Tiga Kali Batal, Misi Antariksa Gilmour Space Jadi Tontonan Dunia

Acsyara Aulia

July 4, 2025

2
Min Read
Misi Antariksa Gilmour Space Jadi Tontonan Dunia

On This Post

Creativestation.id – Peluncuran roket orbital pertama buatan Australia, Eris-1, kembali mengalami penundaan. Roket milik perusahaan Gilmour Space itu sebelumnya dijadwalkan meluncur dari Pad 1 di Bowen Orbital Spaceport, Queensland, pada 2 Juli 2025.

Gilmour Space menyatakan bahwa mereka menunda peluncuran perdana ini karena menginginkan waktu peluncuran yang lebih fleksibel. Tanggal peluncuran baru kemungkinan akan diumumkan pekan depan. “Jendela peluncuran yang lebih panjang dan fleksibel untuk uji coba pertama kami,” tulis perusahaan tersebut dalam pernyataan resmi, dikutip dari laporan Space , Rabu 2 Juli 2025.

Eris-1 telah menunggu peluncurannya sejak Mei lalu. Saat itu peluncuran dibatalkan setelah sistem fairing —cangkang pelindung muatan di bagian atas roket—terpicu secara tidak sengaja. Hal itu menyebabkan sistem pelepasan satu kali teraktivasi dan langsung membuat pelindung dari serat karbon itu terlontar dari roket.

“Meski proses shut down adalah bagian normal dari operasi peluncuran, tapi masalah ini tidak muncul dalam uji coba sebelumnya,” kata Gilmour Space. Ditambahkannya, “Itu karena sistem pemisahan fairing hanya bisa digunakan sekali dan tidak diaktifkan untuk menjaga keandalan serta memastikan keselamatan.”

Penundaan terkini menjadi yang ketiga kalinya sejak awal tahun. Upaya peluncuran pertama sempat dijadwalkan pada Maret 2025, tetapi dibatalkan karena cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Alfred .

Roket Eris-1 memiliki tinggi sekitar 25 meter dan dirancang untuk membawa muatan hingga 215 kilogram ke orbit sinkron matahari. Peluncuran perdananya, bertajuk TestFlight1, akan menjadi uji coba pertama dari rencana beberapa peluncuran sebagai bagian dari proses sertifikasi sistem roket.

Baca juga : Instagram Kini Bisa Putar Lagu Spotify di Stories! Penonton Tak Perlu Buka Aplikasi Lagi

Sejak didirikan pada 2015 oleh kakak beradik Adam dan James Gilmour, perusahaan ini telah berkembang memiliki lebih dari 200 karyawan dan membangun pelabuhan antariksa sendiri di pesisir Queensland. Menjelang peluncuran, para pendiri perusahaan menekankan bahwa apa pun hasilnya, setiap tahapan penerbangan akan dianggap sebagai pencapaian penting.

“Entah kami berhasil lepas landas dari landasan, mencapai tekanan maksimum, atau sampai ke luar angkasa—yang terpenting adalah setiap detik penerbangan akan memberikan data berharga untuk meningkatkan keandalan dan performa roket kami pada peluncuran-peluncuran berikutnya,” ujar mereka dalam siaran pers Februari lalu.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post