Orang dengan 7 Sifat Ini Mudah Terkecoh Video AI

Acsyara Aulia

August 18, 2025

3
Min Read
Orang dengan 7 Sifat Ini Mudah Terkecoh Video AI

creativestation.id – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat batas antara kenyataan dan manipulasi semakin kabur.

Video hasil AI, yang sering disebut deepfake atau synthetic media, kini mampu menipu mata manusia dengan detail yang hampir sempurna.
Namun, menariknya, tidak semua orang memiliki kemampuan sama untuk mendeteksi mana yang asli dan mana yang palsu.
Ada pola psikologis tertentu yang membuat individu lebih mudah terkecoh oleh ilusi digital.
Dilansir dari Geediting pada Senin (18/8), terdapat tujuh ciri kepribadian yang biasanya melekat pada orang-orang yang tidak bisa membedakan video AI asli atau palsu.
Jika video tersebut menampilkan tokoh publik, selebriti, atau figur berpengaruh, mereka cenderung langsung percaya tanpa mempertanyakan keaslian.
Psikologi menyebutnya sebagai authority bias, yaitu kecenderungan otak mempercayai apa pun yang dikaitkan dengan sumber berotoritas.

2. Memiliki Pola Pikir yang Lebih Emosional daripada Analitis

Video AI sering dirancang untuk memancing emosi: lucu, mengejutkan, atau bahkan membuat marah.

Individu dengan dominasi pola pikir emosional biasanya fokus pada reaksi perasaan daripada memeriksa detail teknis.
Akibatnya, mereka rentan terkecoh karena tidak terbiasa melakukan analisis kritis ketika emosi sudah terpicu.

3. Kurang Rasa Ingin Tahu (Low Curiosity)

Rasa ingin tahu merupakan bahan bakar utama untuk membongkar sesuatu yang tampak janggal.

Orang dengan tingkat rasa ingin tahu rendah cenderung tidak peduli apakah sebuah video benar atau tidak.
Mereka hanya menonton, percaya, lalu menyebarkannya begitu saja.
Dalam psikologi, ini terkait dengan kepribadian yang kurang terbuka terhadap pengalaman baru (low openness to experience).

4. Lebih Mengutamakan Kecepatan daripada Ketelitian

Di era digital serba cepat, sebagian orang terbiasa mengonsumsi informasi secara instan.

Mereka ingin segera tahu tanpa harus memverifikasi.
Tipe kepribadian yang terburu-buru dan kurang teliti inilah yang membuat mata mereka luput dari detail kecil—misalnya gerakan bibir yang tidak sinkron, bayangan yang aneh, atau suara yang terdengar artifisial.

5. Rentan terhadap Efek Konfirmasi (Confirmation Bias)

Psikologi mengungkap bahwa manusia cenderung mencari bukti yang sesuai dengan keyakinan mereka.

Jadi, jika seseorang sudah punya pandangan tertentu, video AI palsu yang seolah mendukung pandangannya akan langsung dianggap valid.
Inilah mengapa orang yang keras kepala atau terlalu yakin pada pendapat pribadi lebih mudah percaya pada konten manipulatif.

6. Kecenderungan untuk Mengidealkan atau Mengidolakan Sosok Tertentu

Individu yang sangat mengidolakan figur tertentu sering kehilangan objektivitas.

Ketika muncul video palsu yang memperlihatkan idolanya berbicara atau melakukan sesuatu, mereka lebih memilih percaya karena itu sesuai dengan keinginan batin mereka.
Fenomena ini berkaitan dengan parasocial relationship, yaitu keterikatan emosional satu arah pada figur publik.

Baca juga : Kenapa Gen Z Lebih Suka Belajar dari YouTube?

7. Kurang Terlatih dalam Literasi Digital

Pada akhirnya, kemampuan mendeteksi video AI juga berkaitan dengan literasi digital.

Orang yang jarang berinteraksi dengan teknologi, tidak terbiasa dengan tren digital, atau tidak memiliki bekal pengetahuan dasar mengenai AI cenderung lebih mudah dikelabui.
Dalam psikologi kognitif, ini termasuk keterbatasan pattern recognition, yaitu kemampuan mengenali pola dan ketidakwajaran dalam sebuah informasi visual.

Tidak bisa membedakan video AI asli atau palsu bukan sekadar soal mata yang tertipu, melainkan juga cermin kepribadian dan kebiasaan berpikir seseorang.

Mereka yang terlalu percaya pada otoritas, lebih emosional daripada analitis, kurang ingin tahu, terburu-buru, terjebak bias konfirmasi, mengidolakan figur tertentu, atau minim literasi digital, cenderung lebih mudah terperangkap oleh ilusi digital.

Pelajaran pentingnya adalah: kita perlu melatih diri untuk lebih kritis, sabar, dan terbuka.
Dunia digital akan terus berkembang, dan hanya mereka yang mau belajar serta menjaga kewaspadaanlah yang bisa bertahan dari gelombang manipulasi informasi.

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

  1. […] Baca juga : Orang dengan 7 Sifat Ini Mudah Terkecoh Video AI […]

  2. […] Baca juga : Orang dengan 7 Sifat Ini Mudah Terkecoh Video AI […]

Leave a Comment

Related Post