Creativestation.id – Temuan langka berupa gunung berapi di Mars berhasil ditangkap oleh kamera pesawat luar angkasa milik NASA pada Mei 2025. Salah satu wahana andalannya, Mars Odyssey, berhasil menangkap pemandangantersebut yang muncul menembus awan saat fajar menyingsing.
Gunung tersebut bernama Arsia Mons, dan gambar spektakulernya diambil pada 2 Mei 2025, kemudian dirilis secara resmi oleh NASA pada 6 Juni 2025.
Foto yang diambil menunjukkan puncak Arsia Mons tampak mencuat di antara kabut putih kehijauan di atmosfer Mars. Awan-awan ini terbentuk dari es air, berbeda dengan awan karbon dioksida yang lebih umum ditemukan di planet tersebut.
Penampakan ini memberikan perspektif visual yang serupa dengan apa yang biasa dilihat para astronaut dari Stasiun Luar Angkasa Internasional saat mengamati Bumi.
“Panorama ini menandai pertama kalinya salah satu gunung berapi Arsia Mons dipotret di cakrawala planet Mars,” ungkap NASA dalam keterangannya.
Gunung ini merupakan bagian dari barisan pegunungan yang disebut Tharsis Montes, bersama dua gunung berapi lainnya. Ketiganya sering tertutup awan tipis, terutama di pagi hari saat suhu rendah membuat uap air di atmosfer membentuk kabut.
Gunung Berapi di Mars yang Ukurannya Kalahkan Mauna Loa
Ukuran Arsia Mons memang luar biasa. Gunung berapi di Mars ini memiliki tinggi sekitar 20 kilometer dan diameter sekitar 450 kilometer. Bandingkan saja dengan Mauna Loa, gunung berapi terbesar di Bumi, yang “hanya” memiliki tinggi sekitar 10 kilometer dari dasar laut. Bahkan kaldera Arsia Mons, yaitu kawah besar di puncaknya, memiliki lebar hingga 120 kilometer.
“Arsia Mons adalah gunung berapi Tharsis yang berada di paling selatan,” jelas tim dari Jet Propulsion Laboratory NASA. “Meski bukan yang terbesar di Tata Surya, ukurannya tetap luar biasa jika dibandingkan dengan gunung-gunung di Bumi.”
Tak hanya memamerkan ukuran luar biasa, penemuan visual ini juga membantu para ilmuwan memahami dinamika atmosfer Mars. Untuk menangkap gambar ini, kamera di pesawat Odyssey diputar 90 derajat selama orbitnya agar bisa mengambil sudut pandang cakrawala. Teknik ini memungkinkan ilmuwan menganalisis komposisi awan, debu, dan perubahan musim di atmosfer planet tersebut.
“Kami melihat beberapa perbedaan musiman yang sangat signifikan pada gambar cakrawala ini,” ujar Michael D. Smith dari Goddard Space Flight Center. “Ini memberi kami petunjuk baru tentang bagaimana atmosfer Mars berevolusi seiring waktu.”
Awan-awan di sekitar Arsia Mons biasanya terbentuk saat udara mengalir ke lereng gunung dan mendingin secara bertahap, terutama saat Mars sedang berada di titik terjauhnya dari Matahari, yang disebut fase aphelion.
“Kami memilih Arsia Mons dengan harapan dapat melihat puncaknya muncul di atas awan pagi,” tutur Jonathon Hill dari Arizona State University. “Dan hasilnya tidak mengecewakan.”
Gunung Berapi di Mars Jadi Kunci untuk Eksplorasi Masa Depan
Gambar yang diambil Odyssey bukan sekadar dokumentasi visual. Informasi ini sangat penting untuk mendukung misi eksplorasi masa depan ke Mars. Dengan memahami struktur awan dan atmosfer, NASA dapat merancang sistem masuk-keluar atmosfer, mendaratkan wahana dengan lebih aman, hingga memperkirakan kondisi cuaca untuk misi berawak nantinya.
Mars Odyssey sendiri merupakan wahana antariksa yang diluncurkan pada tahun 2001 dan kini memegang rekor sebagai pesawat luar angkasa dengan durasi orbit terlama di planet selain Bumi.
Selama lebih dari dua dekade, Odyssey telah menghasilkan ribuan data yang memperkaya pemahaman kita tentang Mars—dan foto gunung berapi di Mars yang menakjubkan ini hanyalah salah satu contohnya.
Dengan semakin banyaknya temuan baru seperti ini, tidak menutup kemungkinan generasi muda saat ini akan menjadi saksi (atau bahkan bagian) dari era eksplorasi luar angkasa berikutnya. Siapa tahu, dalam beberapa dekade ke depan, manusia bisa menjelajahi langsung kawah Arsia Mons dan menapak di gunung tertinggi kedua di Tata Surya ini.
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment