Meta dan OpenAI Bersaing Ketat, Bonus Rp1,6 T Tak Goyahkan Loyalitas

Ratih Syahriza

June 20, 2025

3
Min Read
persaingan meta dan openai
Meta dan OpenAI panaskan persaingan dengan penawaran berjumlah triliunan kepada tim terbaiknya

Creativestation.id – Meta dan OpenAI panaskan persaingan AI lewat tawaran fantastis ke talenta unggulan. Persaingan di industri kecerdasan buatan (AI) kini memasuki babak baru. Meta, perusahaan teknologi raksasa di balik Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dilaporkan mencoba menarik perhatian para peneliti dari OpenAI dengan penawaran finansial yang sangat besar. OpenAI, yang dikenal sebagai pencipta ChatGPT, justru mengungkap bahwa upaya Meta tersebut belum berhasil menggeser loyalitas para talenta unggulannya.

Menurut laporan TechCrunch dan Quartz, tawaran yang diajukan Meta kepada beberapa anggota tim OpenAI mencapai angka fantastis: bonus penandatanganan kontrak sebesar 100 juta dolar AS atau setara Rp1,6 triliun, ditambah kompensasi tahunan yang sangat besar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya CEO Meta, Mark Zuckerberg, membangun tim riset AI superintelligence yang berisi 50 pakar terbaik.

Namun, CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa tidak satu pun anggota terbaik timnya yang tergoda oleh tawaran tersebut. “Ini luar biasa. Saya sungguh bergembira, sampai saat ini, tidak satupun dari orang-orang unggulan kita yang mengakuinya,” ujar Altman dalam sebuah wawancara yang dikutip Kamis, 19 Juni 2025.

Meta Tawarkan Duit, OpenAI Tawarkan Visi

Sam Altman mengungkapkan bahwa yang membuat para peneliti tetap bertahan bukan semata soal uang, melainkan keyakinan mereka terhadap visi jangka panjang OpenAI dalam menciptakan superintelligence—AI yang mampu melampaui kecerdasan manusia. Ia juga menyinggung budaya kerja di OpenAI yang lebih fokus pada dampak global ketimbang imbalan materi.

“Para peneliti kami percaya pada potensi besar OpenAI. Budaya inovasi di sini tidak bisa digantikan hanya dengan gaji besar,” tambahnya.

Baca juga: Meta Tuntut CrushAI: Aplikasi AI “Nakal” yang Langgar Ketentuan Dasar Penggunaan Teknologi

Di sisi lain, Meta terus bergerak cepat. Salah satu strategi utamanya adalah mengakuisisi Scale AI, perusahaan penyedia data pelatihan untuk AI, dengan nilai investasi sebesar 14,3 miliar dolar AS untuk 49% saham. Alexandr Wang, pendiri Scale AI, kini menjadi salah satu tokoh kunci di balik tim superintelligence Meta, meskipun ia bukan berlatar belakang riset ilmiah.

Meta juga sempat dikabarkan mencoba merekrut beberapa nama penting dari OpenAI dan Google DeepMind, seperti Noam Brown dan Koray Kavukcuoglu. Namun, upaya tersebut belum menunjukkan hasil konkret.

OpenAI menilai bahwa pendekatan Meta terlalu terfokus pada kompensasi finansial, bukan misi jangka panjang. Menurut Altman, hal ini bisa berdampak negatif terhadap kualitas inovasi yang lahir dari tim. “Menurut saya ada dua arah: OpenAI memiliki kesempatan baik untuk merumuskan superintelligence dan kemungkinan besar kelak bakal menjadi entitas bisnis dengan nilai lebih tinggi,” ucap Altman.

Meski begitu, Meta tak tinggal diam. Mereka terus memperluas tim dengan merekrut beberapa nama besar di bidang AI, termasuk Jack Rae dari DeepMind dan Johan Schalkwyk dari Sesame AI. Namun, pengamat menilai Meta masih tertinggal dalam hal inovasi dibanding OpenAI, Anthropic, dan Google DeepMind.

Meta juga diketahui sedang mengembangkan platform AI sosial baru yang berbasis pada chatbot dan asisten AI, meski peluncurannya sempat menuai kontroversi karena masalah privasi.

Sementara itu, OpenAI tengah mengeksplorasi kemungkinan menciptakan aplikasi media sosial berbasis AI yang menyajikan konten sesuai preferensi pengguna—konsep yang diprediksi dapat mengancam dominasi Meta di sektor tersebut.

Dalam dunia teknologi yang serba cepat ini, Meta dan OpenAI menjadi simbol dari dua pendekatan yang sangat berbeda: satu menawarkan uang, yang lain menawarkan visi. Siapa yang akan unggul dalam jangka panjang? Jawabannya belum pasti, tapi satu hal jelas—perang talenta AI telah dimulai.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post