MALANG – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan siaran langsung atau live streaming TikTok.
Ia juga meminta hal serupa untuk platform media sosial lainnya saat aksi demonstrasi buruh yang akan digelar pada Kamis (28/8/2025).
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk menyusup dan merugikan beberapa pihak.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan siaran langsung di media sosial saat aksi demo. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi adanya pihak yang memanfaatkan situasi untuk menyusup dan merugikan beberapa pihak,” ujarnya.
Demo 28 Agustus tersebut meliputi beberapa hal yang di antaranya yaitu sebagai berikut:
Baca Juga: Demo DPR Indonesia Jadi Sorotan Media Taiwan, Ribuan Anak Muda Protes Gaji Tinggi Anggota DPR
- Hapus sistem outsourcing dan tolak upah murah
- Hentikan PHK sepihak dan bentuk Satgas PHK
- Reformasi pajak untuk buruh
- Sahkan RUU Ketenagakerjaan secara mandiri, tanpa Omnibus Law
- Sahkan RUU Perampasan Aset untuk tamatkan korupsi
- Revisi RUU Pemilu dan desain ulang sistem Pemilu 2029
- Kenaikan UMP 2026 sebesar 8,5-10,5%
Dilansir dari akun TikTok @forumkeadilantv pada Rabu (27/8/2025), unggahan itu langsung menarik perhatian netizen. Banyak warganet yang menyatakan kontra terhadap pernyataan polisi tersebut.
“Biar gak kerekam siapa yang dihajar dan yang menghajar,” ujar akun @krisna***.
“Kompak besok semua bawa HP live TikTok,” ujar akun @warung***.
“Live TikTok nggak ada aturannya dilarang,” ujar akun @setia***.
Leave a Comment