creativestation.id – Di tengah kekhawatiran petani soal rendahnya penyerapan hasil panen, muncul kabar baik dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Lembaga tersebut memperkenalkan Koperasi Desa Merah Putih sebagai inisiatif strategis yang dirancang untuk menjadi offtaker hasil panen petani sekaligus penggerak roda ekonomi desa.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya peran koperasi sebagai mitra utama petani dalam mendistribusikan hasil pertanian ke pasar.
“Koperasi ini bisa menjadi penyerap hasil panen sekaligus memastikan ketersediaan pangan di desa. Ini bukan hanya solusi logistik, tetapi juga pemberdayaan ekonomi desa secara menyeluruh,” ujar Arief dalam pernyataan resmi, Kamis (29/5/2025).
Offtaker Desa Menyerap Hasil Panen, Menjaga Harga
Selama ini, salah satu tantangan utama petani adalah fluktuasi harga dan kurangnya jaminan pembeli hasil panen. Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut.
Baca juga : Koperasi Merah Putih, Jurus Ampuh Kendalikan Harga Sembako?
Dengan peran sebagai offtaker, koperasi akan membeli hasil panen langsung dari petani, menyimpannya di gudang milik koperasi, dan kemudian menyalurkannya ke pasar atau konsumen akhir.
Langkah ini diprediksi dapat menekan ketergantungan petani pada tengkulak serta menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen.
Integrasi Fasilitas Desa, Dari Gudang Hingga Truk Distribusi
Koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen, tapi juga sebagai gerai pangan untuk masyarakat desa. Sesuai visi Presiden Prabowo Subianto, setiap desa pertanian yang tergabung dalam program Koperasi Desa Merah Putih akan memiliki fasilitas lengkap, seperti:
- Gudang penyimpanan hasil panen
- Alat pengering gabah
- Pendingin ikan (untuk desa pesisir)
- Truk distribusi
- Sistem manajemen inventori digital
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi desa menjadi sentra produksi yang mandiri dan efisien, meminimalkan kerugian pascapanen dan memperluas akses pasar bagi petani lokal.
Gerakan Pangan Berkeadilan
Melalui koperasi, konsep ketahanan pangan berbasis desa menjadi lebih nyata. Arief menambahkan bahwa strategi ini juga akan mendorong perputaran ekonomi yang adil, di mana petani mendapatkan harga layak dan masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau.
“Kita tidak hanya bicara pangan, tapi bicara keadilan ekonomi di desa,” pungkasnya
Baca juga : RI Siap Banjiri Malaysia dengan Beras? Prabowo Setuju!
Leave a Comment