya digunakan untuk menyampaikan pesan khusus, seperti bilangan, data pajak, penghitungan jumlah penduduk, sampai pada rekaman transportasi. Pakar percaya bahwa quipu merupakan metode penyimpanan data berbasis desimal yang rumit.
Memakai tali yang terbuat dari bahan alami pegunungan Andes
Quipu terbuat dari material alami yang gampang diperoleh di kawasan pegunungan Andes, yaitu serat dari alpaka, llama, serta kapas. Serat binatang seperti alpaka dan llama dipilih karena memiliki daya tahan tinggi, fleksibel, dan awet, sedangkan kapas biasanya digunakan pada daerah pantai yang beriklim panas. Benang-benang tersebut dirajut dalam arah tertentu yang dapat menentukan makna daripada simpul-simpulnya.
Panjang benang serta jenis ikatan pada quipu mempunyai makna khusus
Di dalam sistem quipu, panjang serta warna dari tali mempunyai makna tertentu. Panjang tali mencerminkan susunan atau tingkatan kepentingan suatu pesan. Tali utama yang berukuran panjang umumnya bertindak sebagai inti dari data tersebut. Sementara itu, tali-tali pendek yang tergantung di sekitarnya menyampaikan informasi tambahan atau bagian-bagian khusus.
Makna warna pada tali pun memiliki makna simbolik, seperti merah melambangkan tentara, kuning menggambarkan emas atau jagung, putih merepresentasikan kapas, serta hijau menyimbolkan produk pertanian. Terdapat pula tali berwarna ganda yang diintip secara bersamaan guna mencerminkan gagasan kombinasi. Walaupun masih banyak hal yang belum diketahui sepenuhnya, perbedaan panjang dan warna tersebut diduga merupakan kunci penting dalam membaca konten quipu sebagai sistem catatan yang rumit.
Koin tidak dapat dipahami oleh siapa saja
Tidak semua orang dapat membaca Quipu. Hanya individu yang telah dilatih, dikenal sebagai quipucamayoc, yang mampu memahami dan menafsirkan isi dari alat ini. Di Kerajaan Inca, para quipucamayoc berperan seperti akuntan, petugas arsip, serta penjaga ingatan sejarah. Tugas mereka melibatkan pencatatan data populasi, hasil pertanian, jumlah hewan ternak, maupun peristiwa penting lainnya, kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada pemerintahan pusat di Cusco (Pegunungan Andes, Peru).
Dilansir Britannica Untuk memahami quipu, para ilmuwan menggunakaan sistem simpul yang melambangkan angka berdasarkan bentuk desimal. Terdapat tiga macam simpul utama: simpul dengan delapan ikat menyatakan angka 1, simpul panjang mencerminkan nilai dari 2 hingga 9, serta satu simpul tunggal dipergunakan sebagai penanda bilangan-bilangan perkalian seperti sepuluhan, seratusan, maupun ribuan.
Baca juga : ChatGPT Ternyata Tak Bisa Gantikan Terapis Manusia, Ini Alasannya
Sistem kodi tetap digunakan sampai kedatangan Spanyol
Ketika para penjajah Spanyol tiba pada abad ke-16, sejumlah besar quipu rusak karena mereka dianggap sebagai bagian dari praktik penyihir atau persembahan yang tidak sah. Mereka menerapkan sistem huruf Latin dan melarang penggunaan quipu secara resmi. Sebagai akibatnya, kemampuan untuk membaca quipu juga lenyap.
Kini, menurut Smithsonian Institution, Ada sekitar 600 warisan quipu yang saat ini masih dalam proses penelitian oleh para ilmuwan. Penelitian tersebut dilakukan guna mengetahui apakah quipu memang berisi kisah-kisah tertentu atau justru dapat dikategorikan sebagai sistem tulisan tidak alfabetik yang paling rumit di dunia.
Quipu bukan hanya artefak Unik, namun sekaligus menjadi lambang kebijaksanaan masyarakat Andes. Dengan keterbatasan alat menulis, mereka berhasil merancang metode pengarsipan yang efektif dan memperkuat pemerintahan kerajaan yang besar. Quipu memberi pelajaran kepada kita bahwa tulisan tidak selalu terdiri dari huruf di atas kertas; sering kali ikatan pada benang dapat menyampaikan makna yang lebih dalam dibandingkan tinta.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment