Creativestation.id – Seorang guru sekolah dasar menghadirkan pendekatan unik dalam memberikan tugas mewarnai kepada murid-muridnya.
Bukan dengan pola atau gambar sederhana, sang guru justru memilih poster kolaborasi band indie The Adams x FSTVLST sebagai bahan untuk dikerjakan.
Kreativitas ini pertama kali diketahui melalui unggahan akun Instagram @wild4nnnnn pada Selasa (23/9/2025) yang menampilkan hasil karya mewarnai para siswa.
Poster konser yang biasanya hanya dinikmati oleh kalangan penikmat musik indie, kali ini menjadi media ekspresi anak-anak dalam menuangkan warna sesuai imajinasi mereka.
Dalam unggahan tersebut dituliskan bahwa musik tidak hanya soal nada dan lirik, tetapi juga tentang imajinasi, keberanian, dan ruang bermain bagi siapa saja, termasuk anak-anak.
Melalui tugas ini, musik dihadirkan dalam bentuk paling sederhana, yaitu kebahagiaan yang tercermin dari goresan warna polos para murid.
Meskipun anak-anak tersebut mungkin belum mengenal lebih jauh siapa The Adams atau FSTVLST, mereka tetap merasakan bahwa musik memiliki daya untuk menyatukan, memberi semangat, dan menyalakan rasa ingin tahu.
Lebih dari sekadar tugas sekolah, momen ini diharapkan dapat menjadi kenangan bahwa musik bisa menjadi teman setia dalam proses tumbuh kembang. Setiap goresan warna yang mereka buat dianggap sebagai langkah awal dalam berani bermimpi.
Baca Juga: Guru yang Hendak Mengajar Disambut Rombongan Lumba-Lumba di Perjalanan ke Pulau Guru
Unggahan tersebut juga menegaskan bahwa musik merupakan bahasa universal yang dapat dipahami oleh siapa pun, bahkan oleh anak-anak yang baru belajar mengenal dunia.
Inisiatif guru tersebut menuai apresiasi karena berhasil menggabungkan dunia seni, musik, dan pembelajaran dalam satu kegiatan sederhana namun penuh makna.
Poster konser yang biasanya dianggap bagian dari budaya populer, justru menjadi pintu masuk bagi murid untuk belajar tentang seni dan kreativitas.
Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya melatih keterampilan motorik halus melalui mewarnai, tetapi juga belajar memahami bagaimana karya seni dan budaya bisa hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak warganet menilai ide ini sangat inspiratif, karena menunjukkan bahwa pembelajaran tidak harus selalu terpaku pada buku teks, tetapi bisa dieksplorasi melalui medium apa saja yang dekat dengan kehidupan.
Inovasi sederhana ini pun sekaligus membuka wawasan bahwa pendidikan dapat menjadi jembatan untuk mengenalkan anak pada seni dan musik, sekaligus membentuk apresiasi sejak dini terhadap kreativitas lintas disiplin.
Baca Juga: Dedikasi Bu Janah, Guru 87 Tahun di Kapuas yang Tetap Mengajar Meski Sudah Pensiun









Leave a Comment