Produksi Jagung RI Meledak, Impor Dihentikan, Ekspor Jalan Terus!

Acsyara Aulia

June 16, 2025

3
Min Read
Produksi Jagung RI Meledak, Impor Dihentikan, Ekspor Jalan Terus!

On This Post

Creativestation – Pihak pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa Indonesia berencana untuk tidak mengimpor jagung sebagai makanan ternak pada tahun 2025. Ini disebabkan upaya agar permintaan produk tersebut dapat dipenuhi melalui hasil produksi lokal.

“Misalnya saja jagung yang biasanya ditanam di Indonesia kebanyakan adalah jagung untuk ternak, dan semoga jagung tersebut sangat dibutuhkan oleh kita dan tentunya akan dipastikan bahwa pada tahun ini tak perlu mengimpor lagi,” ungkap Direktur Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian Yudi Sastro saat memberi penjelasan di Jakarta, Minggu tanggal 15 Juni 2025.

Stok jagung untuk pakan di seluruh negeri aman, walaupun ia tidak menyebut angka pastinya. Namun, ada kenaikan produksi sebesar dua kali lipat mirip seperti pada produksi beras. “Kemarin kami bahkan sudah memulai ekspor bekerja sama dengan Polri, yang berada di Kalimantan Barat, kami mengirim melalui Surabaya serta melalui NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Gorontalo,” ujar Yudi.

Dia menyebutkan bahwa kebutuhan pakan ternak dari hasil jagung tiap tahunnya kurang lebih mencapai 15 juta ton, sementara tujuan pemerintah di tahun ini berkisar antara 16 hingga 17 juta ton jagung. Sebagai akibatnya, impor jagung untuk makanan ternak menjadi tidak diperlukan lagi.”Impor hanya dilakukan terkait dengan jagung konsumsi namun produksi tersebut nantinya akan diekspor kembali. Dengan demikian, kami mendapatkan manfaat nilai tambahan yang lebih besar,” ungkapnya.

Oleh karena itu, program untuk mencapai ketahanan pangan nasional salah satunya melalui penanaman satu juta hektar jagung ini di masa mendatang akan ditingkatkan, dengan mengikutsertakan berbagai instansi serta kementerian yang relevan.

Pada saat yang sama, analis pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menyatakan bahwa sektor pertanian telah menjadi penyelenggara utama untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia berdasarkan bidang usaha. Pertumbuhan dalam sektor ini melampaui industri manufaktur serta perdagangan karena didukung oleh hasil panen besar-besaran dan produksi jagung.

Baca juga : Saham Sawit Diprediksi Meroket Meski Pungutan Ekspor Naik

Sektornya bertambah kuat berkat peningkatan kebutuhan dalam negeri. Diperkuat dengan hasil panen beras dan jagung yang melimpah, di semester awal tahun 2025, bagian tanaman pangan naik sampai 42,26% dibandingkan periode serupa tahun lalu. Di sisi lain, bidang peternakan meningkat 8,83%, sesuai dengan lonjakan permintaan lokal akan produk seperti daging dan telur saat bulan Ramadhan dan perayaan Lebaran. Dia menambahkan demikian.

Menurut Khudori, hasil panen padi dan jagung pada kuartal pertama tahun 2025 lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024. Sebagai contoh, jumlah produksi gabah dan jagang yang telah dikisar dengan kadar air sebesar 14% pada kuartal pertama tahun 2024 adalah 5,6 juta ton untuk padi serta 3,4 juta ton untuk jagung. Sedangkan pada kuartal pertama tahun 2025, angka tersebut meningkat menjadi 9,04 juta ton untuk padi dan 4,64 juta ton untuk jagung.

Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post