Harga Robot Anjing Polri Capai 3 Miliar, Emang Sepenting Itu Teknologi Canggihnya?

Ratih S

July 10, 2025

3
Min Read
Foto robot anjing polri yang dipamerkan saat HUT Bhayangkari (sumber: Kompas)
Foto robot anjing polri yang dipamerkan saat HUT Bhayangkari (sumber: Kompas)

Creativestation.id – Kehadiran robot anjing Polri dalam perayaan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Jakarta, awal Juli 2025 lalu, sukses mencuri perhatian publik. Robot berkaki empat ini bukan sekadar atraksi futuristik, melainkan bagian dari rencana jangka panjang Korps Bhayangkara untuk memperkuat kemampuan teknologi mereka. Namun, yang bikin heboh bukan cuma fungsinya, tapi juga soal harganya yang mencapai miliaran rupiah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa robot-robot tersebut belum dibeli menggunakan dana negara. “Ya anggarannya enggak pakai anggaran, orang (robot itu) uji coba,” ujarnya pada Minggu (6/7/2025), saat ditemui di GOR Universitas Negeri Jakarta. Ia menegaskan bahwa seluruh demonstrasi saat itu hanya bagian dari uji coba teknologi, sekaligus sosialisasi kepada publik mengenai alat canggih yang akan menyertai tugas kepolisian ke depan.

Baca Juga: Harga Saham Nvidia Meroket karena AI, DBS Prediksi Tren Belum Berakhir

Robot anjing Polri, dikenal juga dengan sebutan Robodog, dikembangkan oleh perusahaan teknologi dalam negeri, salah satunya adalah PT Ezra Robotics. Harga satu unit robot ini bisa menyentuh angka hampir Rp3 miliar. “Kalau untuk model basic-nya saja, nyaris Rp3 miliar lah ya,” ungkap R. Dhannisaka Vardhana, Presiden Direktur PT Ezra Robotics, saat ditemui di Monas, Selasa (1/7/2025). Biaya tersebut dapat meningkat tergantung pada fitur tambahan yang diinginkan pihak kepolisian.

Fungsi Robot Anjing Polri di Lapangan

Penggunaan robot anjing Polri tidak sebatas gaya-gayaan. Dalam demonstrasi di Monas, robot ini ditampilkan sebagai alat deteksi zat berbahaya yang bocor dari kendaraan. Ia akan menjadi garda depan di medan yang berisiko tinggi bagi manusia. Jika lokasi terindikasi aman, barulah petugas manusia diterjunkan untuk menyelesaikan misi.

Robot ini dirancang untuk mendeteksi bahan berbahaya, memantau kondisi di lokasi sulit dijangkau, serta membantu dalam operasi penyelamatan korban bencana. Dalam skenario demonstrasi massa, robot ini juga bisa dipakai untuk pembubaran lewat suara ultrasonik. “Ini lebih efektif karena tidak perlu diberi makan, tidak perlu latihan atau pawang, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan bisa langsung dioperasikan,” jelas Irjen Sandi Nugroho, Kadiv Humas Polri.

Rencana jangka panjang Polri bahkan telah memasukkan proyek ini ke dalam strategi 2025–2045. Menurut Sandi, penggunaan robot dalam kepolisian sudah menjadi hal biasa di negara-negara seperti Thailand, Singapura, Tiongkok, hingga Dubai. “China sudah uji coba robot untuk patroli, dan Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk SAR,” ujarnya.

Kritik dan Tantangan Soal Anggaran

Meski menjanjikan, proyek robot anjing Polri juga menuai kritik. Beberapa peneliti dan pegiat hukum mempertanyakan urgensi dan akuntabilitas proyek ini, mengingat belum adanya dokumen terbuka sebagai landasan pengadaan. Apalagi, harga satu unit robot jauh lebih tinggi dibanding anggaran tahunan untuk perawatan kendaraan Brimob atau gedung rumah sakit Bhayangkara di beberapa daerah.

Meski begitu, pihak Polri menegaskan bahwa teknologi ini bukan untuk menggantikan peran personel polisi, melainkan menjadi mitra strategis di situasi berbahaya. “Robot-robot ini dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia,” kata Komjen Dedi Prasetyo, Inspektur Pengawasan Umum Polri, Jumat (27/6/2025).

Ke depan, robot-robot ini masih memerlukan waktu pengembangan dan uji coba sebelum benar-benar siap operasional. Namun, Polri optimis bahwa kehadiran teknologi seperti robot anjing Polri akan menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem penegakan hukum yang lebih modern dan aman.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post