Harga Bitcoin cs Rontok Usai The Fed Turunkan Suku Bunga, Pasar Kripto Diguncang Tekanan

rafi zainia

September 29, 2025

4
Min Read
Harga Bitcoin cs Rontok

CreativestationPasar aset digital kembali menghadapi guncangan besar pada akhir pekan, ketika Harga Bitcoin cs Rontok menyusul kebijakan terbaru Federal Reserve memangkas suku bunga. Dampak kebijakan moneter ini segera terasa pada pasar kripto global, dengan nilai likuidasi mencapai miliaran dolar hanya dalam 24 jam terakhir.

Data dari CoinGlass menunjukkan, likuidasi perdagangan kripto dalam periode tersebut menembus angka lebih dari US$ 1,13 miliar atau sekitar Rp 19 triliun. Menariknya, mayoritas berasal dari posisi long yang menandakan banyak investor optimistis harus menutup posisi mereka karena kejatuhan harga.

Bitcoin dan Ethereum Jadi Korban Terbesar

Tekanan paling besar terjadi pada dua aset kripto utama, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Harga Bitcoin cs Rontok dengan mencatatkan pelemahan sekitar 2% dalam satu hari terakhir, bahkan sempat diperdagangkan di bawah US$ 109.400.

Ethereum juga tidak luput dari sentimen negatif, dengan penurunan menuju US$ 3.900. Likuidasi long ETH tercatat mencapai US$ 365 juta, sementara BTC menanggung sekitar US$ 262 juta. Koreksi mendadak ini membuat banyak pelaku pasar harus mengevaluasi kembali strategi jangka pendek mereka.

Baca Juga:Tak Perlu Khawatir, Pajak Mati Masih Bisa Beli BBM Subsidi

Altcoin Ikut Merosot

Tidak hanya dua aset utama, sejumlah altcoin juga terkoreksi signifikan. Dogecoin (DOGE) turun lebih dari 4%, XRP melemah 4%, dan Solana (SOL) anjlok hingga 5%. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan turun hampir 3% menjadi US$ 3,7 triliun. Fenomena Harga Bitcoin cs Rontok ini berdampak luas pada keseluruhan ekosistem aset digital.

Pandangan Analis Pasar

Menurut VP Indodax Antony Kusuma, volatilitas tinggi yang sedang terjadi bukan hanya membawa risiko, tetapi juga peluang. Ia menilai fase tekanan seperti saat ini sering kali dimanfaatkan investor jangka panjang untuk melakukan akumulasi strategis.

“Harga Bitcoin cs Rontok memang menekan psikologis pasar, tetapi data on-chain justru memperlihatkan cadangan BTC di bursa turun ke level terendah tahun ini, sekitar 2,4 juta BTC. Itu pertanda kepercayaan investor jangka panjang masih sangat kuat,” jelasnya dalam pernyataan resmi.

Efek Suku Bunga The Fed

Penurunan harga kripto kali ini erat kaitannya dengan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Kebijakan tersebut semula dianggap bisa menjadi katalis positif bagi aset berisiko, namun justru menimbulkan aksi ambil untung dan ketidakpastian jangka pendek.

“Pasar biasanya memasuki fase konsolidasi setelah kebijakan moneter besar. Harga Bitcoin cs Rontok kali ini lebih terlihat sebagai koreksi teknikal daripada tanda penurunan jangka panjang,” tambah Antony.

Strategi Manajemen Risiko

Analis menekankan pentingnya disiplin dalam pengelolaan risiko di tengah kondisi pasar yang bergejolak. Investor disarankan untuk memanfaatkan data on-chain, memperhatikan level support utama, serta menerapkan strategi beli bertahap atau Dollar Cost Averaging (DCA).

Dalam pandangan Antony, Harga Bitcoin cs Rontok bisa menjadi momen ideal bagi investor yang sabar. “Dengan volatilitas tinggi, investor jangka panjang bisa melihat peluang untuk masuk secara bertahap, bukan sekaligus,” ujarnya.

Dukungan Institusional Masih Kuat

Meski sentimen jangka pendek kurang bersahabat, dukungan dari institusi dan regulasi yang semakin jelas dianggap mampu menopang pasar dalam jangka panjang. Antony menilai dasar fundamental industri kripto tetap solid meski harga mengalami fluktuasi ekstrem.

“Tekanan jual saat Harga Bitcoin cs Rontok memang besar, tetapi regulasi yang lebih matang dan dukungan dari investor institusional memberi fondasi pertumbuhan berkelanjutan,” ungkapnya.

Potensi BTC Naik ke Level Lebih Tinggi

Beberapa analis memperkirakan bahwa setelah fase konsolidasi, pasar berpotensi kembali bullish. Antony bahkan menyebut peluang jangka menengah BTC bisa menuju US$ 125.000 jika dukungan institusional semakin menguat.

Hal ini memberi optimisme bahwa fenomena Harga Bitcoin cs Rontok saat ini bukanlah akhir dari tren naik, melainkan hanya bagian dari siklus pasar. Investor yang mampu bertahan diyakini akan mendapatkan keuntungan lebih besar ketika pasar pulih.

Tekanan Psikologis Bagi Investor Ritel

Bagi investor ritel, situasi ini tentu membawa tekanan psikologis cukup berat. Koreksi tajam membuat banyak pemula panik dan melakukan cut loss. Namun, di sisi lain, investor berpengalaman justru melihat kondisi Harga Bitcoin cs Rontok sebagai peluang emas untuk membeli di harga diskon.

Psikologi pasar kripto memang sering kali berlawanan dengan logika. Ketika harga turun tajam, justru ada peluang bagi mereka yang berani mengambil risiko dengan strategi tepat.

Pentingnya Diversifikasi Portofolio

Antony menegaskan, salah satu kunci menghadapi tekanan pasar adalah diversifikasi portofolio. Jangan hanya mengandalkan satu aset, tetapi sebaiknya menyebar ke berbagai instrumen, termasuk altcoin potensial maupun stablecoin.

“Dengan Harga Bitcoin cs Rontok, investor seharusnya bisa belajar bahwa diversifikasi adalah alat perlindungan. Jangan taruh semua dana di satu keranjang,” pesannya.

Fenomena Normal dalam Siklus Kripto

Kejatuhan harga kripto akibat faktor eksternal seperti kebijakan The Fed bukanlah hal baru. Pasar aset digital memang dikenal sangat sensitif terhadap kebijakan makroekonomi.

Meski begitu, fase ketika Harga Bitcoin cs Rontok juga selalu diikuti dengan pemulihan, sebagaimana tercatat dalam beberapa siklus sebelumnya. Inilah yang membuat banyak pelaku pasar percaya bahwa kripto tetap memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Baca Juga:Berapa Sebenarnya Kebutuhan Hidup Layak di Indonesia?

Leave a Comment

Related Post